Sukses

Sejalan Hilirisasi, Investasi di Industri Logam Dasar Capai Rp 48,1 Triliun

Realisasi untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) tertingginya pada subsektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp30,2 triliun, dan subsektor pertambangan sebesar Rp 21,2 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut terdapat 5 subsektor yang paling diminati oleh para investor selama kuartal I-2024, mulai dari industri logam dasar hingga makanan.

Ia mencatat, realisasi investasi terbesar pertama pada industri logam dasar, barang logam, dan bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp 48,1 triliun.

“Sejak 2021 kita canangkan komposisi pertumbuhan investasi sudah lebih banyak ke sektor industri, ini sebagai bentuk instrumen hilirisasi. Investasi di industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencapai Rp 48,1 triliun," kata Bahlil dalam konferensi pers paparan kinerja investasi Kuartal I-2024, di Kantor Kementerian BKPM, Senin (29/4/2024).

Selanjutnya, realisasi terbesar kedua adalah subsektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi, yakni sebesar Rp48 triliun. Lalu, diposisi ketiga adalah subsektor pertambangan sebesar Rp 42,3 triliun.

Kemudian, realisasi terbesar keempat adalah subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar RP 29,4 triliun dan subsektor kelima adalah industri makanan sebesar Rp 29,0 triliun.

“Investasi di industri makanan naik, biasanya industri kimia di nomor 5, sekarang industri makanan sebesar Rp29 triliun," ujarnya.

Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan, terkait realisasi terhadap penanaman modal asing (PMA) yang tertinggi adalah pada subsektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar USD 2,7 miliar, dan subsektor pertambangan sebesar USD1,4 miliar.

Sementara, realisasi untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) tertingginya pada subsektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp30,2 triliun, dan subsektor pertambangan sebesar Rp 21,2 triliun.

2 dari 3 halaman

Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun, Luar Jawa Mendominasi

Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi pada kuartal I-2024 mencapai Rp401,5 triliun atau telah mencapai 24,3 persen dari target realisasi investasi 2024 yang sebesar Rp 1.650 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, realisasi investasi pada kuartal I-2024 tersebut meningkat 22,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.

"Realisasi investasi kita diikuartal pertama sebesar Rp 401,5 triliun, tumbuh secara QnQ dibandingkan dengan Kuartal IV-2023 tumbuhnya sekitar 9,8 persen, dan dibandingkan dengan semester pertama 2023 yoy itu tumbuh 22,1 persen," kata Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers paparan kinerja investasi Kuartal I-2024, di Kantor Kementerian BKPM, Senin (29/4/2024).

Dari realisasi investasi kuartal I-2024 yang mencapai Rp401,5 triliun berhasil menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 547.419 orang.

Secara rinci, kontribusi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I-2024 mencapai Rp204,4 triliun atau 50,9 persen, sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) realisasinya mencapai Rp197,1 triliun atau 49,1 persen.

"Alhamdulillah ini sebagai wujud kepercayaan global kepada Indonesia dibawah kepemimpinan bapak Presiden Jokowi. Bayangkan dunia dalam kondisi ekonomi tidak menentu tidak ada kepastian, tetapi Foreign Direct Investment kita masih terjaga. Ini terjadi karena kolaborasi kerjasama yang baik antara arahan Presiden, pak Menko, dan Kementerian-kementerian teknis," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Luar Jawa mendominasi

Secara sebaran wilayah, investasi di luar Pulau Jawa pada kuartal I-2024 masih mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp 201 triliun atau 50 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka tersebut juga meningkat 16,2 dari periode yang sama tahun 2023.

Sementara itu, realisasi investasi di Pulau Jawa pada kuartal I-2024 mencapai sebesar 200,5 triliun atau 49,9 persen dari capaian realisasi investasi. Angka tersebut meningkat 28,5 dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

"Kita lihat di kuartal pertama ini cukup agresif, beberapa investasi yang masuk ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI ini cukup luar biasa sekali, karena memang pemerintah daerah berkolaborasi dengan kami bekerja dengan cepat," pungkasnya.