Sukses

Rekrutmen PT KAI Bergaji Rp 35 Juta Dinyinyir Netizen

Rekrutmen PT KAI (Persero), perusahaan kereta api terbesar di Indonesia, menawarkan peluang karir dengan posisi dan gaji yang menarik bagi para pencari kerja.Namun ternyata lowongan kerja ini mendapat sentimen negatif dari netizen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero), atau lebih dikenal dengan PT KAI, merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang transportasi kereta api di Indonesia. Sebagai perusahaan kereta api terbesar di negara ini, PT KAI terus berkembang dan memberikan kontribusi besar dalam sektor transportasi.

Dalam upaya memperluas jaringan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, PT KAI secara rutin membuka rekrutmen untuk mengisi berbagai posisi di perusahaan.

Rekrutmen PT KAI (Persero) merupakan kesempatan emas bagi para pencari kerja yang berminat untuk bergabung dalam industri transportasi kereta api. Perusahaan ini menawarkan peluang karir yang menarik dan beragam, baik untuk lulusan baru maupun mereka yang telah memiliki pengalaman kerja.

Salah satu keunggulan bekerja di PT KAI adalah adanya jaminan kestabilan karir. Sebagai perusahaan BUMN, PT KAI menawarkan kepastian dalam hal pengembangan karir dan kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan dan sertifikasi yang relevan dengan bidang pekerjaan. Selain itu, PT KAI juga memberikan berbagai fasilitas dan tunjangan kepada karyawan, seperti asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, dan program kesejahteraan lainnya.

PT KAI juga memiliki komitmen yang kuat terhadap keselamatan dan keamanan dalam operasionalnya. Oleh karena itu, perusahaan ini sering kali membuka rekrutmen untuk posisi-posisi yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan kereta api, seperti petugas keamanan, petugas pemadam kebakaran, dan petugas medis. Bagi mereka yang memiliki latar belakang di bidang tersebut, rekrutmen PT KAI merupakan kesempatan yang tak boleh dilewatkan.

Pada April ini, PT KAI membuka lowongan kerja besar-besaran pada 2024 ini. Rekrutmen KAI kali ini untuk program Management Trainee Tahun 2024. Masyarakat yang ingin melamar dapat melakukan pendaftaran mulai 17 sampai 22 April 2024.

Adapun latar belakang pendidikan yang dipersyaratkan yaitu S1 dengan jurusan yang telah ditentukan dan IPK minimal 3,5 (tiga koma lima) serta akreditasi jurusan/program studi pada saat tanggal kelulusan minimal "Unggul (A)" dari BAN-PT atau lembaga yang berwenang. 

2 dari 5 halaman

Spek Dewa Dinyinyirin

Namun, program rekrutmen KAI kali ini memiliki sejumlah persayaratan dengan 'spek dewa'. Seperti diantaranya IPK minimal haru 3,5 dari perguruan tinggi dengan akreditasi A. Kemudian kemampuan bahasa inggris yang dibuktikan dengan nilai TOEFL minimal 500.

Tingginya syarat lowongan kerja KAI ini menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak yang mengeluhkan persyaratan tersebut terlalu tinggi.

Banyak yang membandingkan mengenai persyaratan untuk bekerja di BUMN ini dengan syarat menjadi pejabat negara, misalnya DPR RI.

"Anggota DPR, Presiden, dan wapres langsung insecure liat speck gini. Berani gaji berapa dengan sepeck gitu?" tulis akun instagram @Refki*****"wkwk..toefl tinggi apakah sehari-harinya bakalan pakai English gitu?," tanya akun @Andrdr***

Tak banyak juga yang justru mengkritisi syarat menjadi Anggota DPR yang terlalu sederhana.

"Pejabat politik kalau dibuat standar gitu saya kira negara kita sudah maju dari dulu, saya kira hu," kata @_dwinur********

"Pegawai KAI kan bukan pilihan rakyat. Jadi harus lebih pintar," tegas @tutik********

Penjelasan KAI

Melihat polemik mengenai rekrutmen KAI tersebut, menajemen langsung angkat bicara VP Public Relation KAI, Joni Martinus turut memberikan penjelasan. Dia menegaskan, standar tinggi dalam rekrutmen management trainee yang dibuka sudah mengikuti pada aturan yang berlaku.

"Untuk persyaratan kemampuan berbahasa Inggris, kami menginginkan agar para pegawai memiliki kapabilitas sebagai calon pemimpin KAI di masa depan dengan wawasan global," kata Joni dalam keterangannya, Jumat (19/4/2024).Syarat LainnyaSementara itu, untuk akreditasi perguruan tinggi serta nilai IPK dapat menjadi indikator kualitas pendidikan dan kompetensi calon karyawan. Joni menjlai, kemampuan bahasa Inggris yang baik juga menjadi penting dalam lingkungan bisnis global saat ini.

