Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku baru bisa berolahraga pagi. Ini baru bisa dilakukannya usai dia sibuk menjalani pekerjaannya sebagai menteri.
Olahraga yang dimaksud adalah lari pagi bersama jajaran Kementerian ATR/BPN yang digelar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Ini disebut jadi kegiatan olahraga pertama sejak Ketua Umum Partai Demokrat itu dilantik menjadi Menteri ATR/BPN pada 21 Februari 2024 lalu.
Baca Juga
"Saya senang sekali, sudah diniatkan sejak lama, sejak saya masuk ke Kementerian ATR/BPN, baru ada kesempatan sekarang," ujar AHY di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Advertisement
Jika dihitung sejak dilantik, telah ada 72 hari hingga dia melakukan olahraga perdana bersama jajaran Kementerian ATR/BPN. Sementara itu, AHY masih punya sisa waktu sekitar 5 bulan hingga jabatannya selesai pada Oktober 2024 mendatang.
Anak sulung Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berharap kegiatan serupa bisa digelar kembali di lain waktu. Menurut dia, kegiatan seperti ini bisa menjadi pembanding dari seriusnya pekerjaan di kantor.
"Saya ingin ber-olahraga dan mudah-mudahan bukan cuma sekali tapi jadi sebuah kegiatan yang rutin untuk jajaran di Kementerian ATR/BPN," kata dia.
"Kita ingin terus semangatlah, ceria, karena harus ada keseimbangan, kerja serius di kantor di lapangan juga kerja serius tapi sesekali kita olahraga," imbuhnya.
AHY Kejar Mafia Tanah
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono menyebut sudah mengantongi banyak pihak yang disasarnya. Dia mengaku mengantongi puluhan target operasi mafia tanah.
Meski sudah mengantongi puluhan nama mafia tanah, pria yang karib disapa AHY ini belum mengungkapnya lebih jauh. Diketahui, memberantas mafia tanah menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang menjadi perhatiannya saat ini.
"Kita punya puluhan target operasi ya, saya tidak mungkin bongkar satu per satu," ujar AHY di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024.
Susun Strategi
Dia menjelaskan, perlu strategi khusus dalam memberantas mafia tanah tadi. Salah satunya melalui cara yang mengejutkan para oknum-oknum tersebut. Dia menegaskan ini jadi bagian ketegasannya dalam membela masyarakat yang dirugikan praktik ilegal di sektor pertanahan.
"Karena itu perlu perlu dadakan juga, surprise juga, tetapi saya meyakinkan bahwa komitmen kami serius sekali untuk bisa gebuk mafia tanah ini karena inilah yang diharapkan oleh masyarakat," tegas dia.
Praktik mafia tanah, kata dia, kerap menimbulkan keresahan di masyarakat. Bahkan, dampak tersebut tidak mengenal pada masyarakat tertentu. Baik masyarakat bawah maupun masyarakat kelas atas sama-sama menerima dampak buruknya.
"Masyarakat itu ya yang saya temui sering kali tak berdaya. Jangankan masyarakat kecil yang penghasilannya rendah, masyarakat yang kita anggap punya penghasilan tinggi, status sosial dan ekonominya juga di atas, tapi seringkali tidak berdaya menjadi korban mafia tanah, Ini merusak keadilan apalagi rakyat kecil," tuturnya.
Â
Advertisement
AHY Sebut Ada Puluhan 'Buronan' Mafia Tanah, Siap-Siap Kena Ciduk
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono mengaku telah mengantongi puluhan oknum mafia tanah. Dia pun tak segan untuk menumpas para oknum tersebut.
Dia mengatakan, dalam menghadapi mafia tanah tersebut perlu sebuah strategi yang tepat. Meski telah mengantongi banyak nama, dia enggan mengungkapkan lebih awal.
"Tunggu saja, kita terus ke proses, kita punya puluhan target operasi ya, saya tidak mungkin bongkar satu per satu," ujar AHY di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Pria yang karib disapa AHY ini menjelaskan, dalam menangkap mafia tanah perlu langkah mendadak atau surprise. AHY juga menegaskan upaya tersebut semata untuk melindungi masyarakat.
"Karena itu perlu perlu dadakan juga, surprise juga, tetapi saya meyakinkan bahwa komitmen kami serius sekali untuk bisa gebuk mafia tanah ini karena inilah yang diharapkan oleh masyarakat," ucapnya.
Lantaran, kata dia, banyak kelompok masyarakat yang merasakan dampak buruk dari praktik ilegal mafia tanah. Bukan hanya masyarakat yang berpendapatan rendah, tapi termasuk juga masyarakat di kelas atas.
"Masyarakat itu ya yang saya temui sering kali tak berdaya. Jangankan masyarakat kecil yang penghasilannya rendah, masyarakat yang kita anggap punya penghasilan tinggi, status sosial dan ekonominya juga di atas, tapi seringkali tidak berdaya menjadi korban mafia tanah, Ini merusak keadilan apalagi rakyat kecil," kata dia.
Â