Sukses

Tak Cuma Diekspor, Ini Sederet Manfaat Sawit

Indonesia saat ini menjadi eksportir terbesar di dunia dan sawit memiliki manfaat banyak untuk berbagai sektor kebutuhan hidup manusia.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia saat ini menjadi eksportir terbesar di dunia dan sawit memiliki manfaat banyak untuk berbagai sektor kebutuhan hidup manusia.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Achmad maulizal Sutawijaya rangkaian kegiatan GenSawit Talkshow 2024 'Peran Kelapa Sawit di Indonesia' di Novotel Palembang, Sumatera Selatan.

Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa yang terdiri dari 12 kampus yang tersebar di Kota Palembang.

"Sekarang kita tidak hanya mengekspor sawit ke negara India, Pakistan, China, tapi sekarang juga ke negara-negara eropa sudah banyak yang memanfaatkan terutama untuk kebutuhan medis, kosmetik dan fashion," kata Mauli dikutip Sabtu (27/4/2024).

Lanjutnya, sawit pun memiliki beragam manfaat yang mana bisa mengolah karbon CO2 menjadi O2. "Ini merupakan hal bagus dalam mengurangi dampak dari CO2 yang nantinya membuat planet kita ini tetap hijau dan terus berkelanjutan ke generasi-generasi selanjutnya," ujar Mauli.

Ditengah beragam manfaat yang luar biasa Ketua Bidang Pengembangan SDM GAPKI, Sumarjono Saragih menjelaskan bahwa sawit masih kerap memperoleh propaganda isu negatif dari berbagai kompetitor industri serupa.

Isu tersebut menurut Sumarjono sengaja dilakukan sebagai bentuk menyerang sawit di Indonesia, dimana mereka menyadari manfaat luar biasa dari sawit dan bagi kemajuan negera Indonesia.

"Perkebunan kelapa sawit sering kali dituduh sebagai tanaman yang tidak baik, mulai dari tanaman yang tidak ramah lingkungan, terjadi perbudakan, rasisme, ada buruh kontrak yang sedang dituduh ke kita," kata Sumarjono.

 

2 dari 3 halaman

Industri Sawit

Lanjutnya, keberlanjutan harus industri sawit harus dijalankan, karena menurutnya ini sebagai modal besar demi mambangun dan menjadikan Indonesia menjadi lebih baik.

Selain itu, Sumarjono mempertanyakan bagaimana sawit selalu diancam keberadaanya bahkan hingga ancaman dan boikot di pasaran dengan berbagai arah tuntutan pasar.

"Saya teringat kutipan dari Dubes Havas saat Covid 19, beliau mengatakan ada beberapa hal yang bisa mengancam masa depan sawit, dan salah satunya adalah aspek human rights atau hak asasi manusia,"

"Pertanyaannya, apa dibalik hak asasi manusia itu? Salah satunya adalah hak bekerja dan hak sosial masyarakat, dan bagaimana kita merespon itu?" Jelas Sumarjono.

Sementara, narasumber lainnya, Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Prof. DR. IR. Yanto Santosa, DEA., IPU ikut menjelaskan bagaimana kontribusi sawit dalam pilar pembangunan bangsa. Menurutnya, ada tiga aspek penting yang harus dikuasi oleh segenap masyarakat Indonesia.

"Yakni pilar ekonomi, bahwa usaha atau pembangunan tersebut harus menguntungkan karna ekonomi adalah pilar yang penting," ungkap Yanto.

 

3 dari 3 halaman

Ekologi Lingkungan

Selanjutnya, Yanto menjelaskan bahwa pilar ekologi lingkungan yang menurutnya tidak kalah penting "Bahwa usaha itu atau pembangunan itu harus menjamin kelestarian keanekaragaman hayati," ungkap Yanto.

Sependapat dengan Sumarjono, bagaimana isu kesejahteraan masyarakat harus mampu meningkatkan pembangunan daerah setempat agar masyarakat maju dan berkembang.

"Pilar ketiga adalah pilar menjamin dan menjaga, bahwa usaha itu atau kebun sawit itu harus mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat," pungkas Yanto.

Tidak hanya talkshow, dalam kegiatan tersebut turut serta berbagai penampilan lomba narasi sawit baik, olimpiade kahoot dan university combat yang diikuti oleh setiap mahasiswa yang hadir.Â