Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menutup secara resmi Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ramadan dan Hari Raya Idufitri (RAFI) 2024. Selama penyelenggaraan Posko RAFI sektor ESDM di arus mudik dan balik itu, tercatat konsumsi BBM, LPG, hingga transaksi mobil listrik di SPKLU mengalami lonjakan.
VP Pengendalian Operasi Sistem Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) Nurdin Pabi menyampaikan, saat ini terdapat 1.299 Stasiun Pengendalian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang mayoritas terjadi di jalur mudik.
Baca Juga
Selama RAFI 2024, transaksi di SPKLU mencapai 11.000 atau lima kali lipat dibandingkan transaksi pada periode serupa 2023, sebanyak 2.200 transaksi.
Advertisement
"Kenaikannya kurang lebih lima kali lipat dibandingkan tahun 2023. Kemudian untuk dari sisi konsumsi energi atau kWh yang digunakan oleh masyarakat, pengguna mobil listrik juga naik tinggi 5,2 kali lipat, dari tahun lalu 43,2 mwh atau 43 ribu kWh menjadi 224,4 ribu kWh," terang Nurdin di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Selain transaksi mobil listrik, konsumsi BBM juga turut mengalami lonjakan selama masa arus mudik dan balik Lebaran 2024. Temuan itu didapat berdasarkan pemantauan volume stok dan realisasi penyaluran BBM harian di berbagai wilayah Tanah Air.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, penyaluran BBM selama periode Posko dibandingkan rata-rata penyaluran normal untuk gasoline naik sebesar 18,1 persen. Sementara avtur naik sebesar 10,7 persen, namun gasoil turun sebesar 26,6 persen.
"Penyaluran BBM tertinggi secara nasional untuk arus mudik terjadi pada tanggal 9 April 2024, dengan kenaikan gasoline 44,56 persen dari penyaluran normal. Sedangkan untuk arus balik pertama terjadi pada tanggal 13 April 2024 dengan kenaikan gasoline 21,63 persen dari penyaluran normal dan arus balik kedua, terjadi pada tanggal 15 April 2024 dengan kenaikan gasoline 17,65 persen dari penyaluran normal," jelasnya.
Erika yang juga berlaku sebagai Ketua Posko Nasional Sektor ESDM RAFI 2024 mengungkapkan, ketersediaan dan penyaluran BBM secara umum dalam kondisi aman, dengan coverage days (CD) berkisar antara 4 hingga 62 hari.
"Untuk BBM yang terbanyak dikonsumsi masyarakat yaitu Pertalite dan Solar, coverage days selama periode RAFI 2024 berkisar 20 hari," imbuh Erika.
LPG
Selain BBM, stok LPG selama Posko pun dinyatakan aman. Seluruh agen serta pangkalan LPG 3 Kg siaga beroperasi pada periode Satgas RAFI 2024.
Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas dan Pertamina menyiagakan 30 Terminal LPG, 723 SP(P)BE dan 5.027 Agen LPG. Agen LPG disiagakan 24 jam khusus pada wilayah dengan demand tinggi.
"Selama periode Satgas RAFI 2024, coverage days stok LPG nasional rata-rata 15,45 hari," lanjut Erika.
Penyaluran LPG selama periode Satgas RAFI 2024 dibandingkan rata-rata penyaluran normal naik 2,81 persen. Penyaluran LPG tertinggi selama periode Satgas RAFI 2024 terjadi pada tanggal 8 April 2023, sebesar 33.689 Metrik Ton (MT) atau naik sebesar 18,3 persen dari penyaluran normal sebesar 28.468 MT.
Advertisement
Gas Bumi
Secara umum, bidang gas bumi tidak mengalami kendala dan dalam keadaan aman. Sementara untuk penyaluran gas bumi, telah berhasil disalurkan kepada lebih dari 3.108 pelanggan komersial dan industri, 1.986 pelanggan kecil, 817.211 pelanggan rumah tangga (jargas).
Kemudian, juga dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 32.343 km, 13 SPBG, 3 MRU dengan kapasitas sebesar 19.175 LSP, serta 3 LNG terminal yang dikelola oleh PT PGN dalam kondisi handal dan aman, serta mengaktifkan Posko Satgas di semua area operasi.
Penyaluran gas tertinggi per 3 April sebesar 902 BBTUD dan terendah 10 April (H-1) sebesar 599 BBTUD. Penyaluran niaga gas pada H0 sebesar 638 BBTUD dan H+1 sebesar 647 BBTUD.
"Perubahan volume penyaluran gas bumi pada periode RAFI ini dimitigasi dengan manajemen linepack untuk optimalisasi penyaluran gas bumi dapat dirasakan oleh masyarakat dengan nyaman dan aman," sambung Erika.
Listrik
Kondisi pasokan untuk sistem kelistrikan di wilayah pengusahaan PT PLN (Persero) umumnya berada pada kondisi pasokan listrik aman. Kondisi kelistrikan pada 10 April 2024 saat perayaan Lebaran, yakni sebanyak 23 sistem dalam kondisi normal, dan 1 sistem dalam kondisi defisit (sistem Bau-bau).
Pemadaman pada sistem Bau-bau saat beban puncak malam sebesar 1,33 MW, sistem siaga pada beban puncak siang. Rincian Daya Mampu Pasok Nasional sebesar 52.454,77 MW dan Beban Puncak sebesar 31.213,56 MW.
Advertisement