Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin (Selasa waktu Jakarta). Lonjakan harga emas dunia ini karena berbagai faktor mulai dari ekspektasi penurunan suku bunga AS, langkah-langkah stimulus Tiongkok hingga ketegangan geopolitik yang meningkatkan permintaan, dengan momentum tersebut juga membawa perak ke level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun.
Dikutip dari CNBC, Selasa (21/5/2024), harga emas naik 0,9% menjadi USD 2.435,96 per ounce setelah mencapai rekor tertinggi di level USD 2.449,89 di awal sesi perdagangan.
Baca Juga
Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,9% ke level USD 2.438,50.
Advertisement
“Inflasi sulit terjadi, kita mungkin melihat beberapa kejanggalan dalam data inflasi, namun juga utang yang membebani di AS, ada alasan untuk melakukan diversifikasi dari hal tersebut juga. Jadi badai sempurna inilah yang membuat pasar emas tetap tinggi,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis.
Data minggu lalu menunjukkan bahwa harga konsumen AS meningkat kurang dari perkiraan pada bulan April, menunjukkan bahwa inflasi kembali melanjutkan tren penurunannya, sehingga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga di bulan September.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari kepemilikan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding), yang juga memberikan keuntungan dari ketidakpastian di pasar.
Pavilonis dari RJO memperkirakan emas akan melonjak mendekati USD 2.500 dalam jangka pendek karena ada ketakutan akan ketinggalan dalam reli emas.
“Ada banyak non-pedagang yang menghubungi tempat (broker)… untuk membeli kontrak berjangka atau menerima pengiriman fisik," tutur dia.
Faktor Lain Pendorong Harga Emas
Harga emas juga didukung oleh peningkatan kepemilikan di bank sentral Tiongkok.
Yang menambah kenaikan emas adalah meningkatnya penghindaran risiko (risk aversion) karena Presiden Iran Ebrahim Raisi, tewas dalam kecelakaan helikopter, tulis analis di Kitco Metals dalam sebuah catatan.
Sementara itu, beberapa analis juga menyoroti lonjakan emas akibat pengumuman Tiongkok mengenai langkah-langkah “bersejarah” untuk menstabilkan sektor properti yang terkena krisis. Tiongkok adalah konsumen utama emas dan logam industri lainnya.
Selain harga emas, harga perak di pasar spot juga naik 2,2% menjadi USD 32,17 setelah mencapai level tertinggi dalam 11 tahun.
Prediksi Harga Emas Minggu Ini, Cetak Rekor Lagi atau Terjun Bebas?
Sebelumnya, Pasar emas mengalami salah satu pergerakan paling dramatis tahun ini, didorong oleh data ekonomi penting dan pidato dari Federal Reserve.
Dikutip dari Kitco, Senin (20/5/2024), harga emas spot memulai minggu lalu pada USD 2,361.17, tidak banyak bergerak pada hari Minggu dan Senin sambil menantikan data inflasi utama.
Laporan PPI yang keluar pada Selasa pagi menunjukkan hasil yang beragam, namun komentar dari Ketua Fed Jerome Powell dua jam kemudian yang menyatakan bahwa bank sentral mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga lagi membuat pasar merasa nyaman.
Harga emas mulai menguat pada awal Rabu pagi setelah laporan CPI bulan April menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya, yang mendorong para pedagang untuk meningkatkan harga logam mulia ini.
Pada Rabu malam, harga emas mencapai triple top di level USD 2,400, yang menghentikan momentum jangka pendeknya.
Tren harga emas spot menurun sepanjang Kamis, namun kembali menguat pada pembukaan pasar Amerika Utara pada hari Jumat. Ketika emas menembus USD 2,400 per ounce sekitar pukul 10:00 pagi EDT, kenaikan tersebut berlanjut tanpa hambatan.
Advertisement
Survei Harga Emas
Survei Emas Mingguan Kitco News menunjukkan bahwa mayoritas pakar industri percaya bahwa harga emas dapat mencapai atau melampaui harga tertinggi sepanjang masa.
Sementara itu, pedagang ritel menunjukkan sikap yang sedikit lebih hati-hati terhadap prospek logam mulia.Colin Cieszynski, Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management, optimis bahwa harga emas akan terus naik minggu depan.
Ia mencatat bahwa dolar AS dan imbal hasil treasury tampaknya melemah, yang secara teknis bisa membuka jalan bagi harga emas untuk mencapai USD 2,500 jika berhasil menembus resistensi di USD 2,400.
James Stanley, ahli strategi pasar senior di Forex.com, juga yakin bahwa emas akan terus menguat dalam waktu dekat.
Stanley mencatat bahwa pergerakan emas bullish yang kuat minggu ini merupakan kelanjutan dari penembusan pola fall wedge/bull flag minggu sebelumnya, dengan level USD 2,400 menjadi titik acuan penting.