Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah melakukan pengkajian terkait rencana penambahan rangkaian kereta (trainset) operasional harian LRT Jabodebek.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengungkapkan, pihaknya tengah mendiskusikan pengoperasian 22 trainset LRT saat jam sibuk dan jam nonsibuk.
Baca Juga
Dijelaskannya, penambahan trainset ini untuk mempercepat waktu kedatangan antarkereta hingga dibawah 5 menit.
Advertisement
"(Agar) headway-nya di bawah 5 menit, minimal harus menambah 2 rangkaian dari operasional (LRT) saat jam sibuk menjadi 22 trainset," kata Mahendro kepada media di Jakarta Pusat, dikutip Rabu (5/6/2024).
Sejauh ini, rencana penambahan rangkaian tersebut masih dalam tahap pembahasan internal dengan PT KAI, yang kemudian harus diajukan terlebih dahulu ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Namun, Mahendro juga belum dapat mengungkap kapan penambahan rangkaian LRT Jabodebek diusulkan ke Kemenhub.
"Belum kami ajukan secara resmi ke Kemenhub," terangnya.
LRT Jabodebek 20 Rangkaian
Saat ini, LRT Jabodebek terdiri dari 20 rangkaian saat jam sibuk atau peak hour pada 06.00 - 08.59 WIB dan 16.00 - 19.59 WIB.
Sementara di luar jam sibuk atau off peak hours, LRT mengoperasikan sebanyak 18 rangkaian.
Seperti diketahui, LRT Jabodebek sendiri telah memberlakukan tarif normal baru sejak 1 Juni lalu. Tarif sebesar Rp 5.000 untuk 1 km pertama ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2023.
Penerapan tarif normal ini mengakhiri masa berlaku tarif promo LRT Jabodebek yang telah berlangsung sejak 22 Oktober 2023 hingga 31 Mei 2024.
Mahendro menyebut, tarif LRT normal diputuskan setelah adanya analisa menyeluruh, yang menunjukkan tarif rata-rata penumpang LRT Jabodebek di kisaran Rp 13.000-15.000.
Tarif Terbaru LRT Jabodebek Mulai 1 Juni 2024, Ini Besarannya
Diwartakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan akan menerapkan tarif normal untuk LRT Jabodebek mulai 1 Juni 2024.
Tarif LRT Jabodebek sebesar Rp 5.000 untuk 1 km pertama sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2023. Penerapan tarif normal ini sekaligus mengakhiri masa berlaku tarif promo yang telah berlangsung sejak 22 Oktober 2023 hingga 31 Mei 2024.
"Meskipun tarif promo berakhir, DJKA tetap memberlakukan tarif maksimal yang sama, yaitu Rp 10.000 pada hari kerja di luar jam sibuk (dan akhir pekan serta libur masional) dan Rp 20.000 pada hari kerja di jam sibuk," jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Kamis (30/5/2024).
Risal mengatakan, keputusan ini diambil berdasarkan minat dan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi terhadap penggunaan LRT Jabodebek. Tercermin lebih dari 11 juta orang yang menikmati layanan LRT Jabodebek sejak beroperasi pada Agustus 2023 hingga 28 Mei 2024.
Penerapan Tarif Normal
Selain itu, dalam penerapan tarif normal ini tidak terdapat perubahan waktu jam sibuk. Untuk sore hari pukul 16.00 WIB hingga 19.59 WIB, dan pagi hari pukul 06.00 WIB hingga 08.59 WIB.
"Kami berharap tarif yang terjangkau serta fasilitas lengkap dan nyaman yang ditawarkan dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan LRT Jabodebek, angkutan transportasi terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi," pungkas Risal.
Advertisement
Catat Rekor Tertinggi, LRT Jabodebek Angkut 1,7 Juta Orang di Mei 2024
LRT Jabodebek melayani 1.704.223 pengguna pada Mei 2024. Dengan rata-rata jumlah pengguna pada hari kerja mencapai 70.335 pengguna. Sementara pada akhir pekan dan hari libur nasional rata-rata sebanyak 33.707 pengguna LRT Jabodebek.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawomo, menyampaikan, jumlah pengguna pada Mei mencatat rekor jumlah pengguna bulanan tertinggi sejak LRT Jabodebek resmi beroperasi per Agustus 2023 lalu.
"Jumlah pengguna pada bulan Mei melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada bulan September 2023, saat tarif flat Rp 5.000 masih diberlakukan. Pengguna pada bulan Mei naik 12 persen dibanding jumlah pengguna pada periode tersebut yakni sebanyak 1.506.191 pengguna," terangnya, Selasa (4/6/2024).Meskipun per Mei sudah tidak memberlakukan tarif flat Rp 5.000 seperti saat itu, namun jumlah pengguna LRT Jabodebek pada bulan Mei justru meningkat.
"Ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek sudah melekat dan menjadi pilihan masyarakat dalam bertransportasi sehari-hari," imbuh Mahendro.