Sukses

Karawang Bakal Produksi 3 Juta Motor Listrik, Pabriknya Mulai Dibangun Hari Ini

Pembangunan pabrik sepeda motor listrik PT Yadea Teknologi Indonesia di atas lahan seluas 27 hektare di Kawasan Industri Suryacipta di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, resmi dimulai.

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan pabrik sepeda motor listrik PT Yadea Teknologi Indonesia di atas lahan seluas 27 hektare di Kawasan Industri Suryacipta di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, resmi dimulai.

"Kami dengan senang hati mengumumkan pendirian pabrik Yadea di Indonesia yang memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 3 juta unit," kata Wang Jinlong, general manager Perusahaan Manufaktur Yadea Indonesia, saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik di Karawang, dikutip dari Antara, Senin (13/5/2024).

Ia mengatakan, langkah strategis tersebut secara efektif juga untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap kendaraan roda dua listrik berkualitas tinggi di pasar Indonesia.

Pendirian pabrik baru Yadea di Indonesia, katanya, tidak hanya menunjukkan posisi terdepan di bidang kendaraan roda dua listrik, tapi juga menyuntikkan vitalitas baru ke dalam perkembangan industri Indonesia.

Menurut dia, pendirian pabrik ini akan menciptakan lebih banyak kesempatan kerja secara lokal, mendorong pengembangan rantai industri terkait, dan mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan transportasi yang berkelanjutan.

"Kami berharap Yadea dapat terus memanfaatkan keunggulan teknologinya untuk menyediakan produk kendaraan roda dua listrik berkualitas tinggi ke pasar Indonesia. Pada saat yang sama, kami juga berharap lebih banyak perusahaan akan mengikuti jejak Yadea dan secara aktif berkontribusi pada upaya pembangunan industri dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia," kata dia.

Total investasi dalam kegiatan pembangunan pabrik ini diperkirakan sebesar USD 150 juta, dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 2026.

Dengan peletakan batu pertama hari ini, katanya, pabrik Yadea siap untuk tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam kendaraan listrik di Indonesia. Namun juga untuk menginspirasi gerakan menuju solusi perjalanan yang lebih ramah lingkungan.

 

2 dari 4 halaman

Pabrik Baru di Indonesia

Menurut dia, pabrik baru di Indonesia ini tidak hanya akan melayani pasar domestik tetapi juga mengekspor produk ke negara-negara tetangga. Sebab pabrik ini bertujuan untuk menyediakan solusi kendaraan listrik (EV) kelas dunia untuk masyarakat Indonesia, memanfaatkan teknologi inovatif yang memenuhi dan melampaui standar keamanan dan kualitas.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto menyampaikan bahwa pendirian pabrik baru Yadea di Indonesia tidak hanya menunjukkan posisi terdepan di bidang kendaraan roda dua listrik, tetapi juga menyuntikkan vitalitas baru ke dalam perkembangan industri Indonesia.

Menurut dia, pendirian pabrik ini akan menciptakan lebih banyak kesempatan kerja secara lokal, mendorong pengembangan rantai industri terkait, dan mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan transportasi yang berkelanjutan.

"Kami berharap Yadea dapat terus memanfaatkan keunggulan teknologinya untuk menyediakan produk kendaraan roda dua listrik berkualitas tinggi ke pasar Indonesia. Pada saat yang sama, kami berharap lebih banyak perusahaan akan mengikuti jejak Yadea dan secara aktif berkontribusi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," katanya.

3 dari 4 halaman

Banyak Motor Listrik Cina yang Desainnya Dianggap Menjiplak, Ini Kata Yamaha

Sebelumnya, perkembangan motor listrik di Indonesia saat ini sudah sangat cukup luas. Beragam merek, model dan jenis roda dua ramah lingkungan ini beredar di Tanah Air, termasuk yang berasal dari Cina. Namun, banyak yang menganggap merek motor listrik asal Tiongkok ini menjiplak berbagai desain model yang sudah dipasarkan lebih dulu, termasuk dari Jepang.

Sebut saja merek QCIX EC yang tampilannya mirip dengan Yamaha Qbix. Kemudian, ada juga Rakata Motorcycle yang desainnya sangat mirip dengan NMax.

Menanggapi hal tersebut, Antonius Widiyanto, Assistant General Manager Marketing-Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan pihaknya menunggu keputusan dari prinsipal terkait masalah motor listrik Cina tersebut.

"Ya, kita menunggu dari prinsipal Yamaha, karena pemegang paten itu adalah prinsipal. Jadi, sejauh ini mereka masih melihat," ujar Anton, saat ditemui di Solo, beberapa waktu lalu.

Lanjut Anton, memang tidak hanya Yamaha NMax yang desainnya diduga dijiplak oleh para merek motor listrik, karena ada beberapa model lain dan juga terjadi di beberapa negara selain di Indonesia.

"Artinya, saat ini kita menunggu (langkah) dari prinsipal terkait upaya dan sikap dari mereka. Pasti notice, namun pastinya mempertimbangkan banyak hal," tegasnya.

Selain Yamaha, sebelumnya PT Piaggio Indonesia juga sempat menanggapi terkait banyaknya desain motor listrik yang mirip dengan Vespa. Menurut Managing Director and Country CEO PT Piaggio Indonesia (PID) Marco Noto La Diega pihaknya tak merasa terganggu dengan kehadiran merek lain yang memiliki desain serupa Vespa.

4 dari 4 halaman

Vespa Punya Identitas dan Karakter Khas

Menurutnya, Vespa punya identitas serta karakter yang khas, dan konsumen bisa menilainya secara mandiri.

"Vespa memiliki pusat karakter tersendiri begitu juga merek lain memiliki karakter sendiri. Kita menghargai semuanya yang memang terinspirasi dari karakter Vespa. Walaupun tampilannya mirip, tapi Vespa adalah Vespa ada ciri khas dan konsumen pasti bisa membedakan," kata Marco.

Kehadiran merek lain dengan desain yang punya kemiripan seperti Vespa dijelaskan akan membuat konsumen memiliki banyak pilihan.

Hal ini dinilai positif untuk menggairahkan industri sepeda motor yang memang punya pasar besar di Indonesia.

 

Video Terkini