Liputan6.com, Jakarta Tempat kerja bisa terasa seperti ladang ranjau komunikasi, terutama jika Anda adalah seseorang yang introvert. Namun ada kabar baik, Anda bisa mendapatkan perhatian tanpa harus menghadiri setiap acara sosial.
Ini diungkapkan Dosen dan Pakar Komunikasi dari Stanford University, Matt Abrahams. "Kuncinya adalah dengan sengaja melibatkan orang-orang tertentu di sekitar Anda. Audiens," ujar Abrahams.
Baca Juga
Di kantor, misalnya, audiens anda bisa jadi adalah rekan kerja, atasan, atau bahkan klien anda. Kesalahan terbesar yang dilakukan orang dalam berkomunikasi adalah mereka tidak fokus pada kebutuhan audiens," kata Abrahams sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Kamis (2/5/2024).
Advertisement
"Perhatian adalah komoditas paling berharga yang kita miliki di dunia saat ini. Jika saya tidak menyesuaikan pesan saya kepada Anda, tidak akan memperhatikannya."
Ada tiga metode dasar yang bisa digunakan untuk mengetahui apa yang penting bagi audiens anda, seperti observasi, refleksi, dan penelitian. "Itulah satu-satunya cara untuk membuat pekerjaan anda relevan," kata Abrahams.
"Anda harus mengenal audiens. Harus berbicara dengan mereka, mendengarkan mereka, mengamati mereka... Anda harus mempelajari apa yang penting bagi orang-orang, lalu menyesuaikan pesan anda kepada mereka," jelas dia.
Observasi
Anda juga bisa menyebut hal sebagai eksplorasi atau “pengintaian”: Pikirkan secara kritis bagaimana cara kolega anda berinteraksi satu sama lain. Kemudian, cerminkan gaya komunikasi mereka kembali kepada mereka, baik dalam konten maupun penyampaiannya, ujar Abrahams.
Jika percakapan yang sering dilakukan seseorang berpusat pada pekerjaan, dekati mereka dengan bahasa yang jelas, ringkas, dan formal. Jika mereka sering mengobrol tentang buku, acara televisi atau hewan peliharaan, arahkan dengan minat yang sama.
Jangan Memaksakan Jika Tidak Bisa
Jangan memaksakan, tambahnya - Anda tetap harus terdengar seperti diri anda sendiri. "Anda harus memahami tujuan mereka, KPI (indikator kinerja) mereka," kata Abrahams.
Anda bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk melakukan hal ini dengan meminta untuk melakukan tugas-tugas sederhana yang menempatkan anda di ruangan dengan para pimpinan di perusahaan anda.
Anda dapat menemukan "titik pengaruh" dengan menjadi sukarelawan untuk membuat catatan dalam rapat yang biasanya tidak dapat anda akses, misalnya.
"Bisa saja peran yang anda miliki - peran biasa yang tidak disukai banyak orang - tiba-tiba memberi anda akses dan pengaruh," kata Abrahams.
Penelitian
Anda juga bisa belajar tentang pengaruh di luar tempat kerja, kata Abrahams. Perhatikan bagaimana podcaster favorit anda membuat anda terhibur. Pikirkan mengapa TED Talk favorit anda menarik perhatian dan minat anda.
Anda mungkin akan menemukan beberapa pola. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan "bahasa yang inklusif", seperti kata "kita", "kami", dan nama depan orang lain akan membantu audiens tetap fokus.
Penelitian lain juga menunjukkan ketika membuat rekomendasi dengan bentuk waktu sekarang seperti "Saya suka buku ini" atau "restoran itu memiliki makanan yang lezat", hal itu akan lebih persuasif daripada menggunakan bentuk waktu lampau.
Anda bahkan bisa meminta inspirasi dari chatbot kecerdasan buatan favorit anda, selama jawabannya masuk akal. Cobalah pertanyaan seperti: "Saya sedang mengadakan rapat tentang topik ini... Apa saja pertanyaan yang bisa saya ajukan kepada [audiens] agar mereka tetap terlibat?" Abrahams menyarankan.
"Pertanyaan, pada dasarnya, membuat orang terlibat," tambahnya.
Advertisement
Refleksikan Apa yang Telah Anda Lakukan
Abrahams mengatakan bahwa bagian yang ini tidak perlu dilakukan dalam urutan tertentu - tetapi bagian ini berguna untuk merefleksikan interaksi Anda, dan seberapa efektif interaksi tersebut.
"Refleksi dapat membantu anda fokus dan memprioritaskan dimana anda harus memulai," katanya. "Pada akhirnya, anda juga harus meluangkan waktu sejenak untuk berpikir, 'Apa yang paling membantu?"
Refleksi dapat membantu anda belajar dari kesalahan: Jika audiens anda tidak merespons dengan baik terhadap pendekatan anda, luangkan waktu untuk mencari tahu alasannya dan coba lagi. Kebanyakan orang introvert tidak perlu didorong dalam hal ini, kata Abrahams.
"Orang ekstrovert cenderung berbicara sebelum berpikir. Introvert adalah kebalikannya," katanya. "Introvert cenderung memiliki EQ yang lebih tinggi karena mereka lebih banyak mengamati dan... cenderung merenung."