Sukses

SKK Migas Luncurkan Inovasi Teknologi SPEKTRUM

Implementasi SPEKTRUM dimulai dengan blueprint arsitektur dan Pedoman Tata Kerja (PTK) SPEKTRUM IOG 4.0. Targetnya, 60 persen wilayah kerja hulu migas akan terkoneksi dengan sistem ini pada tahun 2025.

Liputan6.com, Jakarta - SKK Migas menggelar Pre Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 (Pre IOG SCM Summit 2024 ) di Surabaya, pada 10-11 Juni 2024. Pre IOG SCM Summit ini digelar di Surabaya dengan tema ‘Technology and Digitalisation’.

Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti menjelaskan, gelaran ini menekankan peran penting teknologi dan digitalisasi dalam memajukan Supply Chain Management (SCM) industri hulu migas nasional.

“Diperlukan sinergi antara SKK Migas, KKKS, dan pemangku kepentingan dalam rangka program pengeboran jangka panjang yang telah dituangkan dalam Long Term Program (LTP) demi menunjang kegiatan usaha hulu migas yang efektif dan efisien khususnya dalam kegiatan Supply Chain Management (SCM),” kata Shinta, Senin (10/6/2024).

Pada kesempatan ini Wakil Kepala SKK Migas, Shinta Damayanti juga meresmikan Sistem Pemetaan Kolaboratif Tata Ruang Hulu Migas atau SPEKTRUM IOG 4.0 dengan mengaktifkan Wilayah Kerja migas sebagai sumber data dan informasi geospasial yang dapat diakses melalui kolaborasi data connection antara SKK Migas dan KKKS.

Saat pembukaan acara, hadir Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, serta para pemangku kepentingan industri hulu migas seperti KKKS, para pelaku industri penunjang hulu migas, kelompok usaha UMKM, lembaga dan akademisi, termasuk perwakilan pemerintahan daerah.

Sistem Pemetaan Kolaboratif 

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko menjelaskan, SPEKTRUM adalah sistem pemetaan kolaboratif yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata ruang sektor hulu migas. Sistem ini memungkinkan sinkronisasi dan harmonisasi peta dari berbagai bidang kerja, yang integrasi dengan peta OneMap ESDM dan Kebijakan Satu Peta Nasional.

“Penerapan SPEKTRUM memudahkan pemetaan dan pengelolaan data ruang, serta mendukung kolaborasi antar pemangku kepentingan industri hulu migas nasional. Inovasi ini tentunya mendorong kemajuan industri hulu migas melalui adopsi teknologi canggih dan digitalisasi,” ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

Jadi Penghubung

Pengguna utama sistem ini adalah SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan para pemangku kepentingan industri hulu migas, khususnya yang berada di pemerintah.

SKK Migas menjadi penghubung dan penyedia Infrastruktur Geospasial Dasar (IGD). Sementara itu, KKKS berperan sebagai penyelenggara simpul jaringan Informasi Geospasial Tematik (IGT) hulu migas di wilayah kerja masing-masing.

“Data dapat diakses oleh SKK Migas untuk pencarian, penyajian, pengunduhan, dan pengolahan secara real time. Dengan adanya jaringan informasi geospasial yang komprehensif, pengelolaan tata ruang hulu migas lebih efisien dan efektif,” jelasnya.

Implementasi SPEKTRUM dimulai dengan blueprint arsitektur dan Pedoman Tata Kerja (PTK) SPEKTRUM IOG 4.0. Targetnya, 60 persen wilayah kerja hulu migas akan terkoneksi dengan sistem ini pada tahun 2025.

 

3 dari 3 halaman

Bakal Digelar di Batam

Selain peluncuran inovasi teknologi SPEKTRUM, hari pertama Pre IOG SCM Summit Surabaya dihadiri sejumlah narasumber yang mendiskusikan peranan digitalisasi dalam rantai suplai hulu migas. Para tamu undangan juga berkesempatan meninjau booth para pelaku industri hulu migas, termasuk pabrikan, vendor dan booth UMKM pendukung aktivitas hulu migas di area Jawa Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa).

Setelah di Surabaya, Pre IOG SCM Summit 2024 juga akan digelar di Batam pada 3-4 Juli 2024 dengan mengangkat tema “Collaboration and Market Intelligence”. Puncak acara sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan IOG SCM Summit 2024 akan diadakan di Jakarta, pada 14-16 Agustus 2024 dengan mengusung tema “SCM Evaluation/Integration Navigating The Future”.