Sukses

Tesla Hadapi Gugatan di California AS Terkait Polusi dari Pabrik Mobil Listrik

Environmental Democracy Project menuduh Tesla melanggar undang-undang udara bersih sejak Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Tesla menghadapi gugatan dari organisasi nonprofit Environmental Democracy Project, terkait tuduhan pelanggaran Undang-Undang Udara Bersih di pabrik perakitan perusahaan kendaraan listrik di Fremont, California.

Melansir CNBC International, Rabu (15/5/2024) dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan federal di San Francisco, Environmental Democracy Project menuduh Tesla melanggar undang-undang tersebut ratusan kali sejak Januari 2021, mengeluarkan polusi berbahaya ke lingkungan sekitar Pabrik.

Gugatan terbaru di California menyebutkan penduduk dan karyawan di daerah sekitar pabrik Tesla terpapar polusi udara dalam jumlah berlebihan, termasuk nitrogen oksida, arsenik, kadmium, dan bahan kimia berbahaya lainnya.

Secara terpisah, Tesla juga digugat oleh 25 wilayah di California atas penanganan bahan limbah berbahaya di fasilitas di seluruh negara bagian tersebut awal tahun ini, dan segera diselesaikan di wilayah tersebut.

Adapun di Jerman, para pemerhati lingkungan memprotes pembukaan hutan yang dilakukan Tesla untuk membangun pabrik di luar Berlin, serta konsumsi air yang dilakukan perusahaan tersebut.

Meskipun Tesla telah lama memuji manfaat iklim dari penggunaan kendaraan listrik, praktik manufakturnya telah dikecam oleh para pemerhati lingkungan selama bertahun-tahun.

Tesla menduduki peringkat ke-89 dalam daftar 100 Pencemar Udara Beracun 2023. Sebuah studi tahunan yang dilakukan oleh Institut Penelitian Ekonomi Politik di Universitas Massachusetts, mengungkapkan Tesla menduduki peringkat ke-89 dalam daftar 100 Pencemar Udara Beracun 2023. 

Selain itu, Badan Perlindungan Lingkungan juga mendenda Tesla hingga USD 275.000 pada 2022, menuduh perusahaan tersebut gagal mengukur dan melacak emisinya sendiri atau meminimalkan polutan udara dari operasi pengecatan di fasilitas tersebut.

 

2 dari 4 halaman

Keluhan dari Regulator

Distrik Manajemen Kualitas Udara Bay Area, sebuah regulator lingkungan, baru-baru ini menuduh Tesla membiarkan "emisi terus-menerus" di Fremont yang seharusnya dicegah.

Badan tersebut mengatakan bahwa Tesla telah menerima 112 pemberitahuan pelanggaran sejak 2019 dan sekarang sedang mencari perintah pengurangan yang akan memaksa perusahaan tersebut untuk menerapkan perubahan pada operasi pabriknya.

"Pelanggaran ini sering terjadi, berulang, dan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan," kata regulator dalam sebuah pernyataan awal bulan ini.

 

3 dari 4 halaman

Varian Terbaru Tesla Model 3 Performance Sapa Malaysia, Berapa Harganya?

Sebelumnya, hanya berselang sehari dari penambahan varian terbaru Performance untuk katalog Tesla Model 3 di Amerika Serikat, Malaysia mendapatkan unit performa Tesla ini dengan banderolan mulai 242.000 ringgit atau sekitar Rp818,7 juta.

Varian baru ini sudah siap dipesan dengan tambahan biaya pemesanan sebesar 1.000 ringgit (Rp3,3 juta) dan pengiriman 500 ringgit (Rp1,69 juta) untuk dijanjikan sampai ke garasi konsumen pada kuartal 2.

Disitat dari PaulTan, Tesla Model 3 Performance di Malaysia memiliki motor ganda yang terpasang pada masing-masing porosnya untuk memberikan total output sebesar 460 tenaga kuda. Angka ini berbeda dari model kelahiran pabrik Fremont yang memiliki daya 510 tenaga kuda, karena seri performa model ini di Malaysia dikapalkan dari Gigafactory Tesla di Shanghai.

Meski berbeda, kemampuan akselerasi dari 0-100 km/jam kedua versi berada pada rentang yang sama, yaitu 3,1 detik. Ini sedikit lebih cepat dari Porsche 911, seperti klaim Elon Musk. Sementara itu, kecepatan tertinggi yang dapat diraih varian Performance ini mencapai 262 km/jam.

Walau performanya meningkat tajam, jangkauan baterainya tentu saja lebih pendek dari varian Long Range yang berdaya jangkau 629 km. Performance dapat dipacu jauh hingga jarak 528 km berdasar siklus WLTP, masih lebih jauh dari kemampuan model RWD di 513 km.

Varian baru ini juga mendapati peningkatan sistem pengereman regeneratif dengan dukungan pembaruan pada rotor rem, kaliper, dan bantalan rem performa yang lebih besar. Peningkatan sistem rem ini juga memberikan sensasi pedal dan manajemen panas yang lebih baik.

Tesla juga memberikan suspensi adaptif pada model ini dengan dukungan perangkat lunak Track Mode yang mengkalibrasikannya dengan powertrain yang telah disesuaikan.

Dengan Track Mode, pengemudi mobil listrik ini bisa mengubah keseimbangan handling, kontrol stabilitas, dan pengereman sesuai personalisasi.

 

4 dari 4 halaman

Peningkatan pada Eksterior dan Interior

Sentuhan peningkatan juga tampak pada eksteriornya dengan penambahan spoiler serat karbon dan diffuser belakang yang seolah terkoneksi dengan skidplate berwarna hitam kontras di bagian depannya.

Pelek barunya juga lebih ringan dengan ukuran 20 inci berjenis warp forged yang hanya akan hadir dalam satu opsi.

Bagian interior mendapati peningkatan dengan tambahan aksen serat karbon dan penyegaran jok sport di baris depan yang menciptakan posisi mengemudi yang lebih rendah untuk memastikan pengemudi dan penumpang baris pertama tetap berada di tempat selagi mobil memacu performa tinggi mesinnya.

Interior standarnya akan berwarna hitam, sedangkan peningkatan ke warna putih akan dikenakan biaya tambahan 5.000 ringgit atau sekitar Rp17 juta.

Berbicara soal harga, kemungkinan ketika varian model ini sampai ke Indonesia melalui importir umum, akan lebih mahal dari tawaran yang didapatkan di Malaysia. Hal ini mengingat Tesla Model 3 standar yang dibanderol seharga 189.000 ringgit (Rp639,3 juta) di Malaysia, melambung menjadi Rp1,5 miliar di Indonesia.   

Namun, karena importir umum Tesla di Indonesia, Prestige Motorcars, mendatangkan mobil-mobilnya dari stok Tesla di Eropa, kemungkinan Indonesia akan kebagian spesifikasi yang lebih bertenaga ketimbang yang didapat di Malaysia.

 

Video Terkini