Sukses

KAI Klaim Paling Banyak Serap Lulusan SMA Dibanding BUMN Lain

KAI mengaku telah menyerap banyak tenaga kerja dengan lulusan setingkat SLTA atau SMA. Bahkan, rekrutmen KAI mengakomodir hingga ratusan orang.

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengaku telah menyerap banyak tenaga kerja dengan lulusan setingkat SLTA atau SMA. Bahkan, rekrutmen KAI mengakomodir hingga ratusan orang.

EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, rekrutmen yang biasa dilakukan atau general recruitment KAI bisa menyerap hingga 800 tenaga operasional. Rekrutmen ini berbeda dengan Manajemen Trainee (MT) yang mensyaratkan sejumlah kriteria khusus.

"Kalau yang general nanti kita akan mengadakan lagi tahun ini mungkin jumlahnya ratusan ya, mungkim sekitar 600-800. Kita masih membutuhkan itu," kata Agus kepada media di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Dia mengatakan, pada general recruitment itu, termasuk juga mewadahi pelamar dengan status pendidikan terakhir setingkat SLTA atau SMA dan sederajat. Menurutnya, ini yang jarang dilihat atau diperhatikan oleh masyarakat.

Bandingkan BUMN Lain

Agus mencoba membandingkan banyaknya lulusan setingkat SMA yang diterima di KAI daripada BUMN lainnya. Menurutnya, pada kriteria ini juga dijaring lulusan dengan nilai-nilai yang cukup baik.

"Sekarang coba, bayangkan lulusan setingkat SLTA, yang bisa di-absorb oleh BUMN kan gak banyak. Salah satu di KAI kita memang menyerap khusus tenaga-tenaga operasional yang memang berbasis SLTA itu juga kalau kita boleh bedah ya itu sekarang itu nilai-nilainya kemudian ranking dan sebagainya itu bagus-bagua sekarang," tuturnya.

Dia menjelaskan, dalam operasional KAI memang membutuhkan tenaga-tenaga dengan lulusan SMA tadi. Misalnya, petugas di persinyalan atau petugas bantuan lainnya.

"Kita kan sebagai secara operasional banyak membutuhkan tenaga-tenaga seperti ini. Jadi gak usah khawatir memang kebutuhannya banyak di kereta api. Ada yang membutuhkan tenaga dengan skill tertentu ya memang ada. Kemudian yang memang level SLTA masih cukup ada," bebernya.

"Kalau dilihat review tahunan kita ya, komposisi SDM kita juga sudah keliatan disitu," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tingkatkan Kualitas SDM

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menetapkan spesifikasi atau kriteria tinggi dalam rekrutmen Manajemen Trainee tahun ini. Ada alasan yang mendasari perusahaan menetapkan kriteria yang dipandang cukup sulit tersebut.

KAI sendiri setidaknya menetapkan nilai minimal indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,5 hingga syarat nilai TOEFL sebesar 500. EVP Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengungkap, alasannya adalah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Tapi ini memang kebutuhan kita, kita ingin desain future leadership, profesional-profesional ke depan yang bergerak di bidang perkeretaapian khususnya operator kereta api," ujar Agus ketika ditemui di Jakarta, Senin (22/4/2024).

"Kenapa? Kita masih kurang sekali tenaga ahli profesional di bidang operator kereta api, dibanding negara-negara lain," imbuhnya.

Dia mengambil contoh pengembangan SDM perkeretaapian di China. Dimana sudah lebih banyak SDM yang memiliki kapasitas yang mumpuni. Melalui program Manajemen Trainee (MT) ini, Agus berharap ada peningkatan kualitas SDM di dalam tubuh KAI kedepannya.

 

3 dari 3 halaman

Proses Bisnis Berkembang

Selanjutnya, dilihat dari proses bisnis yang dijalankan KAI semakin berkembang dari waktu ke waktu. Dengan begitu, dibutuhkan tenaga-tenaga ahli baru yang profesional.

"Dengan yang sekarang ini, kebutuhan keahlian itu menjadi kurang. Kenapa kurang, dulu kita berpikir operator itu hanya masalah operation dan maintenance. Sekarang itu perkembangan luar biasa, ada environment, kita enggak punya (ahli) lingkungan yang betul-betul biasanya ngomongin kereta api," jelasnya.

Kemudian, dari sisi teknologi perkeretaapian yang juga berkembang pesat. Ini ditandai dengan lahirnya LRT hingga kereta cepat di Indonesia.

"Harapannya percepatan ini (melalui manajemen trainee) yang kita siapkan orang-orang ini yang nantinya bisa serap lebih cepat manajemen kekinian sesuai standar internasional yang kita pakai," urainya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.