Sukses

Jurus Summarecon Atasi Banjir di Gedebage Bandung

Gedebage adalah wilayah yang sering dilanda genangan, lalu lintas yang sangat padat, kondisi tanah yang kurang baik, dan juga kondisi ekonomi masyarakat yang perlu ditingkatkan.

Liputan6.com, Jakarta Gedebage adalah wilayah yang sering dilanda genangan, lalu lintas yang sangat padat,  kondisi tanah yang kurang baik, dan juga kondisi ekonomi masyarakat yang perlu ditingkatkan. Summarecon Bandung mengatasi ini dengan pengendalian banjir melalui pembuatan taman dan enam buah danau yang luasnya 27 hektare.

Untuk mengatasi kondisi tanah yang kurang baik, Summarecon Bandung menerapkan teknologi  Prefabricated Vertical Drainage (PVD) dan Prefabricated Horizontal Drains (PHD), hal ini untuk mengupayakan perbaikan kondisi tanah yang lebih baik.

“Summarecon selalu membangun kawasan terpadu dengan memperhatikan keseimbangan dan pelestarian lingkungan, hal ini merupakan perwujudan dari visi Summarecon untuk menjadi teman sepanjang waktu dalam membangun komunitas dengan ekosistem kehidupan yang harmonis dan juga misi perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Upaya ini telah kami lakukan di seluruh kawasan yang telah dikembangkan Summarecon," kata Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Herman Nagaria dikutip Minggu (2/6/2024).

Untuk mengatasi kepadatan lalu lintas, Summarecon Bandung bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung, bekerja sama memperbaiki infrastruktur dengan menambah akses jalan, membangun jalan penghubung dari akses tol Gedebage KM 149 Padaleunyi dan menyediakan transportasi umum, serta memperbaiki pengelolaan traffic agar kondisi lalu lintas lebih nyaman.

Summarecon Bandung juga menciptakan lebih dari 500 pekerjaan baru dan mendukung kontraktor serta vendor usaha kecil lokal.

Selain itu, Summarecon Bandung juga menanam lebih dari 20.000 pohon baru dan melestarikan pohon eksisting semaksimal mungkin serta memiliki lahan pembibitan (nursery). Danau dan pepohonan ini sebagai upaya menjaga habitat satwa lokal seperti burung kuntul kerbau dan burung blekok.

Summarecon Bandung juga secara rutin memproses 5.000 ton sampah organik per tahun dan mendonasikan lebih dari 100 ton sampah plastik bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi untuk didaur ulang.

 

2 dari 4 halaman

Paru-Paru Kota

Sebagai paru-paru kota dan untuk kenyamanan warga dibangun Taman Sumringah, taman publik lainnya, bike sharing BOSEH, jalur sepeda, dan lain-lain. Summarecon Bandung juga menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik dan menerapkan “Rumah Adem” di setiap rumah yang dijual untuk mengoptimalkan sirkulasi udara dan memaksimalkan udara alami (non AC).

Atas upaya tersebut, Summarecon Bandung meraih penghargaan bergengsi kelas dunia di ajang prestisius FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2024 di Singapura, 30 Mei 2024. Summarecon Bandung dianugerahi Gold Winner Environment Category oleh FIABCI, Federasi Real Estat Internasional yang merupakan organisasi real estat terkemuka di seluruh dunia.

Sebagai unit usaha PT Summarecon Agung Tbk, Summarecon Bandung diakui mengelola lingkungan kawasan seluas 300 hektare lebih secara unggul dengan terus bersama-sama dengan pemerintah dan warga lokal mengembangkan dan meningkatkan kualitas lingkungan di Summarecon Bandung dan area sekitar Gedebage.

“Penghargaan FIABCI ini menjadi bukti nyata dari kerja keras Summarecon dalam menghadirkan produk-produk properti yang tidak hanya inovatif, dan berkualitas tapi juga berwawasan lingkungan. Beragam apresiasi dan pengakuan FIABCI hingga kini telah didapatkan Summarecon di berbagai kawasan pengembangan kami di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Bogor, hingga Makassar," ungkap Adrianto P. Adhi, Presiden Direktur Summarecon.

 

 

3 dari 4 halaman

Summarecon Agung Raup Laba Rp 765,96 Miliar, Tumbuh 22% pada 2023

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang 2023 yang ditunjukkan dari pendapatan dan laba.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (19/3/2024), PT Summarecon Agung Tbk mencatat pendapatan Rp 6,65 triliun pada 2023. Pendapatan Perseroan tumbuh 16,42 persen dari periode 2022 sebesar Rp 5,71 triliun.

Beban pokok penjualan dan beban langsung bertambah 21,31 persen menajdi Rp 3,29 triliun pada 2023. Pada 2022, beban pokok penjualan dan beban langsung tercatat Rp 2,71 triliun.

Meski demikian, Perseroan mencatat pertumbuhan laba kotor sebesar 11,99 persen pada 2023. Perseroan meraup laba kotor Rp 3,35 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,99 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan menjadi Rp 420,76 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 321,56 miliar. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 1,03 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 952,34 miliar.

Penghasilan operasi lain naik menjadi Rp 18,34 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,3 miliar. Beban operasi lain Perseroan terpangkas menjadi Rp 6,73 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 33,81 miliar.

Dengan melihat kinerja itu, laba usaha Summarecon Agung naik 11,89 persen menjadi Rp 1,91 triliun pada 2023. Pada 2022, laba usaha tercatat Rp 1,70 triliun.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 22,48 persen menjadi Rp 765,96 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 625,37 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 46,40 pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 37,88.

 

 

4 dari 4 halaman

Aset Perseroan

PT Summarecon Agung Tbk mencatat ekuitas Rp 12,30 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 11,75 triliun. Total liabilitas naik 13,07 persen menjadi Rp 18,8 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 16,6 triliun. Aset bertambah 9,6 persen menjadi Rp 31,16 triliun pada 2023. Pada 2022, aset Perseroan sebesar Rp 28,43 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 3,2 triliun pada 2023.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 18 Maret 2024, saham SMRA naik 1,96 persen ke posisi Rp 520 per saham. Saham SMRA dibuka stagnan di posisi Rp 510 per saham. Saham SMRA berada di level tertinggi Rp 530 dan terendah Rp 510 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.620 kali dengan volume perdagangan 773.951 saham. Nilai transaksi Rp 40,2 miliar.

Video Terkini