Sukses

Ramalan Harga Emas, Perak hingga Platinum, Makin Mahal atau Anjlok?

Harga emas, perak, dan platinum terus mendapatkan momentum dalam beberapa minggu terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas, perak dan platinum telah merosot sepanjang tahun ini. Namun, para ahli strategi memperkirakan logam mulia akan mencapai rekor tertinggi baru dalam beberapa bulan mendatang.

Melansir CNBC International, Sabtu (18/5/2024) ahli strategi di Saxo Bank mengatakan dalam catatan penelitian baru-baru ini bahwa harga emas akan segera menyentuh level USD 2.400, perak mungkin naik hingga USD 30, sementara platinum memiliki potensi kenaikan hingga USD 1.130.

Bank asal Denmark itu meyebut, emas, perak, dan platinum terus mendapatkan momentum dalam beberapa minggu terakhir.

Senada, analis di ROTH Capital Partners juga memperkirakan harga emas dan perak akan semakin tinggi dalam beberapa bulan mendatang.

Harga emas sekarang tampak siap untuk bergerak lebih tinggi seperti baru-baru ini yang terjadi di bulan April. Kami dapat menetapkan target harga teknis naik menjadi USD 2,600," kata JC O’Hara, kepala strategi teknis di ROTH Capital Partners dalam sebuah catatan studi.

Untuk perak, O’Hara mengatakan jika harga dapat menembus di atas USD 30, maka dapat menyentuh sekitar USD 35- USD 37.

Momen kejayaan emas pekan ini

Harga emas mendapat dorongan besar pada hari Rabu (15/5) setelah data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve dalam jangka pendek.

Harga emas menetap di level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu karena berita tersebut, sementara perak mencatat level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun dan platinum naik ke level tertinggi dalam hampir satu tahun.

Harga emas spot sedikit moderat pada hari Kamis untuk diperdagangkan sekitar USD 2,382 per ounce, setelah menetap di level tertinggi sejak 19 April 2024 pada sesi sebelumnya. 

Sementara itu, harga perak spot diperdagangkan 0,5% lebih rendah pada sekitar USD 29,54 per ounce.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Longsor dari Level Tertinggi, Sekarang Jadi Segini

Harga emas melemah pada perdagangan hari Kamis karena tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Namun penurunan harga emas dunia ini tidak terlalu dalam karena masih ada tanda-tanda penurunan inflasi AS yang memperkuat harapan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (Fed) akan menurunkan suku bunga.

Mengutip CNBC, Jumat (17/5/2024), harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 2.377,93 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 19 April di awal sesi. Harga emas dunia naik lebih dari 1% pada hari Rabu.

Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup 0,5% lebih rendah pada USD 2.382,80 per ounce.

"Pasar emas mengalami tekanan aksi ambil untung rutin oleh para pedagang yang biasa melakukan perdagangan jangka pendek setelah kenaikan baru-baru ini, sementara penguatan Indeks dolar AS hari ini juga menambah tekanan tersebut,” kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Nilai tukar dolar AS naik 0,2% terhadap mata uang utama lainnya setelah mencapai level terendah dalam beberapa bulan di sesi sebelumnya setelah data menunjukkan harga konsumen AS naik kurang dari perkiraan pada bulan April.

Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Pernyataan Pejabat Fed

Sementara itu, Presiden Fed Bank of New York John Williams mengatakan bahwa berita positif seputar pendinginan inflasi tidak cukup untuk meminta bank sentral AS menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

CME’s FedWatch tool memperlihatkan pelaku pasar memperkirakan sekitar 68% kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September.

"Dolar AS yang lebih lemah, penurunan imbal hasil Treasury AS serta meningkatnya ketegangan geopolitik memberikan dukungan terhadap emas selama seminggu terakhir dan kami memperkirakan harga emas akan tetap di atas USD 2.250 dalam beberapa bulan mendatang," tulis unit analisis Fitch Solutions BMI dalam sebuah catatan.

3 dari 3 halaman

Perdagangan Kemarin

Pada perdagangan sebelumnya, harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu pada hari Rabu. Penguatan harga emas dunia ini dibantu oleh melemahnya dolar AS dan imbal hasil Treasury yang lebih rendah.

Data ekonomi menunjukkan harga konsumen AS naik kurang dari perkiraan pada bulan April, meningkatkan kemungkinan Federal Reserve akan memangkas suku bunganya pada akhir tahun ini.

Dikutip dari CNBC, Kamis (16/5/2024), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD 2,386.65 per ounce. Emas berjangka AS untuk pengiriman Juni naik 1,2% menjadi USD 2,392.40 per ounce.

"Data indeks harga konsumen bisa menjadi indikasi awal bahwa seiring berjalannya waktu inflasi akan mereda dan The Fed akan melakukan penurunan suku bunga pertamanya dalam siklus saat ini," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.