Sukses

Harga Emas Dunia Makin Mahal, Dipatok Segini Hari Ini

Harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 2.339,70 per ounce. Namun, harga minyak bersiap untuk mencatat minggu terburuknya sejak bulan Desember setelah eskalasi besar krisis di Timur Tengah dapat dihindari.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas mempertahankan kenaikan pada hari Jumat (Sabtu waktu Jakarta) setelah data menunjukkan bahwa inflasi AS naik sesuai dengan ekspektasi. Namun harga emas dunia berada di jalur penurunan mingguan karena beberapa premi risiko geopolitik mereda.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (27/4/2024), harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 2.339,70 per ounce. Namun, harga minyak bersiap untuk mencatat minggu terburuknya sejak bulan Desember setelah eskalasi besar krisis di Timur Tengah dapat dihindari.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 2.351,60.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS meningkat 0,3% bulan lalu, sejalan dengan perkiraan, sebuah perkembangan yang kemungkinan tidak akan mengubah ekspektasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan menunda pemotongan suku bunga hingga bulan September.

Imbal hasil Treasury AS tergelincir setelah data tersebut dirilis, membuat emas batangan lebih menarik bagi pada investor.

"(Data terus menunjukkan) inflasi yang membandel kemungkinan akan tetap ada, namun reaksi emas menunjukkan bahwa pasar telah memperhitungkan hal ini,” kata Pedagang Logam Independen New York, Tai Wong. 

"(Harga emas) Tergantung pada sentimen aset berisiko secara keseluruhan dan volume pembelian dari Timur Jauh. Saya melihat fase konsolidasi USD 2.300-USD 2.400 dalam jangka pendek,” tambahnya.

Penurunan Suku Bunga AS

Pasar awalnya memperkirakan penurunan suku bunga AS yang pertama akan terjadi pada bulan Maret, kemudian bulan Juni dan sekarang pada bulan September di tengah data ekonomi nasional yang kuat.

Meskipun emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Baru-baru ini, sinyal hawkish dari AS sedikit banyak memantul pada harga emas. Jika hal ini tidak lagi terjadi dan ekspektasi akan terlambatnya perubahan suku bunga di AS semakin mengakar, maka emas bisa merosot lebih jauh,” kata Commerzbank.

 

2 dari 4 halaman

Pembelian Emas Tiongkok

Pembelian emas Tiongkok pada kuartal pertama naik hampir 6% dari tahun sebelumnya, kata Asosiasi Emas negara tersebut.

Sementara itu, harga perak di pasar spot turun 0,8% menjadi USD 27,2136 per ounce, harga platinum naik 0,1% pada USD 914,75, dan harga paladium turun 1,9% menjadi USD 956,0833.

Impala Platinum mengatakan restrukturisasi operasinya di Afrika Selatan dapat menyebabkan hilangnya 3.900 pekerjaan karena perusahaan tersebut berjuang melawan harga logam yang rendah. 

3 dari 4 halaman

Harga Emas Naik di Tengah Perkiraan The Fed Belum akan Turunkan Suku Bunga

Harga emas dunia naik pada perdagangan Kamis karena imbal hasil treasury AS yang naik setelah data ekonomi menunjukkan yanda-tanda inflasi yang terus menerus. Data ekonomi ini menurunkan harapan bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Mengutip CNBC, Jumat (26/4/2024), harga emas di pasar spot bertambah 0,6% menjadi USD 2.329,39 per ounce. Harga turun lebih dari USD 100 dari harga tertinggi sepanjang masa sebesar USD 2.431,29 per ounce pada tanggal 12 April, yang dipicu oleh gejolak geopolitik.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,1% pada USD 2.342,10 per ounce.

Pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih dari perkiraan pada kuartal I 2024, namun peningkatan inflasi menunjukkan bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga sebelum bulan September.

“Emas diperdagangkan berdasarkan data tambahan yang menunjukkan bahwa The Fed tidak dalam posisi untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat,” kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.

 

4 dari 4 halaman

Imbal Hasil Treasury AS

Imbal hasil Treasury AS juga mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan setelah data tersebut dirilis. Emas secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Setelah kenaikan emas yang sangat dramatis selama beberapa minggu terakhir, emas berada di tengah konsolidasi,” kata direktur perdagangan logam High Ridge Futures David Meger.

“Tentu saja hal ini dapat berubah dalam jangka pendek jika kita melihat gambaran inflasi yang tidak terlalu buruk dan inflasi jauh lebih berkurang.” tambah dia.

Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti bulan Maret akan dirilis pada hari Jumat waktu setempat.

Dari segi fisik, impor emas bersih konsumen utama Tiongkok melalui Hong Kong melonjak 40% di bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan untuk logaml ainnya, perak di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 27,23 per ounce. Platinum turun 0,2% menjadi USD 901,10 dan paladium kehilangan 1,9% menjadi USD 982,25.