Sukses

Pertama Kali Beroperasi saat Lebaran, LRT Jabodebek Layani 255.428 Pengguna

Sebanyak 255.428 pengguna tercatat menggunakan LRT Jabodebek selama periode libur panjang Lebaran, 6 - 15 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 255.428 pengguna tercatat menggunakan LRT Jabodebek selama periode libur panjang Lebaran, 6 - 15 April 2024. Jika dirata-rata ada 25.500 pengguna setiap hari yang memanfaatkan LRT Jabodebek.

Jumlah pengguna tertinggi terjadi pada H+3 Lebaran atau tanggal 13 April, dimana ada sebanyak 36.937 pengguna yang dilayani. Peningkatan jumlah pengguna setelah hari Lebaran sendiri mencapai 73% jika dibandingkan periode sebelum Lebaran.

Pada periode 6 - 10 April, jumlah pengguna LRT Jabodebek mencapai 93.332 pengguna, sedangkan pada periode 11 - 15 April jumlahnya meningkat signifikan hingga mencapai 162.096 pengguna.

"KAI menyampaikan terima kasih atas antusiasme masyarakat menggunakan LRT Jabodebek pada moment libur panjang Lebaran tahun ini. Hal ini merupakan bukti bahwa masyarakat percaya dan mengandalkan LRT Jabodebek," ungkap Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, Jumat (19/4/2024).

Stasiun Paling Banyak Penumpang

Selama 10 hari libur panjang tersebut, stasiun dengan jumlah pengguna terbanyak yang dilayani yakni Stasiun Dukuh Atas dengan 114.565 pengguna, disusul Stasiun Harjamukti (62.189) dan Stasiun Bekasi Barat (51.283).

Jumlah pengguna yang dilayani di ketiga stasiun tersebut pada libur panjang Lebaran juga menunjukkan peningkatan yang bervariatif antara 15 - 45 % jika dibandingkan pada saat akhir pekan (weekend) atau hari libur pada bulan Maret.

KAI pada libur panjang 6 - 15 April mengoperasikan 260 perjalanan LRT Jabodebek setiap harinya untuk melayani masyarakat. Pengoperasian LRT Jabodebek pada saat Lebaran tahun ini menjadi pertama kalinya sejak resmi beroperasi pada 28 Agustus 2023 lalu.

KAI berharap antusias dan kepercayaan masyarakat dan pengguna dalam memilih serta menggunakan LRT Jabodebek akan terus berlanjut kedepannya. Kepercayaan ini akan menjadi motivasi bagi KAI untuk memenuhi harapan pengguna serta memacu KAI untuk meningkatkan keandalan dan konsistensi pelayanan LRT Jabodebek.

2 dari 3 halaman

KAI Operasikan 308 Perjalanan LRT Jabodebek pada April 2024

PT KAI (Persero) kembali mengoperasikan 308 perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja (weekday) pada April 2024. 

Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap tren peningkatan jumlah pengguna yang signifikan pada Maret 2024, setelah diberlakukan pola operasi yang sama. Ini juga berlaku untuk perjalanan pada akhir pekan (weekend), dengan sebanyak 260 perjalanan tetap dijadwalkan.

Dengan mengoperasikan 308 perjalanan saat weekday, jarak antar kereta (headway) menjadi 12,5 menit pada lintas Jati Mulya/Harjamukti-Cawang dan 6 menit pada lintas Cawang-Dukuh Atas. 

Sedangkan pada Sabtu, Minggu, dan Libur Nasional, peak headway akan tetap 12,5 menit dan off peak headway akan menjadi 19,5 menit.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, peningkatan jumlah pengguna pada Maret 2024 silam menjadi dasar keputusan ini.

"Berdasarkan evaluasi kami, tren rata-rata harian pengguna pada bulan Maret terus meningkat setiap harinya, hal ini juga mencerminkan peningkatan positif dalam layanan LRT Jabodebek," kata Mahendro, Minggu (31/3/2024).

Hingga 29 Maret 2024, KAl mencatat sebanyak 1.339.810 pengguna LRT Jabodebek, dengan rata-rata harian pengguna mencapai 58 ribu. Angka ini meningkat 6 persen jika dibandingkan Februari 2024, dimana ada sebanyak 1.261.111 pengguna LRT Jabodebek.

 

3 dari 3 halaman

Rata-Rata Pengguna

Bahkan, jika melihat rata-rata harian pengguna LRT Jabodebek pada hari kerja (weekday) kenaikannya mencapai 18 persen. Pada Februari, rata-rata harian pengguna pada weekday mencapai 51.840 pengguna, sedangkan pada Maret mencapai 60.943 pengguna.

Oleh karena itu, Mahendro menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan eksplorasi potensi pertumbuhan yang lebih besar. Ia kuga meyakini jumlah rata-rata pengguna harian saat ini belum mencapai puncaknya.

"Kami ingin melihat seperti apa pertumbuhan jumlah pengguna jika pola operasi yang diterapkan lebih konsisten dan panjang. Kami percaya bahwa masih ada potensi besar yang dapat diraih dengan upaya yang terus-menerus," pungkas Mahendro.

Video Terkini