Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat sudah ada 11 isu yang telah disepakati dalam perjanjian Indonesia-European Union CEPA (IEU CEPA) pada pertemuan ke-18 pada 13-17 Mei 2024 di Belgia.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi, menjelaskan masih ada 10 isu runding yang belum disepakati dalam IEU CEPA dari total 21 isu runding. Targetnya akan diselesaikan pada pertemuan ke-19 pada 1-5 Juli 2024 mendatang di Indonesia.
Baca Juga
"Masih ada juga yang mungkin sisa yang disepakati ada 10 isu dari 21 (isu), itu sekarang sudah 11 (isu runding) awalnya baru 7-8 kini sudah maju sampai 11 (isu runding), 10 belum disepakati harapan kita bisa diselesaikan di putaran ke-19," kata Edi dalam konferensi pers Update Kerjasama Ekonomi Internasional, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Advertisement
Menurutnya, masih tertundanya pembahasan isu-isu tersebut lantaran Uni Eropa memiliki penetapan tujuan yang unik. Pasalnya, disetiap pertemuan isu pembahasannya selalu berbeda-beda, sehingga hal itu menyulitkan Indonesia untuk menyelesaikan perundingan I-EU CEPA tersebut.
"Memang Uni Eropa ini sangat unik, uniknya adalah mereka punya goal setting yang selalu berubah ketika ada perundingan, ketika satu perundingan ketemu dia membahas terkait dengan sustainability, ketemu lagi membahas terkait deforestation, ketemu lagi bahas nikel, otomatis ini menjadi sulit bagi kita menyelesaikan," jelasnya.
Oleh karena itu, Edi menegaskan kepada mereka jika ingin perjanjian dagang bilateral dengan Indonesia cepat selesai, maka mereka harus memiliki penetapan tujuan dari I-EU CEPA ini.
"Kita menegaskan kepada mereka kalau memang ingin diselesaikan mereka harus punya goals setting yang jelas. Sehingga akan memudahkan proses negosiasi, karena jika selalu berubah kalau orangnya berubah setting goalnya sama, ini orangnya sama setting goalnya beda, sehingga sulit bagi kita menyelesaikan perundingan," katanya.
Sebagai informasi, Perundingan IEU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif yang dilakukan Indonesia dengan negara mitranya.
Â
Kemitraan Komprehensif
Secara Umum, IEU CEPA merupakan kemitraan komprehensif yang mencakup 3 (tiga) pilar utama, yakni akses pasar perdagangan barang dan jasa, investasi dan pengadaan publik; Harmonisasi regulasi perdagangan; dan kerja Sama dan peningkatan kapasitas.
Saat ini, Perundingan Putaran ke-18 telah berlangsung tanggal 13-17 Mei 2024 dan dilanjutkan dengan Chief Negotiator (CNs) Meeting tanggal 18-19 di Brussels, Belgia.
Secara umum, perundingan putaran ke-18 berjalan baik dan mencapai banyak kemajuan. Kedua pihak juga telah menunjukkan fleksibilitas dan bersifat pragmatis guna mengejar target penyelesaian perundingan pada tahun 2024 sebagaimana arahan Presiden RI dan Presiden Komisi Eropa.
Perundingan IEU CEPA bertujuan untuk membuka perdagangan antara Indonesia dan EU, keduanya akan diuntungkan secara ekonomi melalui peningkatan PDB riil.
Hasil kajian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) (2021) menyatakan, terdapat potensi pertumbuhan PDB riil Indonesia akan mencapai 0,19%, potensi efek pendapatan meningkat sebesar USD2,8 miliar bagi Indonesia serta potensi peningkatan volume ekspor Indonesia ke EU sebesar 57,76%
Advertisement
Perundingan IEU-CEPA Harus Sudah Selesai Sebelum Jokowi Lengser
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan akan menyelesaikan perundingan Indonesia- European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada Juli 2024 mendatang.
"IU-CEPA kemarin sudah diselesaikan beberapa minggu yang lalu putaran ke-18 itu sudah diselesaikan, ada kemajuan yang sangat signifikan yang bisa dihasilkan dan diharapkan pada pertemuan ke-19 ini bisa selesai," kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi dalam konferensi pers Update Kerjasama Ekonomi Internasional, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Edi mengatakan, Perundingan Putaran ke-18 telah berlangsung tanggal 13-17 Mei 2024 dan dilanjutkan dengan Chief Negotiator (CNs) Meeting tanggal 18-19 di Brussels, Belgia.
Secara umum, perundingan putaran ke-18 berjalan baik dan mencapai banyak kemajuan. Kedua pihak juga telah menunjukkan fleksibilitas dan bersifat pragmatis guna mengejar target penyelesaian perundingan pada tahun 2024 sebagaimana arahan Presiden RI dan Presiden Komisi Eropa.
Adapun Kemenko Perekonomian mencatat sudah ada 11 isu yang telah disepakati dalam perundingan IEU CEPA pada pertemuan ke-18 tanggal 13-17 Mei 2024 yang lalu di Belgia.
Namun, masih ada 10 isu runding yang belum disepakati dalam I-EU CEPA dari total 21 isu runding. Targetnya akan diselesaikan pada pertemuan ke-19 pada 1-5 Juli 2024 mendatang di Indonesia.
"Masih ada juga yang mungkin sisa yang disepakati ada 10 isu dari 21 (isu), itu sekarang sudah 11 (isu runding) awalnya baru 7-8 kini sudah maju sampai 11 (isu runding), 10 belum disepakati harapan kita bisa diselesaikan di putaran ke-19," ujarnya.
Â
Punya 3 Pilar
Sebagai informasi, perundingan I-EU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif yang dilakukan Indonesia dengan negara mitranya.
Secara Umum, IEU CEPA merupakan kemitraan komprehensif yang mencakup 3 (tiga) pilar utama, yakni akses pasar perdagangan barang dan jasa, investasi dan pengadaan publik; Harmonisasi regulasi perdagangan; dan kerja Sama dan peningkatan kapasitas.
Perundingan IEU CEPA bertujuan untuk membuka perdagangan antara Indonesia dan EU, keduanya akan diuntungkan secara ekonomi melalui peningkatan PDB riil.
Advertisement