Sukses

BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Lewat Platform Pemasaran Digital

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjual agunan untuk kredit yang bermasalah.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjual agunan untuk kredit yang bermasalah. Hal itu ditujukan untuk menjaga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL).

Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto mengatakan bahwa penjualan agunan itu merupakan salah satu bagian dari recovery aset bermasalah.

“Mayoritas aset bermasalah yang terjual merupakan segmen ritel, yakni 83,85% dari seluruh penjualan melalui lelang dan dampaknya,” katanya.

"BRI terus meningkatkan strategi pemasaran aset bermasalah melalui platform pemasaran digital website BRI info lelang: infolelang.bri.co.id, di samping upaya pemasaran seperti kerja sama dengan broker property, mengikuti dan menyelenggarakan expo lelang, gathering nasabah inti dan sebagainya," jelas Agus.

Di sisi lain, dirinya menyebut bahwa pendapatan recovery BRI yang diperoleh dari penjualan aset bermasalah, baik lelang maupun non lelang sampai dengan April 2024 mengalami pertumbuhan double digit.

Agus mengungkapkan, pada tahun 2024 ini, BRI optimistis target pendapatan recovery dari penjualan aset bermasalah dan penyelesaian lainnya dapat tercapai.

"Target tersebut seiring dengan kondisi ekonomi yang mulai stabil, serta dibantu dengan peningkatan pemasaran agunan melalui website BRI maupun expo lelang dan peningkatan kerja sama dengan pihak ketiga seperti DJKN/KPKNL, BPN, Pengadilan, Balai Lelang, Broker Properti dan sebagainya," ungkapnya.

“Diharapkan dengan berbagai upaya recovery aset bermasalah yang telah kami tempuh akan berdampak juga dalam menjaga NPL BRI yang di tahun 2024 ditargetkan berada disekitar 3%," jelas Agus.

 

(*)