Sukses

Intip 7 Strategi agar Lepas Jeratan Utang

Faktanya, upaya untuk mengatur pengeluaran dan membayar utang Anda mungkin tidaklah mudah.

Liputan6.com, Jakarta - Mengelola utang dapat menjadi salah satu hal tersulit yang pernah Anda lakukan. Anda harus mengelola pikiran Anda, yang dapat mempengaruhi pilihan keuangan Anda. Di Indonesia, keuangan pribadi mungkin bukan sesuatu yang diajarkan sejak dini. Mencoba mengatur pengeluaran dan melunasi utang Anda mungkin tidak mudah dilakukan.

Lalu bagaimana cara agar bisa bebas dari hutang? Berikut adalah 7 cara agar bisa terbebas dari utang seperti dikutip freemalaysiatoday.com, ditulis Sabtu (11/5/2024):

1. Kenali utang Anda

Tuliskan utang Anda secara detail, termasuk nama kreditur, alamat, nomor telepon, jumlah utang yang belum dibayar, tingkat bunga, pembayaran minimum, dan informasi lain yang relevan.

Anda juga dapat menggunakan aplikasi keuangan pribadi untuk mendokumentasikan utang dan membuat rencana untuk melunasinya. Libatkan pasangan atau orang penting lainnya dalam pengelolaan uang, terutama saat mengembangkan strategi untuk menurunkan utang.

2. Budgeting adalah kunci

Buatlah anggaran yang mencakup pengeluaran dan pendapatan Anda. Cari cara untuk mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan. Prioritaskan utang dan pengeluaran, termasuk hal-hal yang penting untuk dibayar antara lain hipotek, utilitas, tunjangan anak, dan pinjaman yang kurang penting.

3. Jadilah realistis

Melunasi utang membutuhkan pengorbanan, tetapi Anda juga perlu keseimbangan dalam kehidupan finansial. Jadwalkan pengeluaran yang diperlukan dan sisakan uang tunai untuk keperluan mendesak.

Jika tidak merencanakan dan mencatat pengeluaran, pengeluaran baru akan menggantikan setiap perubahan yang Anda buat dalam utang. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mulai mengelola utang dengan lebih efektif dan menuju kebebasan keuangan.

2 dari 3 halaman

4. Cari Bunga Lebih Rendah

Untuk mempercepat penghapusan utang, sangat dianjurkan untuk memiliki suku bunga serendah mungkin. Salah satu cara yang dapat dipertimbangkan adalah dengan mendapatkan kartu transfer saldo jika memiliki kredit yang layak.

Dengan mengkonsolidasikan semua utang dalam satu kartu, Anda dapat fokus pada pembayaran pokok dengan tingkat perkenalan 0 persen, yang akan secara signifikan mengurangi pembayaran bunga potensial.

Namun, pastikan untuk melakukan pembayaran penuh dan mengelola pengeluaran dengan baik agar tidak berakhir dengan utang yang lebih besar dan tingkat bunga pasca perkenalan yang lebih tinggi.

5.Berkomunikasi dengan Kreditor

Selain itu, penting untuk berkomunikasi dengan kreditor. Beberapa pemberi pinjaman mungkin bersedia bekerja sama dengan Anda. Mereka bisa menyetujui jadwal pembayaran yang lebih fleksibel, membantu mengatasi pembayaran yang terlewat, atau bahkan membebaskan biaya keterlambatan di akhir masa pinjaman.

Banyak perusahaan kartu kredit juga bersedia membahas persyaratan dan membuat rencana pembayaran yang dapat membantu Anda kembali ke jalur yang benar jika Anda berusaha melakukannya.

3 dari 3 halaman

6. Belanjakan Lebih Sedikit, Hemat Lebih Banyak

Ketika Anda semakin sadar tentang aliran masuk dan keluar modal Anda, Anda akan lebih cenderung mencari peluang untuk mengurangi biaya saat ini. Tabungan Anda dapat membantu Anda melunasi utang lebih cepat. Jika Anda telah menginvestasikan uang secara rutin dalam Jaminan Hari Tua atau akun pensiun, Anda dapat menggunakan dana tersebut untuk membantu membayar iuran kartu kredit Anda.

7.Konseling Kredit

Jika Anda membutuhkan pendidikan tentang pengelolaan keuangan atau mengatur anggaran, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari agen konseling kredit. Badan-badan ini juga dapat memberikan solusi untuk menghapus utang, memberikan nasihat perumahan, dan merujuk Anda ke agen lain yang menyediakan bantuan khusus.

Beberapa perusahaan konseling kredit mungkin juga membantu mengatur jadwal pembayaran atau mengembangkan rencana pengelolaan utang. Sebelum mencari bantuan dari agen konseling kredit, pastikan untuk memeriksa kredensial organisasi tersebut. Tidak semua perusahaan adalah lembaga yang sah; ada yang mengenakan biaya yang tidak wajar, menolak memberikan layanan yang dijanjikan, atau memberikan nasihat yang buruk.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence