Sukses

Hadapi Idul Adha, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg 11,4 Juta Tabung

Pertamina Patra Niaga memastikan stok nasional LPG dalam kondisi aman dan saat ini berada di level 18 hari.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada 8 Juni 2024. Dengan begitu, maka Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan masyarakat akan LPG 3 kilogram di Hari Raya Idul Adha 2024, PT Pertamina Patra Niaga menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 11,4 juta tabung.

“Dengan penambahan ini kami berharap bisa memenuhi kebutuhan LPG 3 kg sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan bisa tenang menjalankan rangkaian kegiatan di Idul Adha 2024,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (7/6/2024).

Penyaluran tambahan tabung LPG 3 kg akan dilakukan secara bertahap mulai hari ini hingga hari H Idul Adha. Penyaluran LPG dilakukan melalui agen ke pangkalan.

Pertamina Patra Niaga memastikan stok nasional LPG dalam kondisi aman dan saat ini berada di level 18 hari.

Namun, Irto mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi Pertamina agar bisa mendapatkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemda masing-masing wilayah.

“Kami pastikan stock di Pangkalan selalu ada dan LPG 3 kg dijual sesuai HET. Jika di pengecer, itu di luar kewenangan kami,” jelas dia.

Selain memastikan ketersediaan LPG 3 kg, Pertamina Patra Niaga juga menjamin ketersediaan LPG Non Subsidi yaitu Bright Gas tersedia di lapangan baik di Pangkalan maupun outlet modern yang tentunya mudah di akses masyarakat.

Jika masyarakat menemukan kendala maupun membutuhkan informasi lebih lanjut terkait produk Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

2 dari 3 halaman

Hasil Sidang Isbat Awal Zulhijah: Hari Raya Idul Adha 1445 H Jatuh pada 17 Juni 2024

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada 8 Juni 2024. Dengan begitu, maka Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Keputusan itu disampaikan langsung Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki usai mengikuti sidang isbat yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2024).

"Disepakati bahwa 1 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada hari Sabtu 8 Juni 2024. Dan Insya Allah Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Senin tanggal 17 Juni 2024," ujar Wamenag RI Saiful Rahmat Dasuki.

Dia berharap, dengan hasil sidang isbat ini, maka semua umat Islam bisa merayakan Hari Raya Idul Adha bersama-sama.

"Tapi perlu juga diketahui seluruh masyarakat, jika di kemudian ada perbedaan dalam melaksanakan ibadah berkaitan dengan Hari Raya Idul Adha, kami harap semua bisa mengedepankan harmoni toleransi. Mudah-mudahan peringatan Idul Adha bisa berjalan dengan kondusif," ujarnya.

Sidang isbat ini dihadiri perwakilan dari Komisi VIII DPR RI, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, serta lembaga dan instansi terkait.

Sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1445 H dan Hari Raya Idul Adha 2024 ini diawali dengan seminar hybrid terkait kriteria penetapan awal bulan hijriyah. Seminar diikuti perwakilan ormas Islam dan para tamu undangan.

Selepas Maghrib, acara dilanjutkan dengan Sidang Isbat secara tertutup dan hasil sidang isbat diumumkan melalui konferensi pers penetapan awal Zulhijah dan Idul Adha 2024.

3 dari 3 halaman

Hilal Diperkirakan Dapat Dilihat

Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib mengatakan, berdasarkan data hilal, pada Jumat (7/6/2024) posisi hilal telah melampaui kriteria Imkanur rukyat MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Pada 7 Juni 2024 atau 29 Zulkaidah 1445, di seluruh wilayah Indonesia, ketinggian hilal berada di atas ufuk antara 7° 15.82' sampai 10° 41.09', dengan sudut elongasi antara 11°34.83' sampai 13°14.47'. Hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS," katanya.   

Dalam posisi tersebut, berdasarkan data dan perhitungan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria Imkanur rukyat.

"Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat," imbuh Adib.

Dengan demikian, Adib menambahkan, hasil perhitungan Imkanur rukyat ataupun Wujudul Hilal penentuan awal bulan Zulhijah berpotensi memiliki kesamaan. Sehingga di tahun ini, umat muslim di Indonesia diperkirakan dapat merayakan Hari Raya Idul Adha secara serentak.