Liputan6.com, Jakarta Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) digadang turut meraup cuan selama periode libur panjang Kenaikan Yesus Kristus, akhir pekan ini. Ini turut menjadi dampak meningkatnya kunjungan ke titik-titik wisata.
Pengamat Pariwisata Chusmeru menaksir roda perekonomian masyarakat di sekitar kawasan wisata akan terdampak positif. Utamanya UMKM sektor kuliner dan kerajinan.
Baca Juga
"Yang pasti roda perekonomian di daerah akan bergerak, karena ada perputaran uang dari wisatawan. Dampak positif juga dirasakan UMKM, utamanya yang mendukung sektor pariwisata, seperti kuliner dan kerajinan," ungkap Chusmeru kepada Liputan6.com, Jumat (10/5/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan, pada masa libur panjang ini, masyarakat cenderung memanfaatkan untuk berlibur. Apalagi, kata dia, tingkat ekonomi masyarakat sudah semakin membaik.
"Cuaca belakangan ini juga sudah mulai mendukung masyarakat untuk berwisata, meski suhu udara terasa cukup panas," katanya.
Chusmeru melihat setidaknya ada beberapa lokasi yang jadi favorit kunjungan wisata. Misalnya, Bali dan kawasan Puncak, Bogor.
"Selama ini memang kecenderungannya hanya dua daerah yang favorit menjadi destinasi wisata libur panjang, yaitu Bali dan Puncak," ucapnya.
"Meski demikian, daerah lain sesungguhnya juga sangat potensial untuk menjadi destinasi wisata libur panjang, seperti Bandung, Yogya, Semarang, Solo, Malang, Surabaya, Lombok, dan Manado," sambung Chusmeru.
Pertimbangan Wisatawan
Lebih lanjut, dia mengatakan ada sejumlah faktor yang jadi perhatian masyarakat untuk melakukan wisata. Diantaranya, kemudahan akses, pilihan akomodasi, keragaman kuliner di destinasi, serta variasi objek dan daya tarik wisatanya.
"Tak kalah penting adalah kenyamanan saat menikmati libur panjang," tegasnya.
Di sisi lain, ada juga yang bisa membuat masyarakat ragu mengunjungi kawasan wisata. Berbanding terbalik dengan faktor pendorong di awal, kawasan yang macet hingga marak pungutan liar (pungli) akan membuat masyarakat enggan berwisata.
"Meskipun destinasi itu populer, tapi jika sudah tidak nyaman lagi, maka wisatawan juga akan enggan untuk berkunjung. Misalnya karena macet, tidak aman, banyak pungli, kuliner mahal atau pemalakan di destinasi wisata," pungkasnya.
Frekuensi KA Meningkat saat Libur Panjang, KAI Beri Pesan Ini kepada Masyarakat
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengimbau masyarakat waspada ketika melewati perlintasan kereta api. Mengingat, ada peningkatan frekuensi perjalanan KA selama libur dan akhir pekan ini.
VP Public Relation KAI Joni Martinus menyampaikan imbauan tersebut agar masyarakat mengantisipasi. Diketahui, ada sejumlah kecelakaan yang melibatkan KA dan kendaraan beberapa waktu terakhir.
"Saat periode long weekend terdapat peningkatan frekuensi KA dan kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, KAI mengimbau kepada masyarakat untuk waspada saat akan melewati perlintasan sebidang," kata Joni dalam keterangan resmi, Jumat (10/5/2024).
Terbaru, ada kecelakaan yang melibatkan KA dan rombongan Pondok Pesantren Sidogiri di perlintasan sebidang di Pasuruan, Jawa Timur. Akibat kecelakaan itu, ada 4 orang yang diketahui meninggal dunia.
Sementara itu, data KAI mencatat ada sebanyak 44 kecelakaan yang melibatkan kereta api di DKI Jakarta hingga Maret 2024. Untuk itu, masyarakat diminta ikut waspada ketika melewati perlintasan sebidang.
"KAI mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang jalan raya dengan jalur kereta api. Pastikan jalur yang akan dilalui sudah aman, tengok kanan-kiri, serta patuhi rambu-rambu yang ada," pinta Joni.
Â
Advertisement
Rombongan Ponpes Tertabrak KA
Sebelumnya, Kecelakaan minibus rombongan Ponpes Sidogiri bernomor polisi N-1475-WU yang tertabrak Kereta Api terjadi di Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, pukul 08.41 WIB.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim AKBP Wayan Purwa mengatakan, kronologi kejadian semula kendaraan minibus Nopol N-1475-WU rombongan Ponpes Sidogiri dikemudikan M Rofiq Abdila berjalan dari arah selatan ke utara saat melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
"Diduga tidak memperhatikan kanan dan kiri sehingga tertabrak K.A Pandalungan No Loko CC2030107 yang berjalan dari arah barat ke timur tujuan Gambir - Jember," katanya dikutip dari Antara, Rabu, 8 Mei 2024.
Kemarin, Wayan Purwa mengatakan empat orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut tersebut.