Sukses

PGN Gunakan Teknologi AI untuk Tekan Emisi, Begini Caranya

Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau teknololgi Artificial Intelligence (AI) untuk menekan emisi karbon, hal ini mendukung upaya pemerintah dalam menekan laju pemanasan global.

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau teknololgi Artificial Intelligence (AI) untuk menekan emisi karbon, hal ini mendukung upaya pemerintah dalam menekan laju pemanasan global.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN Rachmat Hutama mengatakan, dalam upaya menekan emisi karbon, PGN bekerja sama dengan Plasticpay meluncurkan inovasi Reverse Vending Machine (RVM) untuk mempermudah konsumen berpartisipasi dalam mengurangi sampah botol plastik merk apapun. Melalui RVM ini, pengembalian kemasan botol air minum dalam kemasan bekas pakai dapat dilakukan secara praktis dan permanfaat.

"Kerja sama ini meningkatkan upaya perusahaan dalam pengelolaan limbah sampah plastik dengan lebih baik lagi dan ikut aktif dalam program dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2060,” kata Rachmat, Kamis (30/5/2025)

RVM PGN x Plasticpay menerapkan teknololgi Artificial Intelligence (AI) dalam pengembalian kemasan air minum yang mengenai berbagai bentuk kemasan yang dikembalikan. Pengumpulan sampah botol plastik melalui RVM PGN x Plasticpay ini juga bagian program ESG guna mendukung SDGs no 11 Sustainable Cities and Communities, SDGs no 12 Responsible Consumption and Production serta SDGs no 14 Life Below Water dan SDGs no 17 Partnership for the Goals diimplementasikan pada tahun 2024.

Ia mengungkapkan bahwa bisnis perusahaan diselaraskan dengan strategi dan fokus keberlanjutan pada aspek ESG dengan prioritas pada kepedulian lingkungan. Langkah ini dapat direalisasikan dari hal-hal kecil. Maka bersamaan dengan peringatan Hari Bumi tahun ini, PGN mendorong kesadaran untuk mengurangi sampai plastik. Dalam keseharian, penggunaan plastik tidak bisa dihindari namun dapat dikelola dengan lebih bijaksana.

“Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor migas, PGN memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga lingkungan. Dalam aksi nyatanya, PGN ingin kepedulian lingkungan dapat diterapkan di semua lini operasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. PGN mengapresiasi, Plasticpay dapat menyediakan sarana dengan teknologi yang modern untuk daur ulang sampah botol plastik,” ujar Rachmat.

 

2 dari 4 halaman

Pengembalian Botol RVM PGN x Plasticpay

Pengembalian botol RVM PGN x Plasticpay dapat dilakukan pertama-tama dengan mengunduh dan register aplikasi Plasticpay di Google Play dan App Store. Selanjutnya, botol dimasukkan ke dalam RVM dan mesin akan menghitung deposit botol secara otomatis.

Setelah menyelesaikan transaksi, scan QR Code menggunakan aplikasi Plasticpay. Konsumen akan mendapatkan Plasticpay points yang dapat ditukarkan dengan e-wallet, bank account, voucher, dan sebagainya.

Imam Pesuwaryantoro selaku ESG, PR, Corporate Communications, PT Plasticpay Teknologi Daurulang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terkait kerjasama strategis antara PGN x Plasticpay dalam rangka percepatan serta akselerasi Dekarbonisasi Indonesia Net Zero Emission 2060. Pihaknya sangat percaya kerjasama strategis ini akan banyak memberikan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang inklusif.

“Seluruh kemasan air minum dalam kemasan bekas pakai yang terkumpul secara rutin akan dikelola untuk didaur ulang kembali oleh Plasticpay bekerjasama dengan mitra UMKM binaan. Kemudian hasilnya dapat dijual kembali dan menjadi bagian dari perputaran ekonomi antara pelaku usaha, pengguna produk dan sampah plastik yang bisa kembali menjadi modal usaha,” pungkas Imam.

3 dari 4 halaman

15 BBTUD Gas Bumi Hasil Regasifikasi Diserap Sektor Industri

Sebelumnya, PT PGN Tbk mencatat penerapan gas bumi dari hasil regasifikasi LNG sebesar 15 BBTUD pada Mei 2024. Hal ini menunjukan layanan beyond pipeline menjangkau seluruh sektor pelanggan termasuk Industri yang belum mendapatkan jaringan infrastruktur maupun layanan gas pipa

Direktur Sales dan Operasi Ratih Esti Prihatini mengatakan, PGN mendapatkan tambahan pasokan gas dari hasil regasifikasi LNG mulai bulan Mei 2024. Keberminatan pasar akan LNG ini cukup baik, terbukti dengan penyerapan industri pada tahap awal sebesar 15 BBTUD dan akan terus meningkat sesuai demand yang ada. Pasokan gas hasil regasifikasi ini dapat didistribusikan PGN kepada pelanggan eksisting maupun pelanggan baru.

“Kami berharap, masuknya PGN di era LNG dapat menjadi salah satu solusi yang paling feasible untuk melayani kebutuhan pasar domestik ke depan. Ditambah lagi, karakter geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, maka layanan penyaluran LNG ini sangat memungkinan untuk memenuhi demand antar pulau,” ujar Ratih, Kamis (30/5/2024).Melalui layanan LNG, PGN juga berharap dapat senantiasa mendukung pertumbuhan industri dan retail yang mana kebutuhan gasnya cukup besar untuk operasional. LNG dapat menjadi pertimbangan industri dan retail, apabila ada kebutuhan gas industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa.

"Komitmen PGN adalah tetap membantu pemenuhan kebutuhan energi sektor industri, sehingga industri diharapkan bisa terus tumbuh untuk memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional," ucap Ratih.

Menurut Ratih komitmen untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ke wilayah-wilayah baru harus direalisasikan, terutama di wilayah yang belum mendapatkan jaringan infrastruktur maupun layanan gas pipa.

“PGN memahami kondisi geografis Indonesia, sehingga memang harus ada model penyaluran gas bumi yang lain yaitu beyond pipeline. Maka LNG sangat feasible untuk keberlanjutan dan menjaga reabilitas pasokan,” tutur Ratih.

 

4 dari 4 halaman

FSRU Lampung

Dia melanjutkan, sejak lama FSRU Lampung juga tetap berjalan untuk melayani kebutuhan LNG dan gas dari hasil regasifikasi LNG FSRU Lampung disalurkan untuk sektor kelistrikkan. Adapun volume penyaluran LNG FSRU Lampung pada peride Januari - April 2024 sebesar 70.075 M³ pada 13 Februari 2024, 134.006 M³ pada 12 Maret 2024, dan 133.990 M³ pada 18 April 2024

Kemudian atas kerja sama dengan seluruh stakeholder dan bertepatan dengan HUT PGN ke-59 pada 13 Mei 2024, gas hasil regasifikasi LNG FSRU Lampung mulai dialirkan untuk industri dimana kondisi demand semakin meningkat.

FSRU Lampung memiliki kapabilitas untuk menjaga reabilitas dan demand kebutuhan gas. Bersama infrastruktur terintegrasi pipa transmisi Sout Sumatera Eest Java (SSWJ), pemrosesan LNG di FSRU Lampung terus meningkat dalam melayani kebutuhan pelanggan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, rata-rata penyaluran LNG FSRU Lampung sebesar 54.07 BBTUD dan sepanjang Januari – April 2024 rata-rata penyaluran LNG FSRU Lampung sebesar 56,03 BBTUD.