Sukses

Mentan Amran Dorong Pengembangan VUB Padi IPB 9G, Varietas Unggul yang Tahan Hama Penyakit

Mentan Amran Sulaiman mengajak IPB kolaborasi sekaligus memberikan apresiasi varietas padi unggul baru dari IPB University yang bernama varietas Padi IPB 9G.

Liputan6.com, Lamongan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, (Mentan Amran) memberikan apresiasi varietas padi unggul baru dari IPB University yang bernama varietas Padi IPB 9G. Mentan Amran menyebut inovasi varietas unggul yang memiliki produktivitas tinggi dan tahan hama penyakit ini menjadi bukti nyata kontribusi IPB University bagi ketahanan pangan nasional.

“Pertama - tama kami apresiasi IPB khususnya Pak Rektor IPB, ini kita akan kami kembangkan kedepan, ini kita harus hargai hasil penelitian yang luar biasa bagus ini, atas nama pemerintah, saya berterima kasih kepada Pak Rektor IPB dan seluruh Dosen di IPB atas kerja nyatanya dan ini sangat membantu petani dan Republik yang kita cintai ini," puji Mentan Amran saat melakukan kunjungan kerja ke Lamongan, Jawa Timur, Jumat. (19/4/2024).

Selain unggul dari sisi produktivitas dan adaptif, tahan akan hama penyakit, varietas 9G dari IPB University ini juga diklaim dapat menghemat penggunaan pupuk. Mentan Amran berharap varietas ini dapat menambah preferensi petani terhadap varietas unggul yang berumur genjah dan hemat akan penggunaan pupuk. 

“Varietas ini bisa menghemat pupuk 20 %, bayangkan kalau 100 % kita gunakan benih ini, kita bisa hemat pupuk untuk padi itu 10 triliun, dan hari ini ada 50 ton akan langsung kami beli, jika dari IPB University sanggup produksi lebih banyak lagi, 50.000 ton misalnya, kami juga langsung beli,” ungkap Mentan Amran.

2 dari 2 halaman

Varietas Unggul Jadi Cara Melawan Ancaman Perubahan Iklim

Rektor IPB University, Prof Arif Satria, mengatakan varietas unggul baru menjadi salah satu cara bagi pertanian Indonesia untuk menghadapi ancaman perubahan iklim.

“Kami setiap tahun memang selalu melakukan riset, dan selalu menghasilkan varietas unggul, ini baru 9G, yang amfibi, bisa di lahan kering, bisa dilahan sawah, itu kelebihannya, dan produktivitas 9 sampai 11 ton per hektar,” bebernya.

Lebih lanjut, ia mengatakan tantangan perubahan iklim bisa ditanggulangi dengan inovasi dan teknologi. Dirinya akan menggandeng seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk bersama - sama memberi kontribusi bagi pembangunan pertanian Indonesia kedepan.

“Kita tidak bisa menyalahkan perubahan iklim, tapi bagaimana kita menyiasati dengan teknologi dan inovasi, untuk itu IPB menggandeng semua perguruan tinggi di Indonesia untuk bersama - sama dengan Kementerian Pertanian, pemerintah daerah mewujudkan tidak hanya swasembada pangan tapi juga Indonesia menjadi eksportir beras di dunia,” terangnya. 

Sebagai informasi, varietas padi IPB 9G memiliki potensi potensi produktivitas yang lebih tinggi dibanding beberapa varietas unggul padi umumnya dan jauh lebih tinggi dari produktivitas padi gogo lokal yang dibudidaya petani. Keunggulan lain dari varietas IPB 9G, ialah bersifat amfibi, selain baik untuk lahan kering/gogo, varietas ini berproduksi baik pula jika ditanam pada lahan sawah irigasi.

 

(*)