Sukses

8,5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Angkut 10 Juta Pengguna

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, PT KAI (Persero) secara konsisten terus meningkatkan layanan LRT Jabodebek lewat penambahan perjalanan.

Liputan6.com, Jakarta - Selama 8,5 bulan beroperasi komersil, LRT Jabodebek telah mengangkut 10.169.356 pengguna sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 Agustus 2023 hingga 7 Mei 2024. 

Adapun rata-rata pengguna harian LRT Jabodebek pada saat hari kerja (weekday), dan sebanyak 29.592 pengguna pada saat akhir pekan (weekend).

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, PT KAI (Persero) secara konsisten terus meningkatkan layanan LRT Jabodebek lewat penambahan perjalanan. Sehingga waktu tunggu antar kereta (headway) menjadi lebih singkat 5,5 menit pada jam sibuk di lintas Cawang-Dukuh Atas, dan 11 menit di lintas Jati Mulya-Cawang serta Harjamukti-Cawang.

"Kami berharap dengan adanya peningkatan di segala aspek pelayanan, dapat memberikan pelayanan terbaik untuk pengguna dan meningkatkan minat masyarakat menggunakan LRT Jabodebek," ujar dia, Rabu (8/5/2024).

Menurut data, jumlah pengguna tertinggi pada 2024 terjadi pada April. LRT Jabodebek melayani sebanyak 1.402.933 pengguna. Sementara rekor jumlah pengguna terbanyak dalam 1 hari terjadi pada 6 Mei 2024 dengan 69.705 pengguna.

Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Harjamukti, Stasiun Kuningan, dan Stasiun Cikoko adalah stasiun yang paling banyak melayani pengguna pada April, dengan total 1.301.445 pengguna.

Oleh karenanya, Mahendro mengapresiasi atas kepercayaan serta kesediaan masyarakat yang telah memilih LRT Jabodebek sebagai moda transportasi sehari-hari.

"KAI juga menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada masyarakat, pemerintah, serta semua pihak yang terkait atas dukungan kepada LRT Jabodebek sebagai hasil karya anak bangsa," pungkas dia.

 

2 dari 4 halaman

LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan, Waktu Tunggu Kereta jadi 5,5 Menit

Sebelumnya, PT KAl (Persero) melakukan penambahan sebanyak 28 perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja (weekday) mulai Mei 2024. Penambahan ini membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada weekday dari sebelumnya 308 perjalanan menjadi 336 perjalanan setiap harinya.

Kebijakan ini dilakukan sebagai respons terhadap kebutuhan yang terus berkembang dari para pengguna. Setelah melayani lebih dari 3,8 juta pengguna pada kuartal I 2024, KAl memprediksi jumlah pengguna LRT Jabodebek akan terus bertumbuh setiap bulan.

Dengan bertambahnya jumlah perjalanan LRT Jabodebek, membuat waktu tunggu antar kereta (headway) menjadi lebih singkat. Dengan pola operasi 336 perjalanan, headway LRT Jabodebek berkurang menjadi 5,5 menit pada jam sibuk (peak hour) di lintas Cawang-Dukuh Atas, dan 11 menit di lintas Jati Mulya-Cawang serta Harjamukti-Cawang.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono, menekankan, upaya ini merupakan peningkatan kualitas layanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Sekaligus mengajak masyarakat untuk beralih ke transportasi massal untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.

 

 

3 dari 4 halaman

Penambahan Jumlah Perjalanan

"Setelah melakukan evaluasi menyeluruh, kami melihat bahwa tren pengguna harian LRT Jabodebek setiap bulan terus meningkat. Hal ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan yang semakin tinggi dari masyarakat terhadap layanan kami, tetapi juga menjadi alasan utama di balik keputusan untuk menambah jumlah perjalanan dan meningkatkan pola operasi kami," ujarnya, Senin (6/5/2024).

Dengan penambahan jumlah perjalanan membuat LRT Jabodebek jadwal keberangkatan terakhir dari Stasiun Dukuh Atas menjadi lebih malam. Mulai Mei ini, jadwal keberangkatan LRT Jabodebek paling akhir dari Stasiun Dukuh Atas menjadi pukul 22.16 WIB untuk tujuan Jati Mulya, dan pukul 22.21 WIB untuk tujuan Harjamukti.

Adapun dukungan ini ditunjukan selaras dengan masih diterapkannya tarif promo LRT Jabodebek sampai akhir Mei 2024 mendatang.

Mahendro berharap, dengan penambahan jumlah perjalanan ini minat masyarakat menggunakan LRT Jabodebek juga semakin meningkat.

"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mengambil bagian dalam menggunakan transportasi massal sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan dan merasakan kenyamanan perjalanan bersama LRT Jabodebek," pungkas Mahendro.

 

4 dari 4 halaman

Penumpang LRT Jabodebek per April Melonjak 16%

Sebelumnya, jumlah pengguna LRT Jabodebek tren kenaikan tiap bulannya selama 2024 ini. Seperti pada April 2024 dengan jumlah 1.402.933 pengguna, meningkat 2 persen dari Maret 2024 sebanyak 1.380.044 pengguna.

Adapun rata-rata pengguna yang menggunakan LRT Jabodebek pada hari kerja (weekday) yakni 64.365 pengguna. Sedangkan rata-rata pengguna pada akhir pekan (weekend) mencapai 26.650 pengguna.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengamini, jumlah pengguna LRT Jabodebek pada tahun ini selalu meningkat tiap bulannya.

"Sejak bulan Januari 2024 hingga April 2024 jumlah pengguna LRT Jabodebek selalu meningkat. Bahkan jika jumlah pengguna LRT Jabodebek pada bulan April ini dibandingkan dengan bulan Januari, terdapat pertumbuhan yang signifikan sebesar 16 persen," terang Mahendro, Kamis (2/5/2024).

Menurut dia, peningkatan ini tidak terlepas dari faktor kepercayaan masyarakat terhadap layanan LRT Jabodebek. Dukungan dari pemangku kepentingan seperti Kementerian Perhubungan melalui tarif promo juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan minat masyarakat.

Selain itu, banyaknya perjalanan LRT Jabodebek juga menjadi faktor lain meningkatnya jumlah pengguna.

"KAI yakin bahwa tren peningkatan pengguna LRT Jabodebek akan berlanjut seiring dengan kepercayaan publik terhadap keandalan moda transportasi ini, yang belum genap 1 tahun beroperasi," imbuh Mahendro.

Mahendro mengutarakan, PT KAI (Persero) selaku induk usaha pengelola LRT Jabodebek pun berterimakasih atas kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi tersebut.

"Dengan kepercayaan ini, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan LRT Jabodebek sesuai dengan harapan masyarakat dan dalam mendukung program pemerintah untuk mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara melalui penggunaan transportasi massal," tuturnya.

 

Â