Sukses

Harga Emas Dunia Tersungkur, Ini Pemicunya

Harga emas di pasar spot turun hampir 1 persen menjadi USD 2.338,43 per ounce yang didorong sejumlah faktor. Salah satunya imbal hasil obligasi.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas merosot pada perdagangan Rabu, 29 Mei 2024 seiring sejumlah faktor. Hal itu didorong penguatan dolar Amerika Serikat (AS), imbal hasil obligasi yang tinggi dan komentar hawkish dari pejabat the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS sehingga membebani sentimen pasar menjelang rilis data inflasi AS berikut pada Jumat pekan ini.

Mengutip CNBC, Kamis (30/5/2024), harga emas di pasar spot turun hampir 1 persen menjadi USD 2.338,43 per ounce. Harga emas berjangka AS susut 0,7 persen menjadi USD 2.361,50.

"Kami mengalami sedikit pemulihan pada indeks dolar AS. Selain itu, pembicara the Fed baru-baru ini bersikap cukup hawkish. Imbal hasil treasury terus meningkat. Jadi ada banyak hambatan yang membebani pasar,” ujar Chief Market Strategist Blue Line Futures, Philip Streible.

Dolar AS naik 0,4 persen terhadap mata uang utama lainnya membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi hampir satu bulan.

Di sisi lain, pada Selasa, 28 Mei 2024, Presiden the Fed Minneapolis Neel Kashkari menuturkan, the Fed harus menunggu kemajuan signifikan dalam inflasi sebelum memangkas suku bunga.

Pelaku pasar menantikan laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau the US core personal consumption expenditures (PCE), ukuran inflasi pilihan the Fed yang akan dirilis pada Jumat, 31 Mei 2024 untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai waktu dan skala potensi penurunan suku bunga pada 2024.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Perak Turun

Selain itu, kepercayaan konsumen AS secara tak terduga meningkat pada Mei setelah memburuk selama tiga bulan berturut-turut di tengah optimisme terhadap pasar tenaga kerja, demikian ditunjukkan dari sebuah survei pada Selasa, 28 Mei 2024.

“Data PCE yang lebih tinggi dari perkiraan yang meningkatkan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama mungkin memaksa harga emas untuk menguji ulang posisi psikologis di USD 2.300,” ujar Chief Market Analyst Exinity Group Han Tan.

Harga perak turun 0,2 persen menjadi USD 32,05 per ounce setelah mencapai level tertinggi dalam 11 tahun pada pekan lalu.

“Peran ganda perak sebagai logam mulia dan logam industri berarti perak juga mendapat manfaat dari kondisi pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat dan inflasi yang tinggi saat ini,” ujar Market Analyst Kinesis Money, Frank Watson.

Adapun harga platinum turun 2,2 persen menjadi USD 1.039,95 per ounce, dan palladium susut 1,3 persen menjadi USD 960,25.

3 dari 4 halaman

Prediksi Harga Emas di Pekan Terakhir Mei 2024, Awas Terjun Bebas!

Sebelumnya, harga emas dunia pekan lalu sempat menguat ke level tertinggi baru, tetapi tak bertahan lama dan kembali alami penurunan. Pada perdagangan Minggu, 26 Mei 2024 pukul 11.00 WIB, harga emas dunia melemah 0,64 persen dan diperdagangkan di kisaran USD 2.334,20 per troy ons.

Lantas bagaimana potensinya pada pekan depan? Melansir, survei Emas Mingguan Kitco News yang terbaru menunjukkan lebih dari tiga perempat pakar industri dan analis wall street percaya harga emas telah stabil atau akan menurun dalam waktu dekat, sementara separuh pedagang ritel masih percaya logam mulia dapat naik lebih tinggi dalam beberapa hari mendatang.

Analis Pasar Senior di Barchart.com, Darin Newson mengatakan emas pada Juni memiliki lebih banyak ruang untuk turun untuk menyelesaikan tren turun 3 gelombang minggu depan.

“Ini berarti kontrak tersebut diperkirakan akan mencapai titik terendah pada Jumat atau berada dikisaran USD 2.326,30,” kata Newson, dikutip dari Kitco, Senin (27/5/2024).

Kemudian James Stanley, ahli strategi pasar senior di Forex.com, percaya bahwa penurunan harga minggu ini lebih merupakan hambatan.

“Minggu ini merupakan kemunduran yang kuat tetapi masih ada cukup banyak struktur dukungan di sekitar area USD 2.300 baik di pasar spot maupun berjangka,” jelas Stanley.

 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Sentimen Harga Emas

Minggu ini, 14 analis Wall Street berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News, dan sentimen terhadap logam mulia sebagian besar telah memburuk dalam waktu dekat. 

Hanya tiga ahli, yang mewakili 21%, memperkirakan harga emas akan naik lebih tinggi pada minggu depan, sementara delapan analis, yang seluruhnya 57%, memperkirakan akan terjadi penurunan harga. Tiga ahli lainnya, mewakili 21% dari total, melihat tren emas

Sentimen Pekan Depan

Pada pekan depan akan menjadi pekan yang lambat untuk rilis berita ekonomi AS, dengan pasar AS juga tutup pada hari Senin untuk libur panjang akhir pekan Memorial Day. 

Sorotan akan mencakup laporan Keyakinan Konsumen Conference Board AS pada Selasa, rilis awal PDB AS kuartal I, klaim pengangguran mingguan, dan penjualan rumah tertunda pada Kamis, dan PCE AS serta laporan pendapatan dan belanja pribadi pada Jumat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini