Liputan6.com, Jakarta Kehadiran dua kapal tanker raksasa berjenis Very Large Gas Carrier (VLGC) milik PT Pertamina International Shipping (PIS) dianggap menjadi ajang perusahaan shipping nasional sanggup berkompetisi di kancah internasional.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan menyebut, penambahan dua VLGC tersebut juga sebagai menjawab tantangan, bila Indonesia ini adalah negara kepulauan besar, dimana, pelaku industri maritim nasional dengan kapasitas armada seperti PIS sangat dibutuhkan.
Baca Juga
Sehingga, keberadaan kapal tanker raksasa baru PIS dapat mendorong pertumbuhan industri khususnya pengangkutan gas yang saat ini sangat diminati pasar.
Advertisement
“Apresiasi yang sangat tinggi dan menjadi kebanggaan bahwa Pertamina International Shipping memperkuat armada barunya dengan kapal VLGC. Sejatinya hal ini memang kami harapkan bahwa BUMN dapat hadir dan mempunyai kapasitas berkompetisi secara global, tidak hanya sebagai penonton,” ujar Akbar, Rabu (29/5/2024).
Belum lama, PIS baru membeli dua kapal tanker gas terbesar di dunia yang kemudian dinamakan Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia. Penambahan ini tak lepas dari upaya PIS dalam mengoptimalkan pengangkutan LPG dan petrokimia berupa propylene maupun amonia di rute perdagangan internasional.
Langkah ini, dinilai Akbar, penguatan armada PIS ini terbilang wajar mengingat kondisi kebutuhan energi transisi dari fossil fuel seperti gas semakin tinggi. Hal tersebut terjadi tidak hanya di pasar internasional, tapi juga di pasar domestik.
Maka dari itu, Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang Indonesia (KADIN) itu menilai Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia juga dapat membawa dampak positif bagi industri Tanah Air yang lebih kompetitif.
“Tren supply and demand untuk energi seperti gas itu semakin tinggi, begitu pula dengan pengapalan atau sarana angkutnya. Alhasil, produk dari industri nasional yang menggunakan gas sebagai bahan bakar bisa lebih kompetitif dan menjangkau pasar ekspor,” kata Akbar.
Memang Dibutuhkan
Seperti diketahui, gas merupakan salah satu bahan bakar transisi energi yang saat ini paling dibutuhkan di pasar domestik maupun internasional. Proses distribusi gas dapat menjadi salah satu faktor yang menentukan perkembangan industri. Di samping itu, pemerintah juga memiliki target Zero Net Emission yang mendorong penggunaan suplai energi yang lebih ramah lingkungan.
Menyadari hal itu, CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan bahwa kehadiran Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia adalah respons terhadap kebutuhan tersebut.
“Kami meyakini bahwa industri maritim Indonesia dapat terus berkembang lebih jauh, khususnya pengangkutan gas. Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia merupakan wujud ikhtiar PIS untuk menjawab prospek tersebut, tidak hanya di pasar domestik tapi juga di pasar internasional,” jelas Yoki.
Sebagai informasi, VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia masuk dalam jajaran kapal tanker gas terbesar di dunia yang menggunakan teknologi terkini dan ramah lingkungan. Kapal tanker anyar ini langsung beroperasi di rute internasional dengan pelayaran pertama dari Houston, Amerika Serikat, pada awal Mei 2024.
Advertisement
Anti Pembajakan
Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia punya beberapa keunggulan seperti, fleksibilitas muatan yang tertinggi di kelasnya hingga 39 kombinasi muatan, dan fasilitas akomodasi anti-pembajakan (full accommodation anti-piracy) untuk keamanan dan kenyamanan kru kapal. Bahkan, VLGC Pertamina Gas Dahlia langsung dikelola PIS dan diawaki oleh 100% kru Indonesia.
Saat ini terdapat 419 tanker VLGC yang berlayar di seluruh dunia, dengan rata-rata usia kapal di 10,08 tahun. Dengan penambahan dua armada baru, PIS kini memiliki tujuh tanker VLGC dengan rata-rata usia 3,42 tahun. Saat ini, kekuatan armada kapal milik PIS menjadi 102 unit, termasuk Very Large Crude Carrier (VLCC), VLGC, Suezmax, dan kapal ukuran lainnya, dengan 60 kapal di antaranya beroperasi di rute internasional.