Sukses

SKK Migas dan ENI Indonesia Survey Seismic 3D Cekungan Kutai, Biayanya Capai Triliunan

SKK Migas mendukung pada rencana pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka menggunakan nilai sisa komitmen pasti pada Wilayah Kerja Arguni I.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan ENI Indonesia akan melakukan survey seismic 3D di wilayah terbuka di Cekungan Kutai yang berada di bagian tengah Kalimantan menuju Selat Makassar.

Rencana survey seismic 3D ini akan menghabiskan biaya USD 70 juta atau setara Rp 1,1 triliun (kurs rupiah 15.800 per dolar AS). Kegiatan survey tersebut bersumber dari pengalihan sisa nilai komitmen Wilayah Kerja Arguni I dan Wilayah Kerja West Timor ke wilayah terbuka.

Pelaksanaan survey seismic 3D merupakan langkah nyata menemukan cadangan minyak dan gas (migas) dan meningkatkan produksi dengan mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi, baik di dalam wilayah kerja maupun di wilayah terbuka. Diharapkan dengan adanya survei ini bisa menemukan potensi cadangan-cadangan minyak dan gas baru.

Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengatakan, SKK Migas mendukung pada rencana pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka menggunakan nilai sisa komitmen pasti pada Wilayah Kerja Arguni I.

“Kegiatan survei ini diharapkan dapat membuka potensi sumber daya baru di Cekungan Kutai dan melahirkan calon wilayah kerja baru serta diikuti dengan investasi lanjut calon wilayah kerja melalui joint study atau pun regular tender”, ujar Asnidar dalam keterangan tertulis, Jumat (7/6/2024).

 

2 dari 3 halaman

Aspek Non-Technical

Kepala Perwakilan Kalimantan-Sulawesi SKK Migas Azhari Idris menyampaikan dukungan SKK Migas Perwakilan Kalimantan - Sulawesi terhadap rencana survei seismic tersebut.

“Kami dan Kontraktor akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan para stakeholders pemerintah dan masyarakat nelayan terutama menyangkut aspek non-technical, melakukan komunikasi dan pemetaan isu-isu sosial di area survey untuk memastikan kegiatan pemerintah dalam usaha mencari sumber cadangan migas yang baru berjalan dengan baik”, terang Azhari.

Paska keputusan Pemerintah yang telah memberikan persetujuan pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka pada Cekungan Kutai, Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilaya Kerja SKK Migas menggelar kick of meeting dengan Ditjen Migas Kementerian ESDM, Pusdatin Kementerian ESDM dan kontraktor pelaksana ENI Indonesia di Jakarta akhir Mei lalu.

Kegiatan tersebut menjadi momentum dimulainya pelaksanaan survei seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka pada Cekungan Kutai.

 

3 dari 3 halaman

Dukungan Kementerian ESDM

Koordinasi dengan para pemangku kepentingan menjadi hal yang harus dituntaskan mengingat tantangan yang akan dihadapi dalam survei seismik ini tergolong kompleks yang meliputi aspek operasional seperti area survei yang sangat luas, kedalaman laut yang bervariasi, gelombang laut pada laut dalam serta tantangan aspek sosial dikarenakan area survei ini mencakup area nelayan.

Terkait rencana survey seismic di wilayah terbuka di Cekungan Kutai, Koordinator Pengawasan Eksplorasi Migas, Direktorat Jenderal MIGAS Kementerian ESDM Yulianto menyampaikan bahwasanya Pemerintah senantiasa mendukung kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka dan akan selalu bersinergi dengan SKK Migas maupun Kontraktor untuk mendapatkan kandidat area potensial menjadi calon wilayah kerja.

“Kami berharap pelaksanakan seismic 3D ini sukses dan mendapatkan hasil sesuai target, kontraktor agar berkoordinasi setiap saat dengan SKK Migas, MIGAS dan stakeholders lainnya“, imbuhnya.