Sukses

Sri Mulyani Bertemu Managing Director International Finance Corporation, Bahas apa?

Menkeu Sri Mulyani menuturkan, IFC merupakan salah satu perpanjangan tangan Worldbank yang berperan membantu melawan kemiskinan ekstrem di negara-negara berkembang.

Liputan6.com, Jakarta - Di sela-sela agenda Spring Meetings Worldbank dan IMF 2024 di Washington  D.C Amerika Serikat, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyempatkan bertemu dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop.

Menkeu Sri Mulyani menuturkan, IFC merupakan salah satu perpanjangan tangan Worldbank yang berperan membantu melawan kemiskinan ekstrem di negara-negara berkembang, melalui kerja sama dengan sektor swasta.

"Di sela-sela agenda saya selama di Washington, D.C., saya bertemu dengan Managing Directornya, @diop_ifc. Ini merupakan pertemuan kami kesekian kalinya," kata Sri Mulyani dikutip dari instagram pribadinya @smindrawati, Senin (22/4/2024).

Bendahara negara ini mengaku berbincang beragam topik, mulai dari lansekap terkini perekonomian global dan domestik hingga kerja sama yang sudah terjalin dan akan terjadi antara pemerintah Indonesia dengan IFC.

Menkeu menyampaikan kepada Diop, tantangan perekonomian global terus berubah, diwarnai beragam ketidakpastian. Ditambah, 2024 ini merupakan tahun pemilihan umum (pemilu). Lebih dari 70 negara melaksanakan pesta demokrasinya.

"Hal ini tentu akan membawa perubahan-perubahan kebijakan luar negeri di seluruh penjuru dunia," ujar Menkeu.

Untuk kondisi domestik, mereka berdua sepakat bahwa kondisi fiskal Indonesia masih begitu kuat. Lantaran penerimaan negara Indonesia terus berkembang dan pengeluaran yang dijaga secara prudent.

Terlebih dengan surplus neraca perdagangan selama 46 bulan berturut-turut menentang kondisi perlambatan ekonomi global. Di sisi lain, Menkeu menyambut baik inisiatif IFC untuk melebarkan operasinya di Indonesia.

Terlebih dengan komitmennya untuk terus menjaga kesejahteraan mereka yang rentan. Sejauh ini investasi IFC di Indonesia sudah mencapai USD 9,6 Miliar. "Semoga kerja sama ini dapat terus memberikan jawaban terhadap tantangan perkembangan zaman. Thank you for the talk, Diop..!," tutupnya.

2 dari 4 halaman

Sri Mulyani Minta Peran Islamic Develoment Bank Diperkuat

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta peran Islamic Development Bank (IsDB) bisa semakin diperkuat. Mengingat pentingnya multilateral bank dalam membantu banyak negara.

Permintaannya ini disampaikan salah satunya kepada Menteri Keuangan Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Abdullah Al-Jadaan.

“Peran multilateral development bank seperti IsDB saat ini semakin penting dan diharapkan bisa menjembatani kesenjangan dan kebutuhan pembiayaan untuk negara-negara yang membutuhkan,” kata Sri Mulyani di Washington DC, dikutip Sabtu (20/4/2024).

Menjelang gelaran IsDB Annual Meeting 2024 di Riyadh sepekan mendatang yang juga merupakan peringatan 50 tahun berdirinya institusi ini, Menkeu menyampaikan IsDB perlu untuk melakukan reformasi.

Tujuannya menguatkan perannya dalam mendukung negara-negara anggota menghadapi tantangan global saat ini.

“IsDB juga perlu menjadikan operasinya lebih efektif dengan menyederhanakan beberapa prosedur pembiayaan dan semakin meningkatkan keterlibatan negara-negara anggota dalam mengarahkan kebijakan IsDB,” imbuh Menkeu Sri Mulyani.

Sebagai negara anggota terbesar ke-3, Menkeu berharap agar IsDB dapat semakin baik dalam membenahi tata kelola, prosedur, kapasitas, dan instrumen pembiayaannya sesuai dengan tema pertemuan mendatang yaitu Cherishing our Past Charting our Future: Originality, Solidarity and Prosperity.

 

3 dari 4 halaman

Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga IsDB, Indonesia Bakal Raih Modal 4 Kali Lebih Besar

Sebelumnya, Indonesia telah resmi menjadi pemegang saham terbesar ketiga di Islamic Development Bank (IsDB), setelah Arab Saudi dan Libya. Dewan Gubernur Islamic Development Bank secara aklamasi memberikan persetujuan atas proposal kenaikan saham Indonesia pada Sidang Tahunan IsDB ke-48 (10-13 Mei 2023) di Jeddah, Arab Saudi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan, dengan adanya kenaikan saham di Islamic Development Bank, Indonesia akan mendapatkan beragam manfaat, baik secara strategis dan ekonomis.

"Mulai dari meningkatkan posisi tawar Indonesia di IsDB hingga meningkatkan potensi pembiayaan IsDB sampai dengan 3,5-4 kali lebih besar," kata Sri Mulyani melalui akun Instagram @smindrawati, Minggu (14/5/2023).

"Saya harap dengan adanya kenaikan saham ini, kerja sama antara Indonesia dan IsDB dapat semakin menguat serta membawa kesejahteraan bagi seluruh umat," ujar dia.

Sri Mulyani menceritakan, hubungan Indonesia dengan Islamic Development Bank telah terjalin begitu lama. Keanggotaan Indonesia pada IsDB dimulai sejak 12 Agustus 1974, bahkan jadi salah satu anggota pendirinya.

 

4 dari 4 halaman

Posisi Sebelumnya

Sebelum punya porsi tiga terbesar, Sri Mulyani menyebut, Indonesia merupakan pemegang saham terbesar ke-12 dengan total penyertaan modal sebesar USD 1.511 juta, atau 2.25 persen dari total modal ditempatkan IsDB.

Adapun sejak berdiri sampai dengan 2022, IsDB Group sendiri telah menyetujui pembiayaan untuk Indonesia sebesar USD 6,3 miliar.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga telah menyampaikan strategi untuk melakukan kenaikan saham khusus, atau Special Capital Increase (SCI). Kenaikan saham ini akan menempatkan Indonesia pada posisi pemegang saham ke-3 setelah Saudi Arabia dan Libya dengan kenaikan saham sebesar 8,43 persen.

"Post-SCI ini akan terjadi dilusi untuk seluruh pemegang saham. Sehingga hasil final shareholding Indonesia menjadi 7,94 persen. Board of Governors IsDB telah menyetujui SCI ini pada IsDB Annual Meetings 12 Mei 2023," terang Sri Mulyani.