Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan berbagai aktivitas yang berpotensi mengganggu operasional Whoosh, di antaranya agar tidak bermain layang-layang di dekat jalur Kereta Cepat Whoosh.
Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya layang-layang yang tersangkut pada jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) di sepanjang jalur Whoosh. Lantaran, terdapat 5 kejadian yang melibatkan gangguan perjalanan akibat adanya benang atau layang-layang putus yang menyangkut di jaringan listrik kereta cepat Whoosh sepanjang 2024.
Baca Juga
Meski tidak menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana, General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, kejadian-kejadian tersebut kerap membuat perjalanan terhambat. Alhasil ribuan masyarakat yang menggunakan Whoosh terdampak keterlambatan perjalanan, dikarenakan petugas harus memastikan Whoosh tetap dapat melintas dengan aman.
Advertisement
"Di wilayah seperti Padalarang dan Cimahi masih cukup banyak anak-anak yang bermain layang-layang di sekitar jalur Whoosh. Terlebih pada sore hari di mana anak-anak sudah mulai pulang sekolah, maka layang-layang di sekitar jalur akan semakin banyak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/6/2024).
Mengantisipasi itu, KCIC terus melakukan sosialisasi secara berkala di lingkungan masyarakat yang berada disekitar jalur kereta cepat, termasuk ke berbagai sekolah.
Pada sosialisasi tersebut, KCIC juga mengajak agar masyarakat dapat membantu mengarahkan anak-anak mencari lokasi yang tidak berdekatan dengan jalur kereta cepat saat akan bermain layang-layang. Adapun jarak batas aman tersebut berada di 500 meter dari sisi kiri kanan jalur rel.
Eva mengingatkan, layang-layang yang tersangkut di jaringan LAA Whoosh berpotensi untuk mengganggu kelancaran operasional seperti penundaan perjalanan, kerusakan jaringan LAA, hingga kerusakan komponen dan kelistrikan sarana Whoosh.
"Layang-layang yang terputus sangat mudah tersangkut pada jaringan LAA. Sehingga jika dimainkan terlalu dekat dengan jalur Whoosh, sangat berpotensi menyebabkan gangguan," tegasnya.
Tak Boleh Terganggu Benda Asing
Adapun Whoosh dioperasikan dengan daya listrik sebesar 27,5 KV melalui pantograg yang terhubung pada LAA. Keterhubungan antara Pantograf dan LAA ini tidak boleh terganggu oleh adanya benda asing karena dapat mengganggu aliran listrik, terlebih saat Whoosh melaju dengan kecepatan tinggi.
Material yang terkandung pada layang-layang dan benangnya termasuk dalam material yang dapat mengganggu aliran listrik pada LAA. Maka jika ada layang-layang ini tersangkut di LAA, risiko korsleting listrik dan kerusakan pantograf dapat terjadi.
Pada kasus ringan, jika terjadi gangguan dari benda asing, pantograf dapat rusak dan perjalanan kereta cepat pun akan terhenti. "Sementara pada kasus yang lebih serius, gangguan benda asing seperti layang-layang ini dapat menyebabkan putusnya kabel LAA dan pemadaman listrik. Hal ini tersebut dapat mengganggu keseluruhan operasional perjalanan," pungkas Eva.
Advertisement
Banyak Anak Cimahi Main Layang-Layang, Operasional Kereta Cepat Whosh Bisa Terganggu
Sebelumnya, menerbangkan layang-layang di sekitar bandara sangat berbahaya bagi penerbangan. Begitu pula dengan menerbangkan layang-layang di sekitar jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Kereta Cepat Whosh. Oleh karena itu, manajemen PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meminta masyarakat untuk tidak menerbangkan layang-layang di sekitar jalur kereta cepat.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan, layang-layang berpotensi mengganggu operasional Whoosh apabila tersangkut jaringan listrik aliran atas. Layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik aliran atas berpotensi untuk mengganggu kelancaran operasional seperti penundaan perjalanan, kerusakan jaringan, hingga kerusakan komponen dan kelistrikan sarana Whoosh.
“Layang-layang yang terputus sangat mudah tersangkut pada jaringan listrik, sehingga jika dimainkan terlalu dekat dengan jalur Whoosh, sangat berpotensi menyebabkan gangguan,” kata Eva dikutip dari Antara, Jumat (7/6/2024).
KCIC terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan berbagai aktivitas yang berpotensi mengganggu operasional Whoosh dengan sosialisasi secara berkala di lingkungan masyarakat yang berada di sekitar jalur kereta cepat termasuk ke berbagai sekolah.
“Pada sosialisasi tersebut KCIC juga mengajak masyarakat dapat membantu mengarahkan anak-anak mencari lokasi yang tidak berdekatan dengan jalur kereta cepat saat akan bermain layang-layang,” kata Eva.
Dia menjelaskan, kereta cepat Whoosh dioperasikan dengan daya listrik sebesar 27,5 KV melalui pantograg yang terhubung pada listrik aliran atas.
Kasus Ringan dan Serius
Keterhubungan antara pantograf dan listrik aliran atas ini tidak boleh terganggu oleh benda asing karena dapat mengganggu aliran listrik, terlebih saat Whoosh melaju dengan kecepatan tinggi.
“Material yang terkandung pada layang-layang dan benangnya termasuk dalam material yang dapat mengganggu listrik aliran atas, sehingga jika ada layang-layang ini tersangkut di jaringan itu, risiko korsleting listrik dan kerusakan pantograf dapat terjadi,” katanya.
Dia menyebut pada kasus ringan, jika terjadi gangguan dari benda asing, pantograf dapat rusak dan perjalanan kereta cepat pun akan terhenti.
“Sementara pada kasus yang lebih serius, gangguan benda asing seperti layang-layang ini dapat menyebabkan putusnya kabel jaringan dan pemadaman listrik. Hal ini tersebut dapat mengganggu keseluruhan operasional perjalanan,” kata dia.Dia mengatakan di wilayah seperti Padalarang dan Cimahi masih cukup banyak anak-anak yang bermain layang-layang di sekitar jalur Whoosh. Terlebih pada sore hari di mana anak-anak mulai pulang sekolah, maka layang-layang di sekitar jalur akan semakin banyak.
“Pada 2024, terdapat sebanyak 5 kejadian yang melibatkan gangguan perjalanan akibat ada benang atau layang-layang putus yang menyangkut di jaringan listrik,” kata Eva.
Advertisement