Sukses

Kemendag Yakin Perdagangan Indonesia-Dubai Sentuh USD 10 Miliar

Indonesia dengan UEA saling membutuhkan kerjasama yang solid dalam menjalankan perdagangan secara internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi, meyakini nilai perdagangan Indonesia dengan Dubai akan mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan, nilainya diperkirakan tembus USD 10 miliar.

"Saya bisa targetkan mungkin dalam 2-3 tahun ke depan, bisa sampai 10 miliar dolar AS," kata Didi usai menghadiri acara Dubai Chamber di Jakarta, ditulis Selasa (7/5/2024).

Optimisme tersebut dilatarbelakangi oleh implementasi Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) yang telah resmi nerlaku sejak 1 September 2023.

Menurutnya, Indonesia dengan UEA saling membutuhkan kerjasama yang solid dalam menjalankan perdagangan secara internasional. Apalagi kata Didi, Dubai disebut sebagai hub yang dapat menghubungkan Indonesia dengan negara-negara yang berada di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan negara-negara lainnya.

Oleh karena itu, Kemendag mendorong agar Indonesia dan Dubai perlu meningkatkan volume perdagangannya melalui berbagai sektor, mulai dari diversifikasi perdagangan sampai transformasi perdagangan jasa guna mewujudkan target tersebut.

 

"Kalau kita melihat dari peta perdagangan dan data-data potensial perdagangan antara dua negara, ini sangat-sangat besar," ujarnya.

 

Nilai Perdagangan saat Ini 

Berdasarkan catatannya, nilai perdagangan Indonesia dan Dubai mencapai USD 4 miliar pada tahun 2021, kemudian pada 2022 mengalami peningkatan menjadi USD 5 miliar. Namun nilainya turun menjadi USD 3,5 miliar pada tahun 2023.

Penurunan terjadi lantaran perdagangan secara global memang mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh harga komoditas yang juga menurun. Kendati begitu, pada periode Januari dan Februari 2024, nilainya mulai meningkat lagi.

"Kita minta mereka untuk bisa bekerja sama dari sisi membuka tidak hanya pasar dan perdagangannya saja, tapi juga investasi di sana dan juga jasa," pungkasnya.   

2 dari 3 halaman

17 Perusahaan Dubai Datang ke Indonesia Jajaki Investasi, Sektor Usaha Ini Jadi Potensi

Dubai International Chambers, salah satu dari tiga kamar dagang yang beroperasi di bawah payung Dubai Chambers, berhasil mengadakan banyak pertemuan bisnis bilateral antara perusahaan-perusahaan dari Indonesia dan Dubai.

Presiden dan CEO Dubai Chambers, International Mohammad Ali Rashed Lootah mengatakan, pelaku bisnis Indonesia yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bertemu dengan perwakilan dari 17 perusahaan dari Dubai yang beroperasi di berbagai sektor.

Di antaranya sektor makanan dan minuman, konstruksi, perawatan kesehatan, teknologi informasi, solusi lingkungan, manajemen sumber daya manusia, parfum, dan kosmetik.

"Kami berkomitmen untuk membangun kerja sama antara komunitas bisnis di Indonesia dan Dubai yang menguntungkan dan mencapai tujuan bersama," kata Lootah dalam Forum Bisnis yang diselenggarakan Dubai International Chamber di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Disamping itu Dubai International Chambers, juga telah mengidentifikasi sejumlah sektor yang punya potensi ekspor dari Indonesia ke Dubai, di antaranya ekspor kayu panel, lembaran kayu, minyak kelapa sawit, pakaian, dan lemak kakao.

 

3 dari 3 halaman

Sektor Menjanjikan

Sektor-sektor yang paling menjanjikan bagi investor dari Dubai di Indonesia, antara lain industri otomotif, sektor konstruksi, dan pertanian, khususnya dalam ekspor buah-buahan tropis.

Dalam kesempatan yang sama Kuasa Usaha Kedutaan Besar UEA di Jakarta Shaima Salem Al Habsi, menekankan komitmen UEA untuk menjajaki berbagai peluang pertumbuhan dan investasi di sektor-sektor utama untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat UEA dan Indonesia, khususnya mengingat kemitraan ekonomi komprehensif antara kedua negara yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral.

Shaima juga menekankan diskusi yang berlangsung selama forum bisnis akan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan hubungan bilateral kerja sama investasi kedua negara.Â