Sukses

Membandingkan Anggaran Timnas Indonesia, Kalah Jauh dari Jepang dan Thailand

Anggaran Timnas Indonesia sepak bola yang dikelola PSSI ini berasal dari Hak Siar Timnas Indonesia, Sponsor, Tiket pertandingan Timnas, bantuan pemerintah, dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia menjadi salah satu negara dengan penggemar sepak bola terbesar di dunia. Tak pelik, berbagai prestasi ingin ditorehkan Timnas sepak bola Indonesia.

Terbaru, Timnas Indonesia menciptakan berbagai sejarah di olahraga sepak bola ini. Di Bawah Pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berhasil meraih posisi ke-4 di ajang Piala Asia U-23.

Kini, target terdekat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) adalah bermain maksimal di kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia akan menghadapi Timnas Irak dan Filipna sebelum lolos ke babak berikutnya.

Jika dahulu kita hanya bisa menanti permainan Timnas Indonesia jika ada gelaran Piala AFF, yang notabene kompetisi tingkat ASEAN, kini Timnas Sepak Bola Indonesia perlahan mulai berkancah di tingkat Asia. Bahkan OTW di tingkat dunia.

Melihat dari anggaran sepak bola Indonesia, apakah sebanding dengan harapan para penggemar sepak bola Indonesia?

Dikutip dari Antara, Minggu (19/5/2024), PSSI menetapkan jumlah anggaran sekitar Rp260 miliar yang dibutuhkan untuk pengelolaan PSSI yang sehat demi peningkatan kualitas persepakbolaan Indonesia.

"Kami sudah memperhitungkan sebesar Rp260 miliar target (anggaran). Ini semua akan terbuka pada waktunya, kami sudah menunjuk auditor, Erns and Young, sehingga data akan terbuka, yang mana cost - nya dan berapa pendapatannya,” kata Ketua PSSI Erick Thohir beberapa Waktu lalu.

Perbandingan Anggaran Sepak Bola Indonesia

Anggaran sepak bola yang dikelola PSSI ini berasal dari Hak Siar Timnas Indonesia, Sponsor, Tiket pertandingan Timnas, bantuan pemerintah, dan lainnya.

Melihat ari negara lain, anggaran ini ternyata belum seberapa. Organisasi sepak bola Jepang saja, memiliki anggaran Rp 3,37 triliun untuk mengelola Timnas Jepang. Tidak hanya Jepang, Korea Selatan juga mempunyai anggaran sepak bola Rp 1,85 triliun.

Untuk level ASEAN, Indonesia kalah dengan Thailand, bahkan Singapura. Timnas Thailand memiliki anggaran Rp 1 triliun.

Berikut daftar anggaran sepak bola di beberapa negara:

  1. Jepang: Anggaran Rp 3,37 triliun
  2. Korea Selatan: Anggaran Rp 1,85 triliun
  3. Australia: Anggaran 1,19 triliun
  4. Thailand: Anggaran Rp 1 triliun
  5. Vietnam: Anggaran Rp 1 triliun
  6. Singapura: Anggaran Rp 336 miliar
  7. Indonesia: Anggaran Rp 260 miliar
2 dari 3 halaman

Harga Tiket Nonton Timnas Indonesia di SUGBK Melambung, PSSI Beber Alasannya

Timnas Indonesia bakal menjamu Irak dan Filipina dalam lanjutan putaran 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 6 dan 11 Juni mendatang.

PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia pun sebelumnya telah merilis harga tiket untuk menyaksikan langsung perjuangan anak-anak asuh Shin Tae-yong.

 

Suporter Skuad Garuda harus menyiapkan dana setidaknya Rp250.000 rupiah untuk membeli tiket termurah kategori Upper Garuda (tribun atas). Sementara itu, harga tiket VIP Barat dan Timur yang dilabeli Premier West serta Premium East menyentuh angka Rp1.250.000

Banderol ini tak ayal langsung menjadi buah bibir. Pasalnya, federasi sepak bola Tanah Air semula hanya memasang harga di kisaran Rp100.000 hingga Rp750.000 ketika Timnas Indonesia menjamu Vietnam di ajang dan lokasi yang sama pada Maret lalu.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga pun buka suara membeberkan penyebab kenaikan signifikan harga tiket pertandingan Timnas Indonesia. Hal itu menurutnya tidak lepas dari kebutuhan pendanaan bagi Skuad Garuda untuk tampil di ajang-ajang internasional.

"Perlu diketahui, ini memang berat bagi kami PSSI untuk membuat harga (tiket Kualifikasi Piala Dunia 2026) seperti sekarang ini. Kenapa? Karena memang kalau timnasnya makin kuat, itu butuh pendanaan makin besar," ucap Arya dalam pernyataan resminya pada Kamis (16/5/2024).

3 dari 3 halaman

Buth Banyak Dana

Exco PSSI pun mencontohkan besarnya pendanaan yang dibutuhkan Garuda Muda saat tampil di Piala Asia U-23 2024 Qatar. Pengeluaran kala itu membengkak lantaran skuad racikan Shin Tae-yong mampu melampaui target.

PSSI yang semula cuma menugaskan Timnas Indonesia untuk setidaknya lolos 8 besar perlu menggelontorkan dana tambahan lantaran harus membiayai akomodasi di babak empat besar, dan perebutan peringkat 3 dan 4. Belum lagi, juga sempat berpartisipasi dalam play-off antarkonfederasi melawan Guinea di Prancis dalam misinya merebut tiket Olimpiade 2024.

"Contoh kemarin, kalau kemarin kita hanya sampai (grup), tidak lolos 8 besar di Piala Asia U-23, maka kita (pendanannya) cukup sampai di sana. Ini tidak. Kita lolos Piala Asia U-23 8 besar, itu kan butuh pendanaan lagi. Menginapnya, semuanya," papar Arya Sinulingga.

Advertisement "Masuk semifinal, tambah lagi menginapnya dan sebagainya, akomodasi, hotelnya. Setelah itu, kita harus ikut lagi dalam perebutan peringkat 3/4. Tambah lagi pendanaannya. Dan ternyata karena kita mengejar Olimpiade, ketika kita kalah kemarin, kita masuk lagi play-off."

"Itu ke Paris. Butuh lagi pendanaan naik pesawat, kemudian akomodasi dan sebagainya. Yang tadinya mungkin cukup dari Doha, ini dari Paris. Kita ke Paris lagi, setelah itu ke Indonesia lagi dari Paris," tandas dia.

Arya Sinulingga pun menjelaskan pendanaan besar ke depannya masih akan diperlukan Timnas Indonesia apabila berhasil lolos ke putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sejauh ini, Garuda Muda berada di posisi yang cukup bagus dan hanya membutuhkan satu kemenangan untuk tampil di ronde selanjutnya. Apabila terwujud, anak-anak asuh Shin Tae-yong pun akan lebih sering melakukan laga-laga away di luar negeri.

"Nanti di (kualifikasi) Piala Dunia kan kita semua berharap (Timnas Indonesia) masuk ke putaran ketiga, di putaran ketiga itu kita sudah ada 10 kali pertandingan yang akan kita laksanakan," tuturnya.

"Dan itu butuh pendanaan lagi, penginapan lagi, akomodasi. Ketika away, naik pesawat lagi dan sebagainya. Jadi memang kalau timnas makin kuat, pendanaan makin kuat. Maka dibutuhkanlah dana yang banyak," kata Arya lagi.

Video Terkini