Sukses

Menko Luhut Bakal Bujuk Elon Musk Investasi ke IKN

Menko Luhut buka peluang jika Elon Musk bakal memperluas investasinya di luar jaringan internet. Bahkan ke IKN Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan kehadiran pendiri SpaceX Elon Musk di Bali dalam rangkaian kegiatan World Water Forum ke-10 2024.

Rencananya, kata Luhut, Elon Musk bakal mendarat di Pulau Dewata pagi hari untuk kemudian meluncurkan layanan jaringan internet Starlink. Namun begitu, ia belum mau membocorkan lebih lanjut lokasi persis tempat acara peluncuran itu.

"Elon Musk nanti besok pagi jam 8 akan mendarat di Bali. Sudah kita atur semua caranya, dan siangnya akan launch Starlink bersama-sama beberapa menteri kita, Menteri Kesehatan, Menteri Kominfo, dan juga Menteri KKP," ujar Luhut saat ditemui di Kawasan Kura Kura Bali, Sabtu (18/5/2024).

Menurut dia, inisiatif yang dilakukan pemerintah bersama Elon Musk dan Starlink-nya bakal memperkuat layanan jaringan internet hingga ke pelosok Tanah Air. Ia menilai itu akan berimplikasi terhadap perbaikan layanan di sektor kesehatan dan pendidikan.

"Ini satu langkah bagus. Sehingga dengan demikian daerah-daerah terpencil kita akan bisa di-cover dengan internet yang bagus. Ini akan bagus untuk kesehatan dan pendidikan," ungkap Luhut.

Lebih lanjut, Luhut pun buka peluang jika Elon Musk bakal memperluas investasinya di luar jaringan internet. Pemerintah juga akan berdiskusi dengan salah satu orang kaya dunia itu untuk penjajakan investasi lain.

"(Investasi di IKN?) Sangat mungkin, dan sangat mungkin sekali. Kita akan bicara besok. Jadi saya juga akan bicara dengan Elon, besok setelah dia mendarat ada beberapa hal yang akan kita bicara," ucap Luhut.

Adapun rencananya, Elon Musk juga bakal turut menjadi salah satu pembicara di gelaran World Water Forum ke-10 2024 Bali. "Dia akan bicara jadi public speaker, setelah itu beliau akan ketemu presiden di venue-nya opening ceremony," pungkas Luhut.

2 dari 3 halaman

Prabowo Bongkar Biaya Bangun IKN Nusantara, Indonesia Sanggup Bayar?

Presiden terpilih Prabowo Subianto menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Di hadapan investor, pakar ekonomi, dan perwakilan negara asing yang menghadiri Qatar Economic Forum, Prabowo juga optimistis jika sumber daya dalam negeri itu dimanfaatkan secara optimal untuk membangun IKN, nantinya investor asing bakal menanamkan modalnya untuk proyek tersebut.

“Kami sangat percaya diri dan yakin (pembangunan) ibu kota ini proyek yang politis, dan dorongan utamanya harus dari sumber daya dalam negeri, dan nantinya investasi asing akan datang,” kata Prabowo

Prabowo juga menjelaskan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan IKN. Dia meluruskan biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai USD 35 miliar atau sekitar Rp501 triliun, tetapi itu untuk 25–30 tahun. Artinya, menurut Prabowo, beban biaya per tahun sekitar satu miliar dolar AS.

“Perekonomian Indonesia, anggaran kami dapat membayar itu,” kata Prabowo.

 

3 dari 3 halaman

Jakarta Tak Ideal

Pemerintah Indonesia pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam proses membangun Ibu Kota Nusantara sebagai pengganti Jakarta sebagai ibu kota negara. Proyek itu pun bakal dilanjutkan oleh Prabowo, yang juga menyampaikan secara terbuka dukungannya dan komitmennya untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN.

Di Qatar Economic Forum, Prabowo menjelaskan Jakarta bukan ibu kota yang ideal untuk Indonesia, karena wilayahnya yang terlampau padat penduduk, dan daya dukung alamnya yang tak lagi memadai. Prabowo juga menyoroti masalah naiknya tinggi permukaan air laut yang berdampak pada utara Jakarta.

“Tinggi permukaan air laut naik 5–10 centimeter tiap tahunnya. Jadi, kami harus membuat tanggul raksasa, dan itu juga program yang saya buat. Namun, memindahkan ibu kota ini juga salah satu cara membawa sumber-sumber pertumbuhan ekonomi ke luar Jakarta, ke luar Jawa, dan dalam beberapa tahun ke depan sebelum tanggul raksasa ini berdiri sekitar 10–15 tahun ke depan, ibu kota kami telah ada di lokasi yang aman dari ancaman tersebut,” kata Prabowo.