Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan pendidikan di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengadopsi program Merdeka Belajar Plus, yang dirancang untuk menjadi lebih padat dan sederhana dalam penyampaian materinya.Â
Tujuan utama dari program Merdeka Belajar Plus untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman mereka terhadap pelajaran yang diajarkan.Â
Baca Juga
"Kebijakan pendidikan di IKN adalah Merdeka Belajar Plus, yang dirancang untuk menjadi lebih padat dan sederhana," ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN Alimuddin, dikutip Senin (22/4/2024).
Advertisement
Alimuddin menambahkan, saat ini Otorita IKN menyusun peta jalan pendidikan, yang merupakan inisiatif pertama di Indonesia. Peta jalan ini, yang diharapkan selesai pada Mei 2024 merupakan langkah signifikan. Mengingat sebelumnya kebijakan pendidikan dilaksanakan tanpa panduan peta jalan yang jelas.
"Kita menyadari bahwa dalam sektor pendidikan, banyak aspek kebijakan pemerintah yang belum diperbaiki. Hal ini terjadi karena kita selalu terikat dengan berbagai regulasi, termasuk petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis), yang membuat perubahan sering kali sulit dilakukan tanpa melanggar aturan yang ada," ungkapnya.
Otorita IKN berharap agar seluruh tenaga pengajar di wilayah ibu kota baru nanti dapat menjadi guru penggerak. Sehingga mereka dapat memainkan peran kunci dalam menginspirasi dan memotivasi siswa, serta mendorong inovasi dalam proses belajar mengajar.Â
Ia yakin guru-guru di wilayah IKN, antara lain di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), serta Kecamatan Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa, Samboja, dan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), memiliki kemampuan yang sama.
"Tinggal kita mau dan berani untuk memajukan pendidikan di IKN, karena kalau mau dinilai baik, memang harus berbeda," tegas Alimuddin.
Â
Sistem Pendidikan di IKN
Sistem pendidikan di IKN dirancang untuk menyerupai program atau kebijakan Merdeka Belajar, yang secara khusus bertujuan untuk memenuhi dan melayani kebutuhan minat serta bakat peserta didik.Â
Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat kepada siswa, program ini mendukung pengembangan individu sesuai dengan keunikan dan potensi mereka, memastikan bahwa setiap peserta didik dapat meraih kesuksesan sesuai dengan bakat dan minatnya.
"Ini yang ingin kita coba, yaitu mengaktifkan kembali diagnostik asesmen yang kita lakukan saat penerimaan siswa atau kenaikan kelas. Pertanyaannya, apakah ini hanya akan menjadi catatan, atau apakah kita akan menggunakan hasil pemetaan ini untuk melayani dan mengembangkan potensi-potensi peserta didik," tuturnya.
Alimuddin mengajak para tenaga pendidik untuk mengadopsi praktik-praktik baru yang mendukung kemajuan pendidikan, dengan optimisme generasi mendatang di semua jenjang pendidikan di wilayah masing-masing akan mampu menjawab tantangan yang ada di IKN.Â
Menurut dia, itu merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa pendidikan terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan masa depan.
"Tugas kita semua adalah mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari pendidikan yang maju di IKN. Saya yakin, jika kita bersama-sama menyusun regulasi sistem pendidikan di IKN, ini akan membuatnya menjadi lebih baik lagi," pungkas Alimuddin.
Â
Advertisement
Brasil Sukses Pindah Ibu Kota, Otorita IKN Berguru ke Pemkot Brasilia
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Distrik Federal Kota BrasÃlia, Brasil. Kerja sama ini untuk pertukaran pengetahuan dan kerjasama antar-ibukota baru.
"Sebagai ibu kota baru Brasil, Kota Brasilia memiliki pengalaman dalam menjawab berbagai tantangan dalam menciptakan sebuah pusat pertumbuhan ekonomi dan politik baru yang berada di tengah negara. Hal-hal tersebut dapat menjadi pelajaran bagi IKN," ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam keterangan resminya, Jumat (19/4/2024).
Salah satu hasil pertemuan tersebut menyepakati kerja sama yang lebih erat dan konkret antara kedua kota. Selama pertemuan tersebut, Gubernur Brasilia Ibaneis Rocha membagikan pengalamannya dalam membangun Kota Brasilia.
"Selain pengembangan kota, saya dan Gubernur Brasilia juga sepakat untuk bekerja sama dalam hal pengembangan kota pintar dan inisiatif penghijauan, pembangunan infrastruktur, pembangunan komunitas yang tangguh dan inklusif serta mitigasi iklim, upaya adaptasi, dan perencanaan komunitas dalam pembangunan perkotaan," imbuh Bambang.
Delegasi Otorita IKN berada di BrasÃlia untuk menjalankan berbagai agenda bersama dengan Pemerintah Kota Brasil. Antara lain, untuk mengkaji sejarah pemindahan dan perencanaan kota Brasilia, serta tantangan pengelolaan pembangunan kota ini termasuk pengembangan permukiman dan transportasi perkotaan.
Pihak delegasi juga bertemu dengan para akademisi termasuk dari Universitas Brasilia yang memberikan perspektif tambahan dalam pembangunan kota baru.
Perayaan Pemindahan Ibu Kota
Kunjungan ini dilaksanakan bertepatan dengan bulan perayaan 64 tahun Brasil memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia, pada April 1960. Perjalanan pembangunan Brasilia selama enam dekade dianggap telah menghasilkan banyak pengetahuan yang bermanfaat dan dapat menjadi pelajaran berharga bagi pembangunan IKN.
Kerjasama ini juga sejalan dengan makin meningkatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Brazil, yang tahun ini menjadi tuan rumah G20.
Sekretaris Jenderal Hubungan Internasional Kota Brasilia, Paco Britto menyatakan kesiapan Kota Brasilia untuk mendukung pembangunan IKN.
"Bagi Kota Brasilia, kerjasama ini sangatlah penting, karena pemerintah kami saat ini tengah mendorong peremajaan Kota Brasilia di usianya yang ke-64," kata Paco.
"Oleh karena itu, kedua pemerintah kota dapat bertukar pengalaman dan bersama-sama membangun dua kota yang monumental, sekaligus menjawab tantangan urban masa kini," tuturnya.
Advertisement