Sukses

Mau Beli Emas Pekan Ini? Simak Faktor yang Memengaruhi

Emas diperkirakan akan mengalami kerugian mingguan karena data Indeks Harga PDB menimbulkan kekhawatiran atas inflasi. Harga emas spot diperkirakan akan turun sekitar 2% minggu ini, meskipun sempat menyentuh rekor tertinggi sekitar USD 2.430 per ons.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas minggu ini diprediksi menguat. Faktor eksternal seperti situasi geopolitik di Timur Tengah dan spekulasi terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve juga berpengaruh besar terhadap harga emas.

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menjelaskan, emas mengalami kenaikan pada perdagangan Asia hari Jumat 26 April 2024, mencerminkan tanda-tanda pendinginan ekonomi AS yang mendorong beberapa permintaan untuk logam mulia.

"Namun, kenaikan ini terbatas karena para investor mengantisipasi isyarat lebih lanjut mengenai penurunan suku bunga, terutama dari data inflasi utama,"kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (29/4/2024).

Minggu ini, investor perlu memperhatikan berita yang akan dirilis minggu ini terkait dengan "Non-Farm Payroll". Dalam proyeksinya Fischer melihat, harga emas memiliki kecenderungan untuk mengalami penurunan karena diperkirakan adanya penguatan terhadap Dolar AS, yang dipengaruhi oleh data ekonomi tersebut.

Fischer juga menyoroti bahwa ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga Federal Reserve (the Fed) menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi harga emas. Ketidakpastian ini muncul dari kenaikan inflasi yang masih berpengaruh dan keraguan untuk menahan suku bunga oleh the Fed.

Oleh karena itu, investor perlu memperhatikan perkembangan ini sebagai faktor yang memengaruhi harga emas.

 

2 dari 3 halaman

Situasi Geopolitik

Pentingnya berita "Non-Farm Payroll" ini tercermin dalam harga emas hari ini. Meskipun emas mengalami kenaikan, kelegaan ini terbatas karena ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve masih relevan, terutama setelah data Produk Domestik Bruto yang lebih lemah dari perkiraan.

Emas diperkirakan akan mengalami kerugian mingguan karena data Indeks Harga PDB menimbulkan kekhawatiran atas inflasi. Harga emas spot diperkirakan akan turun sekitar 2% minggu ini, meskipun sempat menyentuh rekor tertinggi sekitar USD 2.430 per ons.

Faktor eksternal seperti situasi geopolitik di Timur Tengah dan spekulasi terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve juga berpengaruh besar terhadap harga emas. Perlambatan ketegangan di Timur Tengah menurunkan premi risiko, sementara ekspektasi penurunan suku bunga mempengaruhi harga emas secara negatif.

Peningkatan suku bunga yang diharapkan oleh para pedagang juga memberikan tekanan pada harga emas, mengingat biaya peluang yang lebih tinggi untuk investasi dalam logam mulia.

 

3 dari 3 halaman

Logam Mulia Lainnya

Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami fluktuasi harga. Platinum futures dan silver futures naik pada hari Jumat, tetapi mengalami kerugian mingguan yang signifikan. Sementara itu, harga tembaga mencapai level tertinggi dalam dua tahun, didorong oleh pelemahan dolar dan berita tentang penawaran akuisisi besar-besaran di industri pertambangan tembaga.

Fokus pasar saat ini tertuju pada penawaran senilai hampir $39 miliar oleh BHP Group Ltd untuk Anglo American PLC, yang berpotensi menciptakan penambang tembaga terbesar di dunia. Namun, laporan menunjukkan penolakan mayoritas dewan Anglo terhadap tawaran tersebut. Selain itu, pengurangan produksi tembaga oleh pemurni China dan sanksi Barat terhadap ekspor logam Rusia juga mempengaruhi prospek pasar tembaga.

Kesimpulannya Fischer menyebutkan, harga emas cenderung mengalami kenaikan yang signifikan dalam minggu ini, namun investor perlu waspada terhadap pengaruh berita "Non-Farm Payroll" yang dapat menyebabkan penurunan harga emas karena penguatan dolar AS. Faktor-faktor eksternal seperti situasi geopolitik dan spekulasi terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve juga menjadi penentu utama dalam fluktuasi harga emas.