Sukses

Mentan: Jadi Pilar Ketahanan Negara, Pertanian Butuh SDM Tangguh dan Melek Teknologi

Sektor pertanian sangat strategis sebagai salah satu pilar ketahanan negara. Pertanian membutuhkan SDM tangguh dan menguasai budidaya hingga teknologi

 

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 117 Kelompok Wanita Tani (KWT) meningkat kemampuannya dalam pengolahan hasil produksi pertanian maupun pengelolaan manajemen KWT. Upaya tersebut dilakukan oleh Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] sejak 2021 hingga 2023.

SIMURP melalui inovasi inovasi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA). Keikutsertaan perempuan dalam kelembagan KWT penting bagi pemberdayaan perempuan dalam pembangunan pertanian. Manfaat sosialnya, tidak hanya mempengaruhi anggotanya juga keluarga dan komunitas mereka.

Upaya Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa fungsi KWT harus ditingkatkan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.

"Sektor pertanian sangat strategis sebagai salah satu pilar ketahanan negara. Pertanian membutuhkan SDM tangguh dan menguasai budidaya hingga teknologi," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pemerintah berupaya memfasilitasi peningkatan pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses pada sumber daya usaha pertanian, pengembangan kelembagaan dan perlindungan terhadap petani.

"Pencapaian tujuan tersebut melalui pemberdayaan petani, pengembangan kelembagaan, peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif, diversifikasi usaha dan penanggulangan kemiskinan," katanya.

Pengembangan KWT CSA diawali SIMURP pada 2021 pada 17 kabupaten di delapan provinsi melalui koordinasi dan kendali Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] dengan menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek] Pengolahan dan Pemasaran serta fasilitasi sarana dan prasarana.

Output-nya berupa bantuan operasional untuk pengolahan dan pemasaran hasil pertanian melalui home industry; 76 KWT terfasilitasi bantuan operasional pengolahan dan pemasaran. Outcome, meningkatnya usaha pengolahan hasil pada 76 KWT serta meningkatkan pendapatan keluarga tani.

 

2 dari 3 halaman

Pemasaran Hasil Industri

Upaya serupa berlanjut pada 2022 pada 24 kabupaten di 10 provinsi didukung 117 BPP. Kegiatannya, Bimtek Pengolahan dan Pemasaran serta bantuan operasional untuk pengolahan dan pemasaran hasil industri rumah tangga pada 117 KWT.

Bimtek berlanjut pada output berupa bantuan operasional untuk pengolahan dan pemasaran hasil pertanian melalui home industry; 117 KWT terfasilitasi bantuan operasional pengolahan dan pemasaran. Outcome? Meningkatnya usaha 117 KWT di lokasi SIMURP dan peningkatan pendapatan keluarga petani.

Pemberdayaan KWT tetap berlanjut pada 2023 oleh SIMURP lantaran disadari KWT memiliki kemampuan untuk melewati batasan sosial yang kadang-kadang menghalangi perempuan yang berasal dari golongan sosial kurang mampu untukberpartisipasi dalam kegiatan desa.

Kelembagaan KWT juga memberikan kesempatan untuk mengumpulkan perempuan dari berbagai kalangan komunitas desa sehingga meningkatkan taraf hidup mereka.

Direktur NPIU SIMURP, Bustanul Arifin Caya mengatakan KWT selain sebagai organisasi, juga menjadi wahana penyuluhan dan penggerak kegiatan anggotanya berupa gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja kegiatan usaha tani.

"KWT sebagai kumpulan istri petani mempunyai aktivitas di bidang pertanian yang tumbuh berdasarkan keakraban, keserasian dan kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerjasama meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan anggotanyam" katanya.

 

3 dari 3 halaman

Pertanian CSA

Project Manager Program SIMURP, Sri Mulyani mengatakan Pertanian CSA berupaya mengembangkan KWT selaku organisasi dan pengembangan usaha bisnis yang fokus pada pengembangan produk hilir hasil usaha pertanian.

Dia menambahkan, Program SIMURP memberikan apresiasi pada KWT yang mampu meningkatkan pengembangan usaha bisnis produk olahan pertanian dan meningkatkan pendapatan keluarga petani melalui kegiatan SIMURP diberikan reward.

"Penetapan penghargaan bagi KWT melalui proses penilaian obyektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penilaian tersebut harus memberi gambaran akurat dan terukur terhadap kinerja KWT yang dinilai," kata Sri Mulyani.