Liputan6.com, Jakarta - Singapura dan Hong Kong biasanya dianggap sebagai pasar properti yang paling dinamis di Asia. Kini, beberapa kota berkembang mulai bersaing dengan pusat-pusat bisnis tradisional ini, bahkan ada yang mengalahkan Singapura dan Hong Kong dalam hal hasil sewa.
Berdasarkan laporan terbaru dari perusahaan jasa properti JLL, Hong Kong adalah satu-satunya kota yang masuk dalam lima besar dalam daftar yang didominasi oleh kota-kota yang kurang dikenal.
Baca Juga
"Kami tetap optimis terhadap pasar yang sudah mapan seperti Hong Kong, namun pada dasarnya kami melihat pertumbuhan sewa yang lebih mencolok di beberapa pasar yang lebih berkembang di kawasan ini termasuk Ho Chi Minh City, Jakarta, Bangkok, dan Manila,” ujar Kepala Riset JLL Asia-Pasifik, Roddy Allan, sebagaimana yang dikutip dari CNBC, ditulis Senin (10/6/2024).
Advertisement
Meskipun harga sewa di Asia-Pasifik sebagian besar stabil pada kuartal pertama 2024 karena didukung oleh permintaan sewa yang meningkat untuk properti kelas atas dan meningkatnya tingkat kembali ke kantor serta kedatangan ekspatriat, beberapa kota mengalami pertumbuhan yang tajam.
Empat kota berikut ini telah mendominasi pertumbuhan sewa di Asia sepanjang tahun ini:
Bangkok, Thailand
Pertumbuhan sewa residensial pada kuartal-IV 2024 (y/y): +18.1%. Harga rata-rata sewa: THB 8,292 (sekitar Rp3,6 juta) per meter persegi per tahun.
"Permintaan sewa meningkat di Bangkok,” kata Allan.
“Sebagian besar keuntungan sewa didominasi oleh kondominium mewah, tetapi secara lebih luas, permintaan sewa untuk apartemen telah meroket karena harga sewa yang berlaku dan kembalinya turis dan ekspatriat ke Bangkok,” ia menambahkan.
Harga jual yang “melambung”, utang rumah tangga, dan suku bunga yang tinggi, telah memicu permintaan sewa.
Pada akhir 2024, sebanyak 2.800 unit dari 12 proyek akan ditambahkan ke pasar Bangkok, yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sewa lebih jauh lagi.
Ho Chi Minh City, Vietnam
Pertumbuhan sewa residensial pada kuartal I 2024 (y/y): +5.9%. Harga rata-rata sewa: USD 120 (Rp1,9 juta) per m² setiap tahun.
“Kota terbesar di Vietnam, Ho Chi Minh City, juga merupakan salah satu pasar dengan kinerja [terbaik] di kawasan ini dari perspektif residensial,” menurut Allan. Harga sewa di kota ini tumbuh 5,9% secara tahunan pada kuartal pertama 2024.
Pertumbuhan sewa ini dipengaruhi oleh harga sewa properti yang lebih kuat yang tercatat dalam penawaran unit baru dengan berkualitas tinggi di kota tersebut.
“Kami juga melihat rumah baru yang mulai beroperasi di segmen harga yang lebih rendah dan tekanan harga yang sedang berlangsung akan memenuhi permintaan,” kata Allan.
Advertisement
Jakarta, Indonesia
Pertumbuhan sewa residensial pada Triwulan-IV 2024 (y/y): +4.8%Harga rata-rata sewa: Rp 3.214.555 per bulan.
Menurut laporan tersebut, penjualan kondominium di Jakarta cukup lambat selama tiga tahun terakhir dan pemilihan presiden telah menjadi faktor yang berkontribusi terhadap terbatasnya penjualan di tahun 2024.
Meskipun terjadi perlambatan penjualan, permintaan untuk menyewa “tetap kuat” di kota ini, terutama di kelas atas.
“Kami memperkirakan peluncuran baru akan tetap rendah di Jakarta sepanjang tahun 2024 yang akan mendorong permintaan akan hunian berkualitas tinggi di seluruh kota,” katanya.
Manila, Filipina
Pertumbuhan sewa residensial pada Triwulan-IV 2024 (y/y): +0.8%Harga sewa rata-rata: PHP 9.984 (Rp2.7 juta) per bulan.
Pasar sewa hunian di Manila mengalami pertumbuhan di Triwulan I karena permintaan dari para eksekutif dan pekerja asing terus meningkat di tengah pemulihan harga sewa rumah setelah pandemi COVID-19.
Permintaan sewa diperkirakan akan tetap stabil seiring dengan membaiknya kebijakan kembali ke kantor hingga tahun 2024.
Pasar Properti di Singapura dan China Daratan Justru Merosot
Sementara pasar-pasar yang kurang dikenal telah mengalami peningkatan dalam hal penyewaan, pasar-pasar yang lebih matang di Asia justru mengalami penurunan. Pasar sewa residensial Singapura telah menurun tajam, turun 15,7% dari tahun ke tahun. Shanghai turun 3% dari tahun sebelumnya.
"Harga sewa di China Daratan tetap sedikit lebih rendah karena banyaknya apartemen kelas atas yang tersedia untuk disewakan,” kata Allan kepada CNBC Make It. “Singapura memiliki situasi yang sama dengan banyaknya stok baru,” katanya.
"Dalam jangka panjang, kami berharap untuk melihat harga sewa pulih di China dan Singapura karena pasokan yang lebih sedikit dan kembalinya ekspatriat dan permintaan yang lebih luas untuk penyewaan hunian mewah.”
Advertisement