Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku telah diajak oleh Prabowo Subianto untuk kembali membantu pemerintahan di kabinet selanjutnya.
Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kesiapan untuk kembali berkontribusi terhadap negara, namun bukan sebagai pejabat eksekutif lagi.
Baca Juga
"Beliau sudah minta, saya sudah sampaikan, kalau untuk jadi menteri saya tidak. Tapi saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, kalau itu masih diminta," kata Luhut di sela rangkaian acara Balinese Water Purification Ceremony di Kawasan Kura Kura Bali, Sabtu (18/5/2024).
Advertisement
Lebih lanjut, Luhut pun percaya Prabowo Subianto nantinya akan melanjutkan jerih payah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membawahi negara. Keyakinan itu diperkuat pasca keduanya telah berbincang mengenai masa depan negara.
"Saya kira pak Prabowo punya jiwa patriotisme yang tinggi. Dan saya bicara sama beliau, beliau akan meneruskan ini," ujar Luhut.
"Tentu mungkin di sana-sini ada nanti penyesuaian. Tapi saya pikir apa yang telah diletakkan oleh pak Joko Widodo adalah satu fondasi yang sangat-sangat baik," ungkapnya.
Adapun sebelumnya, Luhut memang telah menyatakan kesiapan untuk kembali ikut membantu pemerintahan di kabinet Prabowo Subianto.
Meskipun sudah tidak muda lagi dan akan memasuki usia 77 tahun pada 2024 ini, Luhut tetap bersedia ikut terlibat di pemerintah bersama Prabowo. Ia pun percaya posisinya kelak bakal digantikan oleh anak mudah yang punya kompetensi lebih hebat.
"Saya kalau diminta oleh beliau ya saya bantu semaksimal saya. Kan banyak anak-anak muda yang lebih hebat daripada saya. Kan sudah 77 tahun umur saya, bukan muda. Opung kau sudah bisa saya," ujar Luhut di Bali belum lama ini.
"Semua yang di bawah langit tuh ada waktunya. Jadi saya juga harus tahu diri. Jadi apa nanti ya, kita lihat aja," tegas dia.
Soal Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Airlangga: Tidak Pernah Ada yang Rebutan
Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons soal isu pembentukan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Airlangga menyebut, penyusunan kabinet tidak sama dengan susunan pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Susunan kabinet tidak sama dengan susunan PSSI," kata Airlangga, kepada wartawan, di Kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2024).
Lebih lanjut, Airlangga juga menegaskan bahwa dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran, antar partai politik pendukung tidak saling rebutan, termasuk untuk posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Tidak pernah ada yang rebutan," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menyatakan, bahwa pembahasan kabinet dilakukan secara kolektif kolegial dan dipimpin langsung oleh Presiden Terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.
"Pimpinan dilakukan secara bersama kolektif dan kolegial. Pimpinannya bapak presiden terpilih (Prabowo)" ucap Airlangga Hartarto menandaskan.
Sebagai informasi, kabar nama-nama menteri yang bakal mengisi kabinet Prabowo-Gibran terus bermunculan. Terbaru, PAN mengaku sosok yang didorong masuk dalam jajaran menteri Prabowo-Gibran yakni Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto.
Sementara itu, Partai Demokrat mengaku telah diminta oleh Prabowo Subianto menyiapkan kader-kader terbaik untuk nantinya menjadi menteri di kabinetnya.
Advertisement
Belum Ada Daftar Resmi Susunan Kabinet Prabowo
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati menyatakan, belum ada daftar resmi susunan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk pemerintahan mendatang.
"Belum ada, sekali lagi, daftar resmi yang keluar untuk kabinet," kata dia di Markas TKN Fanta, Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Wanita yang akrab disapa Sara ini meminta para pendukungnya tak asal membuat daftar menteri yang akan duduk di kabinet, kemudian mendahului Prabowo-Gibran.
"Mohon masyarakat terutama para pendukung dari Prabowo-Gibran untuk tidak mendahului daripada pimpinan kita, karena daftar tersebut saya yakin baru akan keluar lebih mendekati Oktober nanti," ungkap Sara.
Meski demikian, dia mengakui bahwa pembicaraan di tingkat elite parpol sudah dilakukan terkait pembahasan kabinet mendatang.
"Kalau pembicaraan di tingkat pimpinan, pasti ada. Itu pasti ada,” pungkasnya.