Sukses

6 Fakta Menarik Thomas Cup, Asal Nama hingga Tim Tersukses

Indonesia pun akan berjumpa dengan tim putra Korea Selatan di babak perempat final Piala Thomas 2024. Sebelum itu yuk simak fakta-fakta menarik Thomas Cup yang perlu diketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Tim putra Indonesia melaju ke babak 8 besar Piala Thomas 2024 usai mengalahkan India 4-1 pada Rabu malam, 1 Mei 2024.

Hasil positif itu lewat Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, Jonathan Christie, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Adapun tunggal ketiga Chico Aura Dwi Wardoyo melengkapi kemenangan Indonesia sehingga dipastikan menjadi juara Grup C, demikian mengutip dari Kanal Bola Liputan6.com, Kamis (2/5/2024).

Sebelumnya tim putra Indonesia sempat tertinggal seiring Anthony Sinisuka Ginting yang tumbang di laga grup C Piala Thomas 2024 di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium.

Indonesia pun akan berjumpa dengan tim putra Korea Selatan di babak perempat final Thomas Cup 2024, seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/5/2024).

Indonesia menurunkan kekuatan terbaiknya di Piala Thomas 2024.   Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Chico Aura Dwi Wardoyo, Alwi Farhan di nomor tunggal, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana, Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin di nomor ganda.

Bicara mengenai Piala Thomas, ada sejumlah fakta menarik. Ingin tahu apa saja? Berikut sejumlah fakta menarik Thomas Cup dikutip dari berbagai sumber:

1.Asal nama Piala Thomas

Piala Thomas merupakan piala yang menandakan supremasi dunia dalam olah raga bulu tangkis. Nama turnamen ini diberikan untuk menghormati Sir George Thomas, pendiri dan presiden federasi bulutangkis internasional sekarang bernama BWF yang ingin bulutangkis memiliki versi sendiri seperti Piala David di tenis. Demikian mengutip dari bwfbadminton.com.

Sementara itu, Piala Thomas dibuat oleh Atkin Bros dari London. Piala ini berwarna perak terdiri dari sebuah cangkir di atas alas, dengan sosok pemain di atas tutupnya.

2 dari 4 halaman

Awal Digelar

2.Pertama kali digelar pada 1948-1949

Turnamen Piala Thomas digelar pada 1948-1949, saat itu dimenangkan oleh Malaya dan turnamen digelar setiap dua tahun sekali.

Sebelumnya turnamen ini tidak memiliki awal yang baik. Tak lama setelah Sir George mengusulkan gagasan untuk kejuaraan beregu putra internasional pada 1939 (lima tahun setelah IBF didirikan), Perang Dunia II pecah. Namun, rencana itu tidak dbatalkan. Pada pertemuan dewan pertama pada 1946, kejuaraan putra direncanakan 1948-1949.

Negara-negara dibagi menjadi empat zona antara lain, Amerika, Asia (timur dan barat), Australian dan Eropa. Awalnya kompetisi ini diadakan tiga tahun sekali, formatnya terdiri dari pertandingan best-of-nine atau sembilan pertandingan: lima tunggal dan empat ganda.

Pada final pertama, Malaya mengalahkan Denmark 8-1. Sir George mempersembahkan trofi itu kepada kapten pemenang Lim Chuan Geok.

3.Indonesia Bangkit dan Masuknya China

Pada tiga edisi pertama, Malaya menyapu bersih. Namun, pada 1957-1958 justru Indonesia bangkit seperti buruh phoniex yang mengalahkan semua penantang selama dua dekade berikutnya.

Satu-satunya gangguan terhadap kejayaan Indonesia pada 1966-1967 saat Malaysia mendapatkan hasil imbang. Kemudian format berubah setelahnya.

Dikutip dari bwfbadminton.com, masuknya China ke kancah internasional pada awal 1980-an memberikan perubahan lain. Meski sampai saat itu akses internasional masih terbatas, China telah membuktikan sudah menjadi yang terdepan di dunia.

Pada 1984,dua perubahan signifikan terjadi. Piala Thomas akan diadakan bersamaan dengan Piala Uber setiap dua tahun, bukan tiga tahun, dan akan dilakukan dalam lima pertandingan bukan sembilan pertandingan.

3 dari 4 halaman

Negara Ini Cetak Sejarah

4.Denmark Cetak Sejarah

Denmark menciptakan sejarah pada 2016 dengan menjadi negara non-Asia pertama yang menjuarai Piala Thomas. Saat itu, Denmark berhasil mengalahkan Indonesia di final di Kunshan, China.

5. Indonesia Kembali Raih Gelar Piala Thomas Usai 19 Tahun

Indonesia berhasil meraih gelar juara dalam ajang Thomas Cup 2020 usai menanti selama 19 tahun. Indonesia menang atas China yakni 3-0 pada laga final Thomas Cup 2020 yang berlangsung di Ceres Arena, Minggu 17 Oktober 2021.

Kemenangan tersebut disumbangkan oleh Anthony Sinisuka Ginting yang mengalahkan Lu Guang Zu dengan skor 18-21,21-14 dan 21-16. Kemudian ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto memenangkan pertandingan usai lawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan dua gim yakni 21-12 dan 21-19. Selain itu, Jonatan Christie memenangkan partai ketiga dengan mengalahkan Li Shi Feng dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-14, demikian mengutip dari kemenpora.go.id.

Indonesia Tim Tersukses

Adapun sepanjang Piala Thomas, Indonesia menjadi salah satu tim tersukses dengan meraih 14 gelar. Kemudian disusul China dengan 10 gelar dan Malaysia dengan 5 gelar.

4 dari 4 halaman

Negara yang Raih Gelar Thomas Cup

6. Negara yang Raih Gelar

Mengutip dari Yahoo Finance, Piala Thomas yang digelar dua tahunan ini dianggap sebagai turnamen beregu paling bergengsi dalam bulu tangkis dengan 31 edisi atau turnamen yang diadakan sejak 1948. Adapun baru lima negara yang menjadi juara antara lain Indonesia sebanyak 14 kali, China 10 kali, Malaysia lima kali, Jepang dan Denmark masing-masing satu kali.

Video Terkini