Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menyelesaikan pekerjaan 2 diantara 12 proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dibangun, yakni proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 dan Multi-Utility Tunnel-01 (MUT) atau terowongan multi utilitas yang berada dibawah tanah.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, dengan selesainya pekerjaan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 sepanjang 4,45 km ini telah lengkap dukungan konektivitas jalan untuk menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca Juga
"Waskita juga telah menyelesaikan pekerjaan proyek MUT 100 persen. Terowongan ini dibangun di bawah permukaan tanah dan jalanan kota di mana semua kabel listrik, pipa-pipa atau jaringan optik dikumpulkan. dengan begitu IKN bebas kabel dan jaringan yang bergelantungan maupun ditanamkan di tanah yang tidak tertata dengan baik," jelasnya, Senin (6/5/2024).
Ada 12 Proyek
Sebagai informasi, saat ini Waskita mengerjakan 12 proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp 13,6 triliun, dengan porsi untuk Waskita sendiri sebesar Rp 7,5 triliun.
Advertisement
Per 2 Mei 2024, progres 12 proyek IKN garapan Waskita mengalami percepatan dari Januari lalu. Dengan rincian, Saluran Utilitas Terpadu (MUT)-01 mencapai 100 persen, Jalan Logistik Lingkar Sepaku Segmen 4 mencapai 100 persen.
Lalu, Jalan Tol IKN Segmen 5A mencapai 84,45 persen, Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung mencapai 80,99 persen, Jalan Feeder IKN mencapai 72,85 persen, Kementerian Koordinator 3 mencapai 64,14 persen, Kementerian Koordinator 4 mencapai 62,49 persen.
Kemudian, Rumah Susun ASN 3 mencapai 33,40 persen, IPAL 123 mencapai 27,09 persen, Jalan Nasional IKN Seksi 6C-1 mencapai 16,40 persen, Jalan Akses Bandara VVIP IKN mencapai 11,77 persen, dan Jalan Tol Segmen 3B-2 mencapai 5,70 persen.
Â
Komitmen Waskita Karya
Ermy mengatakan, Waskita Karya berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui pembangunan proyek IKN. Perseroan turut mendukung pemerintah dalam menarik lebih banyak investasi, baik dari sisi pemerintah dan juga swasta dengan melengkapi sarana dan prasarana di IKN.
Pasalnya, sektor infrastruktur masih berpotensi mengalami pertumbuhan seiring dengan kebutuhan infrastruktur yang masih tinggi di Indonesia, dan untuk mendukung pembangunan serta pertumbuhan ekonomi nasional.
"Perseroan berharap dengan pembangunan infrastruktur yang kami bangun itu bukan sekedar pembangunan fisik saja, namun juga berdampak terhadap ekonomi. Seperti contoh peran jalan tol sebagai konektivitas dapat terhubung ke kawasan pariwisata, kawasan industri dan semua kawasan yang secara ekonomi memiliki dampaknya. Selain itu juga dapat memicu berkembangnya kawasan-kawasan ekonomi baru dengan adanya pembangunan infrastruktur," tuturnya.
Advertisement