Sukses

Bulog Sudah Serap Jagung Dalam Negeri Capai 18.000 Ton

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi melaporkan hingga saat ini pihaknya telah menyerap sebanyak 18.000 ton jagung dari petani dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi melaporkan hingga saat ini pihaknya telah menyerap sebanyak 18.000 ton jagung dari petani dalam negeri.

Bayu menyebut jagung yang diserap Bulog paling banyak berasal dari Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

"Saat ini kami sudah menyerap kira kira 18 ribu ton jagung terutama di dua tempat, di Dompu dan di Kepulauan Bolaang Mongondow," kata Bayu kepada media di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Karawang, Senin (20/5/2024).

Sebelumnya, Menyikapi situasi produksi jagung di beberapa sentra produsen yang saat ini tengah melimpah, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog dan mendorong pelaku usaha serta stakeholder jagung untuk menyerap secara optimal hasil panen petani.

Terus Koordinasi

Pihaknya secara intensif NFA terus melakukan koordinasi langkah-langkah penyerapan jagung bersama stakeholder terkait.

Bahkan telah melakukan kunjungan lapangan langsung ke sentra jagung di Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Panen raya jagung di Bima dan Dompu ini diperkirakan masih berlangsung sampai Juli mendatang. Untuk mengantisipasi over supply dan harga jatuh, kami bersama stakeholder berkomitmen mempercepat proses distribusi jagung, utamanya ke sentra-sentra peternakan di Jawa,” kata Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono.

Diketahui, per 14 Mei 2024, total secara keseluruhan jagung dalam negeri yang diserap Perum Bulog telah menyentuh 16 ribu ton.

2 dari 2 halaman

Bapanas Minta Bulog dan Pengusaha Serap Jagung Petani, Dilarang Impor!

Sejumlah petani jagung di Indonesia tengah menghadapi musim panen. Untuk itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta kepada Bulog dan para pelaku usaha untuk menyerap semaksimal mungkin.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengungkapkan penyerapan ini dilakukan agar mengoptimalkan penyerapan produksi dalam negeri sehingga harganya tak anjlok.

“Pada pokoknya itu, bagaimana hasil panen jagung petani dapat terserap secara baik. Pemerintah melalui Perum Bulog telah melaksanakannya dan stakeholder lainnya seperti private sector pelaku usaha pakan dan peternak unggas, juga telah kami kumpulkan dan menghasilkan suatu komitmen bersama dalam penyerapan jagung,” kata Arief dikutip dari Antara, Mingggu (19/5/2024).

Arief mengaku bahwa secara intensif Bapanas terus melakukan koordinasi langkah-langkah penyerapan jagung bersama pemangku kepentingan terkait.

Pihaknya juga telah melakukan kunjungan lapangan secara langsung ke sentra jagung di Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

KesepakatanDalam kunjungan yang juga dihadiri oleh Perum Bulog, pelaku usaha jagung, dan asosiasi/koperasi peternak tersebut menyepakati komitmen penyerapan bersama dengan harga sesuai ketentuan kebijakan fleksibilitas harga acuan pembelian (HAP) di tingkat produsen dan harga acuan penjualan (HAP) di tingkat konsumen.

“Panen raya jagung di Bima dan Dompu ini diperkirakan masih berlangsung sampai Juli mendatang. Untuk mengantisipasi over supply dan harga jagung jatuh, kami bersama stakeholder berkomitmen mempercepat proses distribusi jagung, utamanya ke sentra-sentra peternakan di Jawa,” ujar Maino.