Liputan6.com, Jakarta PT PLN menyebutkan normalisasi aliran listrik di semua wilayah distribusi Sumbagsel yang terdampak gangguan transmisi SUTT 273 KV Linggau-Lahat, tuntas pada Selasa malam.
"Secara bertahap sedang dilakukan upaya penormalan, target kami bisa pulih malam (Selasa) ini," kata Manajer Komunikasi & TJSL PT PLN UID Sumsel, Jambi dan Bengkulu (S2JB) Iwan Arissetyadhi dikutip dari Antara, Rabu (5/6/2024).
Gangguan transmisi terjadi pada sistem transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat. Sistem transmisi itu merupakan jaringan interkoneksi yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera.
Advertisement
Ia menjelaskan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat merupakan jaringan bleed system yang saling terhubung dan mencakup beberapa wilayah di Sumatera. Sehingga, ketika sistem transmisi terjadi gangguan maka dampaknya ke banyak daerah di Sumatera.
Dampak gangguan listrik terjadi di Sumsel, Lampung, Bangka Belitung, Jambi dan Bengkulu. Untuk wilayah provinsi lain di Sumatera, seperti Sumatera Barat dan Riau, pihaknya mengaku belum mendapat informasi terganggu.
Sementara itu sebagian pelanggan di Kota Palembang pada Selasa malam pukul 19.00 WIB masih ada yang belum menyala. Demikian juga di sejumlah daerah terdampak lainnya.
Normalisasi jaringan distribusi listrik tidak bisa dilakukan sekaligus untuk menjaga stabilitas pasokan dan kapasitas jaringan distribusi.
Akibatnya, sejumlah warga harus menggunakan senter atau alat penerang bertenaga baterai agar tetap bisa beraktivitas. Selain itu sejumlah warga juga mengaku kehabisan baterai untuk ponsel maupun laptop kerja mereka.
Selain itu aktivitas warga yang menggunakan arus listrik juga terhenti menunggu aliran listrik kembali tersambung ke tempat mereka.
"Ya sejak pukul 11.00 WIB, tempat fotokopi kami tidak bisa beroperasi karena mati listrik, ya mau bagaimana lagi semoga cepat pulih," kata salah seorang operator fotokopi di dekat Kampus Universitas Sriwijaya.
Mereka mengakui tidak punya genset sehingga tidak ada back up. Lain halnya mereka yang memiliki back up genset seperti minimarket yang tetap beroperasi dengan listrik genset saat mati listrik, meski mereka bekerja dengan suara bising suara mesin genset.
"Meski berisik dari genset ya Alhamdulillah masih bisa beroperasi, tapi semoga cepat pulih," kata seorang kasir Indomaret di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara Palembang.
Mati Listrik Berjamaah di Palembang, Jambi dan Bengkulu, PLN Beberkan Penyebabnya
Sebelumnya, PT PLN Persero Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu melaporkan adanya gangguan pada transmisi SUTT 275 kV Linggau - Lahat. Gangguan ini menyebabkan mati listrik di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.
"Pemadaman listrik terjadi akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Linggau - Lahat yang berdampak pada sistem kelistrikan di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu," jelas PLN dalam klarifikasinya dikutip dari Antara, Selasa (4/6/2024).
PLN juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan.
"Saat ini, petugas kami sedang berusaha mengembalikan kondisi listrik ke normal," tambahnya.Mati Lampu Sejak Jam 11.00 WIBSementara itu, warga Palembang melaporkan bahwa listrik padam sejak sekitar pukul 11:00 WIB.
"Sudah sejak pukul 11:00 lampu mati. Untung saya sudah mengecas ponsel sampai penuh. Semoga listrik cepat pulih," kata Intan, seorang warga Palembang.
Indra, warga Sukabangun Palembang, juga berharap agar listrik cepat kembali normal karena pemadaman cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama pada siang hari.
Advertisement
LRT Sumsel Berhenti Operasi Imbas Mati Listrik di Palembang
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang menyebutkan operasional transportasi Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan (Sumsel) dihentikan akibat pemadaman listrik di Palembang menyusul gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau - Lahat.
"Pemadaman listrik tersebut mulai sekitar pukul 11.00 WIB, sehingga membuat semua perjalanan LRT Sumsel terhenti, karena third Rail off/mati dampak dari gangguan tersebut," kata Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Selasa.
Ia menjelaskan penumpang yang masih dalam perjalanan LRT tidak dapat melanjutkan perjalanannya dan dievakuasi melalui walkway.
"Namun sebelum dilakukan evakuasi, petugas kami telah memastikan kondisi power sistem di jalur sudah aman dan ada petugas kami yang memandu proses tersebut. Sedangkan bagi penumpang yang telah memiliki tiket di stasiun keberangkatan belum melakukan perjalanan akan mendapat voucher tiket LRT yang dapat dipergunakan sampai 7 hari ke depan," jelasnya.
Sebagai operator LRT Sumsel PT KAI Divre III Palembang menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini karena dampak dari gangguan listrik membuat semua perjalanan LRT Sumsel tidak dapat dilanjutkan.
"Kami berharap gangguan dapat segera berakhir sehingga perjalanan LRT Sumsel dapat kembali normal. Sebagai operator PTKAI akan terus melakukan koordinasi dengan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) agar operasional LRT Sumsel kembali normal," kata Aida.
PLN: Normalisasi Kelistrikan di Palembang, Jambi, dan Bengkulu Dilakukan Bertahap
PT PLN memastikan upaya normalisasi listrik di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang terganggu imbas gangguan transmisi SUTT 275 Kv Linggau-Lahat dilakukan bertahap.
Manajer Komunikasi & TJSL PT PLN UID Sumsel, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) Iwan Arissetyadhi menuturkan, gangguan transmisi terjadi pada sistem transmisi SUTT 275 kv Linggau-Lahat.
Sistem transmisi tersebut adalah jaringan inter koneksi yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera. Demikian seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/6/2024).
Iwan mengatakan, transmisi SUTT 275 kv Linggau-Lahat adalah jaringan bleed system yang saling terhubung dan mencakup beberapa wilayah di Sumatera. Dengan demikian, saat sistem transmisi terjadi gangguan, dampaknya ke banyak daerah di Sumatera.
Dampak gangguan listrik terjadi Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jambi dan Bengkulu. Sedangkan wilayah provinsi lain di Sumatera yakni Sumatera Barat dan Riau, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi terganggu.
"Maka, apabila sistem ini terganggu yang lain akan kena imbasnya. Akan tetapi, imbas itu tidak bersifat permanen. Ketika sistemnya bisa distabilkan, bertahap yang lain bisa dinormalkan.Jadi, daerah yang tidak terimbas langsung diutamakan untuk dinormalkan,” kata dia.
Iwan menuturkan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan penormalan di gardu induk setiap wilayah. Sebagian daerah sudah kembali normal dan diharapkan dalam waktu dekat seluruhnya listrik sudah bisa menyala.
"Sebagian sudah menyala, kita mengupayakan penormalan sesegera mungkin karena personel di unit gardu induk sudah diturunkan. Insya Allah dalam waktu dekat semua bisa normal," ujar Iwan.
Advertisement