"Seperti yang kita tahu, KAI memiliki pelanggan dan mitra dari mancanegara. Kemampuan berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris dapat mempermudah kolaborasi dan memastikan bahwa informasi dapat dipahami dengan jelas oleh semua pihak terkait," urainya.

3 dari 5 halaman

Cuma 40% Pelamar Kerja KAI Punya IPK di Atas 3,5

EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji buka-bukaan data pelamar kerja ke perusahaan tersebut. Nyatanya, sekitar 40 persen yang melamar dalam periode rekrutmen sebelumnya memiliki IPK 3,5 ke atas.

"Sebenarnya kalau data histori kita ya yang melamar di Kereta Api, IPK-IPK 3,5 kita mungkin 40 persen. Jadi data kita 40 persen nature-nya orang yang daftar," ujar Agus saat ditemui di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Informasi, ramai diperbincangkan syarat IPK 3,5 untuk rekrutmen KAI dalam program Manajemen Trainee. Ini merupakan program yang diusung KAI untuk menjaring talenta yang berkualitas sesuai dengan pos-pos pekerjaan nantinya.

Agus mengatakan, dalam 2 tahun terakhir ini cukup banyak pelamar dengan IPK sebesar 3,5. Dengan begitu, bisa dibilang kalau standar IPK itu bukan sesuatu yang mustahil atau sulit.

"Kalau sekarang kita lihat dari data saja, 2 tahun terakhir yang rekrut kita IPK 3,5 itu hampir 40 persen. Lumayan oke juga," ucapnya.

4 dari 5 halaman

Siapkan Posisi untuk Jadi Bos

KAI sendiri menetapkan nilai minimal indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,5 hingga syarat nilai TOEFL sebesar 500. EVP Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengungkap, alasannya adalah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Tapi ini memang kebutuhan kita, kita ingin desain future leadership, profesional-profesional ke depan yang bergerak di bidang perkeretaapian khususnya operator kereta api," ujar Agus ketika ditemui di Jakarta, Senin (22/4/2024).

"Kenapa? Kita masih kurang sekali tenaga ahli profesional di bidang operator kereta api, dibanding negara-negara lain," imbuhnya.

Dia mengambil contoh pengembangan SDM perkeretaapian di China. Dimana sudah lebih banyak SDM yang memiliki kapasitas yang mumpuni. Melalui program Manajemen Trainee (MT) ini, Agus berharap ada peningkatan kualitas SDM di dalam tubuh KAI kedepannya.

Selanjutnya, dilihat dari proses bisnis yang dijalankan KAI semakin berkembang dari waktu ke waktu. Dengan begitu, dibutuhkan tenaga-tenaga ahli baru yang profesional.

"Dengan yang sekarang ini, kebutuhan keahlian itu menjadi kurang. Kenapa kurang, dulu kita berpikir operator itu hanya masalah operation dan maintenance. Sekarang itu perkembangan luar biasa, ada environment, kita enggak punya (ahli) lingkungan yang betul-betul biasanya ngomongin kereta api," jelasnya.

Kemudian, dari sisi teknologi perkeretaapian yang juga berkembang pesat. Ini ditandai dengan lahirnya LRT hingga kereta cepat di Indonesia.

 

5 dari 5 halaman

Peserta Rekrutmen KAI Berpeluang Dapat Gaji Rp 35 Juta Sebulan

EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan ada kesempatan bagi pegawai yang terpilih untuk bisa mendapatkan gaji jumbo tersebut. Itu didapat untuk posisi tertinggi seperti tingkat eksekutif manajer di KAI. Gaji untuk level tersebut berkisar Rp 25 juta sampai Rp 35 juta per bulan.

"Jadi intinya gini, kita itu kan ada yang BOD, Board of Director, bawahnya (ada) BOD-1, BOD-2, ya kan, level manajerial, mid manajerial, management, kemudian di bawah baru yang operasional supervisor, paling rendah supervisor. Ya kalau range gaji saya pikir ya masih sesuai lah," jelas Agus saat ditemui di Jakarta, ditulis Selasa (22/4/2024).

Dia mengatakan, untuk mendapatkan gaji sebesar itu, pegawai perlu mengikuti jenjang karir (career path) yang disusun. Mulanya, akan dimulai dari tingkat karyawan pada divisi-divisi yang ditentukan.

Selanjutnya, pegawai akan mengikuti serangkaian pendidikan untuk mengembangkan kompetensinya. Setelah ada peningkatan kompetensi tadi, otomatis jabatan yang diemban pun akan ikut meningkat.

"Tergantung dari path-nyaya. Nanti biasanya pertama jadi karyawan nanti pasti dia jadi pelaksana dulu kan, gak bisa dia langsung. (Perlu) pendidikan, pendidikan, pendidikan, kemudian nanti dia tergantung career path-nya tadi, apakah dia nanti langaung disebut level-nya supervisor atau diatasnya itu tergantung nanti profesi masing-masing itu yang ada," paparnya.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence