Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memberikan tanggapan terkait kasus-kasus terkait kerja-kerja dari Direktorat Jenderal Bea Cukai belakangan ini. Ia mengakui bahwa pekerjaan Bea Cukai memang rumit dan penuh tantangan, tetapi sangat penting dalam menjaga perekonomian Indonesia.
Sri Mulyani menyoroti pentingnya peran Bea Cukai dalam mengawasi dan mengendalikan arus barang impor dan ekspor di Indonesia. Dalam era globalisasi ini, perdagangan internasional semakin kompleks dan membutuhkan pengawasan yang ketat untuk melindungi kepentingan nasional.
Baca Juga
Ia melanjutkan, tugas Bea Cukai cukup rumit dan kadang mengganggu kenyamanan masyarakat, khususnya yang baru bepergian dari luar negeri atau melakukan pengiriman barang dari dan ke luar negeri. Namun menurutnya semua itu untuk menjaga perekonomian Indonesia.
Advertisement
"Ini adalah sebuah tugas yang rumit, tugas negara, kadang-kadang mengganggu kenyamanan masyarakat, namun ada juga tujuan yaitu menjaga perekonomian Indonesia," kara Sri Mulyani dikutip dari aku Instagram resminya @smindrawati, Senin (29/4/2024).
Sri Mulyani pun memberikan wejangan khusus kepada seluruh jajaran pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC). Menyusul, sorotan masyarakat terkait sejumlah kasus yang melibatkan pihak Bea Cukai.
Sebelumnya, bendahara negara ini meminta jajaran Bea Cukai untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Dia juga meminta Bea Cukai untuk memperhatikan masukan dari masyarakat atas kinerja yang dilakukan.
"Untuk tempat Pak Asko, saya minta teman-teman Bea Cukai perbaiki, terus perbaiki terus layanan, dengarkan dan bagaimana kita bisa memberikan pemahaman mengenai berbagai peraturan-peraturan yang kadang sensitif," kata Sri Mulyani.
Terkait sejumlah kasus yang melibatkan Bea Cukai dalam beberapa waktu terakhir, Sri Mulyani menyebut bagian dari risiko Bea Cukai yang bertugas untuk mengawasi pergerakan barang yang masuk dalam wilayah Indonesia.
"Ini yang menyebabkan kadang-kadang terutama di era media sosial yang terkena pertama adalah teman-teman Bea Cukai," tegasnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta jajaran Bea Cukai lebih aktif dalam mengomunikasikan sejumlah kebijakan baru. Khususnya kebijakan yang menyangkut masyarakat luas.
"Jadi, kita merespon dan menyeimbangkan antara dari sisi keamanan dan menjaga dengan pelayanan yang harus terus kita tingkatkan," pungkas Menkeu.
Saat Sri Mulyani Rela Rapat Malam Minggu di Kantor Bea Cukai Imbas Kasus Viral
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani rela habiskan malam minggu tepatnya Sabtu, 27 April 2024 rapat di Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Soekarno Hatta. Hal ini untuk membahas sejumlah kasus viral di media sosial terkait Bea Cukai.
Melalui akun instagram resmi @smindrawati, Sri Mulyani menulis ia bersama pimpinan Direktorat Jenderal Bea Cukai (Ditjen Bea Cukai) di Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 27 April 2024 membahas mengenai berbagai isu aktual yang muncul di publik terkait pelayanan Bea Cukai (BC).
“Malam ini saya mengundang mereka karena ingin mendapatkan laporan mengenai berbagai isu-isu dan masalah yang muncul di publik dan media sosial berkaitan dengan pelayanan Bea Cukai. Ada berbagai kasus yang viral,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip dari video singkat di instagram resmi @smindrawati, Minggu (28/4/2024).
Sri Mulyani menuturkan, sejumlah kasus viral itu terkait pengiriman sepatu, pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) dan pengiriman action figure dari Robotic. Sri Mulyani pun menjelaskan perkembangan dan penyelesaian kasus viral tersebut yang melibatkan Bea Cukai.
Pertama, kasus pengiriman sepatu yang diterima Raditha yang mengeluhkan bea masuk dan pajak. Sri Mulyani menjelaskan ditemukan persoalan pada nilai sepatu yang dilaporkan oleh perusahaan jasa titipan (PJT),dalam hal ini DHL. Nilai yang dilaporkan jasa DHL lebih rendah dari harga sebenarnya.
“Ternyata ditemukan persoalannya pada nilai sepatu tersebut diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan DHL, di mana nilai yang dilaporkan DHL lebih rendah. Bea Cukai melakukan koreksi untuk penghitungan bea masuk-nya dan ini akibatkan pembayaran denda,” ujar Sri Mulyani.
Ia mengatakan, pembayaran denda tersebut dilakukan oleh PJT dalam hal ini DHL, bukan Radhika Althaf.
"Pembayaran denda itu dilakukan oleh perusahaan DHL, jadi bukan Saudara Radhika Althaf. Saat ini masalah sudah selesai. Sepatu itu sudah diterima penerima barang dan kewajiban kepabeanan telah diselesaikan,” kata dia.
Advertisement
Sri Mulyani: Bea Cukai Bakal Selesaikan Barang Milik SLB yang Tertahan pada Senin
Kedua, kasus alat pembelajaran milik Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tertahan di Bea Cukai. Sri Mulyani menuturkan, barang yang dikirimkan untuk SLB merupakan keyboard sebanyak 20 buah. Barang kiriman itu dilakukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) dalam hal ini DHL pada 18 Desember 2022.
“Barang ini sudah cukup lama karena nilai barang di atas USD 1500, DHL mengajukan pemberitahuan untuk barang impor khusus pada 28 Desember 2022, dan menggantikan tujuannya dari SLB sebagai badan kepada perorangan dalam hal ini kepala sekolah,” kata Sri Mulyani.
Ia menambahkan, sejak 17 Januari 2023, Bea Cukai meminta dokumen pendukung untuk permohonan tersebut. “Proses ini tidak dilanjutkan sebabkan barang tersebut dalam hal ini terkatung-katung, disebutkan Bea Cukai sebagai barang tidak dikuasai (BTD).
"Belakangan di media sosial X dahulu bertama Twitter,muncul barang kiriman tersebut adalah hibah untuk SLB. Di sini kami sampaikan bea cukai tangani berbagai kebutuhan masyarakat dan berbagai jenis pengiriman barang dalam kasus hibah untuk SLB ini bea cukai kemudian mengontak dan berkomunikasi langsung dengan pemilik akun X yang viralkan dengan akun @ijalzaid, dan saat ini ada komunikasi dan respon baik,” kata dia.
Sri Mulyani menyatakan telah meminta Bea Cukai untuk segera menyelesaikan masalah tersebut termasuk kebutuhan dalam kelengkapan dokumen. “Dan juga perlakuan bea masuk yang bisa dikecualikan untuk barang hibah apalagi untuk barang SLB,” kata dia.
Sri Mulyani mengatakan, Bea Cukai Soekarno Hatta akan menyelesaikan barang tertahan milik SLB itu pada Senin, 29 April 2024. “Bea Cukai Soetta akan selesaikan pada Senin, dengan pihak SLB dan diharapkan selesai,” tutur Sri Mulyani.
Penjelasan Kasus Ketiga
Ketiga, pengiriman barang action figure Robotic. Sri Mulyani menilai, kasus ketiga ini mirip dengan pengiriman sepatu. Jadi penerima mendapatkan barang sebagai hadiah tetapi nilai barang itu disebukan lebih kecil dari nilai sebenarnya. “Bea Cukai dalam hal ini melakukan koreksi sehingga kemudian muncul kewajiban bea masuk dan telah diselesaikan pembayaran yang bersangkutan,” tutur dia.
Sri Mulyani mengatakan, banyak kasus yang diterima Bea Cukai. Ia pun meminta Bea Cukai untuk terus meningkatkan pelayanannya.
“Masyarakat ingin ada kepastian, ada kecepatan, kenyamanan,” kata dia.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement