Sukses

PLN Rampungkan Pembangunan PLTA Jatigede 2 X 55 MW, Ini Dampaknya ke Masyarakat

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menuturkan, pengembangan pembangkit EBT terus dijalankan oleh perseroan seiring komitmen transisi energi demi mencapai Net Zero Emissions.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) berhasil menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 X 55 MegaWatt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Hal ini menjadi wujud komitmen PLN dalam pengembangan energi hijau di tanah air, dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, khususnya air. Sinkronisasi pertama PLTA Jatigede berhasil dilakukan ke sistem kelistrikan PLN pada Sabtu, 11 Mei 2024.  Hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT) sebesar 110 MW.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menuturkan, pengembangan pembangkit EBT terus dijalankan oleh perseroan seiring komitmen transisi energi demi mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

"PLTA Jatigede menjadi salah satu solusi penyediaan energi bersih bagi masyarakat. PLN akan mengoptimalkan semua potensi energi hijau yang ada, ini juga sejalan dengan komitmen kami mencapai NZE demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujar Darmawan, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (16/5/2024).

Lewat tahap sinkronisasi pertama ini, PLTA Jatigede dipastikan dapat beroperasi secara terkoordinasi dengan keandalan yang tinggi setelah hasil pengujian dan integrasi sistem pembangkit listrik dengan jaringan kelistrikan yang ada.

Pelaksana Harian (Plh) General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Kunto Nugroho mengatakan, kesuksesan sinkronisasi pertama ini merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan proyek ke depannya.

"Kami sangat antusias melihat capaian positif ini dan merupakan tonggak penting dalam menyediakan pasokan energi bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat," tutur Kunto.

Proyek PLTA Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini sebelumnya telah melalui sejumlah tahapan penting. Untuk dapat beroperasi secara komersial, masih terdapat beberapa tahapan pengujian, antara lain uji pembebanan, reliability run hingga memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO). Pembangkit ini ditargetkan dapat beroperasi komersil pada Juni 2024.

Proyek PLTA Jatigede diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan. Dengan pencapaian tahap sinkronisasi pertama ini, proyek semakin mendekati tahap operasional penuh, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

2 dari 5 halaman

Seluruh Desa di NTB Kini Nikmati Layanan Listrik PLN 24 Jam

Sebelumnya, PT PLN (Persero) lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) sukses meningkatkan layanan listrik dari 12 jam menjadi 24 jam bagi masyarakat Desa Sebotok di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dengan terlistrikinya Desa Sebotok 24 jam, kini seluruh desa di NTB telah mendapat pasokan listrik PLN selama 24 jam.

Desa Sebotok merupakan wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang terletak di Pulau Moyo, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Desa ini berbatasan langsung dengan laut Flores. Sebagai salah satu pulau terluar, Desa Sebotok hanya bisa ditempuh lewat jalur laut menggunakan perahu dengan waktu tempuh selama tiga jam dari Pulau Sumbawa.

Kehadiran listrik 24 jam sungguh menggembirakan bagi warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani, pekebun dan nelayan. Kepala Desa Sebotok, Subawahi menuturkan, aktivitas masyarakat sangat terbantu berkat meningkatnya layanan listrik PLN. Bahkan dirinya yakin kemajuan di Desa Sebotok akan segera terjadi di berbagai sisi.

"Terima kasih kepada PLN yang merealisasikan listrik 24 jam di Desa Sebotok ini. Dengan adanya listrik 24 jam, akan membawa perubahan yang semakin baik untuk Desa Sebotok ini,” ujar Subawahi seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (13/5/2024).

 

 

 

3 dari 5 halaman

Memanfaatkan Listrik 24 Jam

Senada dengan hal di atas, Bupati Kabupaten Sumbawa Mahmud Abdullah yang hadir pada prosesi penyalaan pada Rabu, 8 Mei 2024 juga mengungkapkan kegembiraanya atas penyalaan listrik 24 jam di Desa Sebotok.

Dirinya mengajak segenap masyarakat agar menggunakan kehadiran listrik sebaik-baiknya untuk meningkatkan taraf hidup, meningkatkan penghasilan sehingga mampu mengatasi ketertinggalan dari desa lainnya.

“Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada PLN, karena hari ini dinyalakan daerah terakhir di NTB yang sebelumnya menyala 12 jam,” ujar Mahmud.

“Saya mengharapkan kepada masyarakat supaya bisa memanfaatkan keberadaan listrik 24 jam ini, mengubah kehidupannya, menambah ekonominya bisa lebih baik dan supaya bisa mengejar ketertinggalan dari desa-desa lainnya,” ia menambahkan.

4 dari 5 halaman

Selamat Tinggal Listrik 12 Jam

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, Sahdan, turut senang di NTB sudah tidak ada Desa yang belum mendapat akses listrik 24 jam. Dirinya yakin Desa Sebotok akan menjadi desa yang maju dan sejajar dengan desa lainnya di NTB.

”Ini karunia yang perlu kita syukuri. Selamat tinggal (listrik 12 jam), tidak ada lagi listrik 12 jam di NTB. Sangat banyak sekali manfaatnya, ini akan lebih meningkatkan ekonominya. Dengan listrik ini, Desa Sebotok akan menjadi desa yang maju, sejajar dengan desa lainnya di NTB,” kata Sahdan.

Sahdan juga mengungkapkan sebelumnya PLN juga telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur listrik di Bajo Pulau. ”Di Bajo Pulau, lebar sekarang senyum masyarakat di sana, begitu pula nantinya dengan Sebotok ini. Mari kita syukuri,” tambah Sahdan.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di lain kesempatan menyampaikan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN berkomitmen penuh untuk menghadirkan keadilan akses listrik bagi seluruh masyarakat di Indonesia tanpa terkecuali. Ini merupakan wujud kehadiran negara melalui PMN sebagai pengamalan sila kelima Pancasila.

 

5 dari 5 halaman

Dapat Dukungan Penuh

”Ini merupakan bukti bahwa negara hadir dalam memastikan keadilan energi bagi seluruh masyarakat di Indonesia tanpa terkecuali di wilayah 3T. Kami tentu saja akan terus meningkatkan pelayanan kami kepada masyarakat sehingga rasio elektrifikasi nasional mencapai 100% dengan lebih cepat,” ungkap Darmawan.

Darmawan mengutarakan, keberhasilan PLN dalam menghadirkan listrik 100% seluruh desa di NTB tentu saja berkat dukungan penuh Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Sumbawa. Kini, sebanyak 508 pelanggan di Desa Sebotok bisa menikmati akses listrik 24 jam.

 ”Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Sumbawa serta seluruh masyarakat Desa Sebotok atas dukungannya, sehingga listrik 24 jam ini bisa kita hadirkan bersama. Saya berharap hadirnya listrik ini dapat menjadi katalisator perekonomian, pendidikan, dan sosial masyarakat sehingga bisa lebih mapan dan sejahtera,” Darmawan menambahkan.