Sukses

Adik Prabowo Subianto Bangun Pabrik Tin Solder di Batam, Rogoh Kocek Ratusan Miliar

Hashim Djojohadikusumo menyatakan komitmennya mendukung program hilirisasi pertambangan yang digagas Presiden Jokowi dan akan dilanjutkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Hashim Djojohadikusumo membangun pabrik tin solder yang merupakan bentuk hilirisasi dari produk timah di Batam. Adik dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini menargetkan pabrik pengolahan timah yang dibangun  bisa menghasilkan omzet Rp 1,2 triliun per tahun.

Pembangunan pabrik ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik PT Solder Tin Andalan Indonesia oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Komisaris Utama Arsari Group Hashim Djojohadikusumo di Kawasan Industri Tunas Prima Blok B1 No 03, Batu Besar, Kota Batam, pada pekan lalu.

Turut hadir dalam groundbreaking, Komisaris PT Solder Tin Andalan Indonesia Aryo Djojohadi Kusumo, Owner Kawasan Industri Tunas Prima Doli, dan Direktur PT Solder Tin Andalan Indonesia An Sadiano.

Gubernur Ansar menyampaikan, hilirisasi merupakan hal penting untuk meningkatkan nilai tambah produk. Hilirisasi akan mendorong pembangunan ekosistem industri dalam negeri secara terintegrasi.

"Pemerintah telah mengharuskan adanya hilirisasi bagi sektor pertambangan dan batu bara," ujarnya.

Ansar menuturkan, Presiden Jokowi menekankan pengelolaan dan pemanfaatan mineral harus memberikan nilai tambah nyata bagi perekonomian nasional demi mempercepat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

"Dipilihnya Batam sebagai lokasi investasi PT Solder Tin Andalan Indonesia menunjukkan Kepri sangat kompetitif untuk industri pemrosesan, peleburan, pemurnian, dan penjualan timah," imbuhnya.

Ansar mengapresiasi investasi ramah lingkungan dan sesuai konsep green energy tersebut. Ia berharap investasi ini membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi perekonomian Batam dan Kepri.

 

2 dari 2 halaman

Investasi Rp 400 Miliar

Hashim Djojohadikusumo menyatakan komitmennya mendukung program hilirisasi pertambangan yang digagas Presiden Jokowi dan akan dilanjutkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Hilirisasi akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian kita," ungkapnya.

Hashim menyebutkan, investasi PT Solder Tin Andalan Indonesia mencapai Rp 400 miliar, dengan Rp 100 miliar untuk fisik bangunan dan Rp 300 miliar modal kerja. Perusahaan mempekerjakan 80 karyawan tetap dan 200 tenaga kontrak.

"Perusahaan akan memproduksi 200 ton tin solder powder per tahun, dan akan ditingkatkan hingga 16 ribu ton dengan omzet Rp 1,2 triliun per tahun," tambahnya.

Produk PT Solder Tin Andalan Indonesia berbahan baku timah akan diolah untuk komponen elektronik dan ditujukan untuk ekspor ke Amerika, India, Tiongkok, Taiwan, dan Eropa.