Sukses

KHE Bukan Suara Soal Pengusaha Hashim Djojohadikusumo Minati Proyek PLTA Kayan

Rencananya, PLTA Kayan Cascade akan dibangun bertahap dengan membangun 5 bendungan.

Liputan6.com, Bulungan - PT Kayan Hydro Energy (KHE) buka suara terkait minat pengusaha Hashim Djojohadikusumo ambil bagian berinvestasi pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau PLTA Kayan Cascade yang berlokasi di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Eksekutif Komite dari PT Kayan Hydro Energi (KHE) Steven Kho menyatakan pihaknya terbuka dan merasa senang dengan niat Hashim untuk menjadi mitra KHE membangun PLTA Kayan. 

Meski hingga kini diakui belum ada pembicaraan secara formal mengenai minat adik dari Presiden Terpilih Prabowo tersebut. "Belum pernah ada pembicaraan lebih rinci mengenai hal tersebut. Bagi kami belum bisa memberikan menyatakan apapun karena statement itu dari Pak Hashim," jelas dia saat syukuran PLTA Kayan Cascade di Bulungan, Kamis (30/5/2024).

Namun, dia meyakini Hashim Djojohadikusumo sebagai mitra pasti akan memiliki kontribusi pada proyek yang digadang menjadi yang terbesar di Asia Tenggara ini.

"Kalau beliau bilang akan berinvestasi tentunya akan kami sambut. Tentu saya tetap berpandangan jika investasi itu bisa dalam berbagai macam bentuk. Tidak harus dalam bentuk uang, tetapi bisa juga dalam bentuk kontribusi lain yang biasanya terjadi dalam bisnis," tegas dia.

Rencananya, PLTA Kayan Cascade akan dibangun bertahap dengan membangun 5 bendungan. Tahap pertama PLTA Kayan berkapasitas 900 MW, tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Minat Hashim Djojohadikusumo

Pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo mengaku minat ambil bagian dalam pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Kayan Cascade. Saat ini, proyek yang akan menghasilkan kapasitas listrik 9.000 MW sedang memasuki tahap 1 pembangunan.

Proyek yang digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara tersebut ditargetkan selesai 2035 secara keseluruhan. Adapun tahap 1, berkapasitas 900 MW ditargetkan selesai di 2029.

"Jadi dari dulu saya selalu mendukung proyek-proyek yang dirasa sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional. Sehingga semua proyek yang dirasa bakal memberikan manfaat besar itu harus didukung. Dan saya selalu mendukung. Dari dulu saya selalu mendukung. Jadi proyek-proyek yang besar manfaatnya seperti PLTA Kayan Cascade ini jangan sampai ada halangan atau rintangan," ujar Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri syukuran  PLTA Kayan Cascade di Bulungan, Kamis (30/5/2024).

Dia mengaku mengetahui jika saat ini semua perizinan proyek sudah lengkap sehingga proyek bisa berjalan sesuai dengan targetnya.

Nantinya, pasokan listrik dari PLTA tersebut direncakan akan memasok kebutuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN), kemudian masyarakat Kalimantan dan kawasan industri.

Dia mengatakan, saat ini pun pihaknya mempunyai proyek serupa di Kalimantan Timur. "Proyeknya sama. Merupakan proyek energi terbarukan. Intinya kalau menyangkut EBT (Energi Baru Terbarukan) saya selalu tertarik," kata dia.

Hashim mengungkapkan jika pemilik PT Kayan Hydro Energy, Tjandra Limanjaya merupakan kawan lama dirinya. Bahkan ia sudah bersahabat dengan Tjandra Limanjaya sejak 10 tahun lalu. "Bahkan Pak Tjandra sudah berteman dengan kakak saya sejak 30 tahun lalu," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Sejak 2011

Direktur Utama PT Kayan Hydro Energi (KHE), Andrew Sebastian Suryali mengatakan, pihaknya telah aktif mengembangkan  energi hijau sejak tahun 2011 sebagai inisiator.

Bahkan menjadi  pemrakarsa proyek PLTA Kayan Cascade yang terdiri dari lima bendungan di Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Dia menegaskan, PLTA Kayan Cascade merupakan proyek yang sangat penting bagi kemajuan bangsa, terutama dalam sektor energi terbarukan.

"Dengan kapasitas yang luar biasa, PLTA ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," jelas Andrew.

Proyek ini tidak hanya akan menyediakan listrik, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Andrew juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat adat dan masyarakat Kalimantan Utara yang telah memberikan dukungan dan partisipasi aktif dalam setiap tahap proses pembangunan.