Sukses

Sri Mulyani Putar Otak Akomodir Program Makan Siang Gratis di APBN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan strategi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk bisa mengakomodasi program makan bergizi gratis yang diusulkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan strategi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk bisa mengakomodasi program makan siang gratis yang diusulkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Semuanya selalu menanyakan tentang makan siang gratis. Jadi, kami memberikan kerangka besar, amplop besarnya. Ini loh APBN yang nanti kami sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini,” kata Sri Mulyani dikutip dari Antara, Jumat (.

Sri Mulyani mengakui akan ada tantangan untuk penerapan program tersebut. Namun, untuk memitigasi tantangan tersebut, Kementerian Keuangan berencana untuk melakukan reformasi pada sejumlah aspek.

“Kita terus reformasi dari sisi perpajakan, memperkuat institusi, membersihkan dari korupsi, serta meningkatkan investasi di bidang digital, sehingga prosesnya menjadi jauh lebih pasti dan minim korupsi, atau mengurangi interaksi sehingga celah korupsi ditutup,” ujar dia.

Di samping sejumlah upaya tersebut, Kementerian Keuangan juga terus melakukan perbaikan pengelolaan anggaran. Anggaran akan diperkuat, utamanya dalam menahan guncangan dari gejolak perekonomian global.

Lebih lanjut, dia mengatakan tidak ada negara berpendapatan tinggi tanpa kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik. Oleh sebab itu, negara akan melakukan berbagai upaya untuk bisa meningkatkan kualitas SDM.

Upaya yang telah dilakukan Kementerian Keuangan selama ini untuk meningkatkan kualitas SDM di antaranya penyediaan anggaran pendidikan sebesar 20 persen, kesehatan 6 persen, dan jaminan sosial 50 persen dari APBN.

Pemerintah juga turut mendorong dari sisi infrastruktur untuk mendukung produktivitas dan mobilitas masyarakat.

“Jadi, mau itu dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial menggunakan program makan siang atau makanan bergizi, itu semuanya tujuannya untuk memperbaiki SDM,” tambah Menkeu.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan melalui dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2025 berada pada rentang 2,45-2,82 persen. Pendapatan negara dipatok pada kisaran 12,14 persen hingga 12,36 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara belanja negara diperkirakan di kisaran 14,59 persen hingga 15,18 persen PDB.

2 dari 3 halaman

Bulog Tunggu Arahan Prabowo-Gibran soal Program Makan Siang Gratis

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengakui belum ada komunikasi terkait program makan siang gratis yang diusung oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mengingat tinggal menghitung bulan menjelang pelantikan pada Oktober 2024 mendatang.

Menurut Bayu, mekanisme program ini tentunya pemerintah baru yang akan memberikan panduan bagaimana nanti pelaksanaannya.

"Belum ada komunikasi menunggu saja arahan dari pemerintah tentunya pemerintahan yang baru memberikan guidance bagaimana itu dilaksanakan," kata Bayu kepada media, di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024).

Stok Beras untuk Makan Siang Gratis

Bayu menyatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan arahan penugasan untuk menyiapkan stok beras program makan siang gratis.

"Sampai dengan saat ini belum ada arahan untuk menyiapkan stok atau apa pun kepada kami," tutur Dirut Perum Bulog itu.

Perlu diketahui, Prabowo Subianto mengungkap cara merealisasikan janji kampanye utamanya yakni makan siang gratis dan susu gratis.

 

3 dari 3 halaman

Efisiensi APBN

Menurut dia, cara utama adalah dengan melakukan efisiensi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dengan memangkas anggran lain yang tak tepat guna.

"Jadi ini soal efisiensi (APBN), tata pemerintahan yang baik, administrasi yang baik, manajemen yang baik," kata Prabowo saat menghadiri undangan Qatar Economic Forum di Doha, Kamis (16/5).

Prabowo melanjutkan, saat melakukan efisiensi harus juga diperhatikan soal defisit yang tidak lebih dari 3 persen. Dia optimis, dengan hitungan yang matang maka janji kampanyenya tersebut bisa diwujudkan.

“Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” jelas dia.

 

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com