Liputan6.com, Jakarta - Kandungan mineral yang ada di tambang yang dikelola oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang berlokasi di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, ternyata tidak hanya emas. Di dalam tambang emas Martabe tersebut juga tersimpan mineral tembaga.
General Manager Operations PT Agincourt Resources Rahmat Lubis menjelaskan, di tambang emas Martabe terdapat kandungan mineral bernilai tinggi berupa tembaga. Saat ini mineral tersebut sudah ditambang meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Perusahaan juga tengah mencapai pembeli untuk produk tersebut.
"Ada tembaga tapi tidak banyak. Belum kami jual karena belum ada pembelinya. Kami sedang mencari buyer yang proper,” jelas Rahmat dikutip Senin (10/6/2024). Jumlah tembaga yang disimpan oleh PTAR saat ini mencapai 200 ton.
Advertisement
Namun meskipun ada tembaga, Rahmat menjelaskan bahwa Agincourt Resources tetap fokus pada produksi emas. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan produksi 210 ribu ounces setara emas. Bila dibandingkan dengan tahun lalu angka tersebut naik sekitar 10%.
“Proyeksi tahun ini moderat sehingga pelung untuk tidak tercapai sangat kecil. Untuk kuartal I kami berada dalam trek untuk mencapai target tersebut,” tutur Rahmat.
Saat ini produksi emas Agincourt Resources dari tiga area tambang yaitu Purnama, Barani, dan Ramba Joring. Perusahaan masih memiliki tiga area lagi yang belum dikembangkan.
Untuk diketahui, Agincourt Resources adalah anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui PT Danusa Tambang Nusantara. Danusa menguasai 95% dan 5% sisanya milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Praktik Pertambangan Berkelanjutan, Agincourt Resources Tanam 60 Ribu Mangrove
Sebelumnya, PT Agincourt Resources (PTAR) melakukan aksi tanam 60 ribu bibit manggrove dan menyebar menebar 50.000 bibit kerang dan kepiting di lahan seluas 19 hektar di Kelurahan Kalangan dan Desa Sitio-tio Hilir, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.
Aksi tanam manggove yang diberi tajuk “Dari Hati Untuk Bumi” ini merupakan lanjutan dari aksi setahun sebelumnya namun dengan jumlah dua kali lebih banyak. Pada tahun lalu, manggrove yang ditaman sejumah 30 ribu bibit.
Dengan aksi yang dilakukan selama dua tahun ini, Agincourt Resources telah memendam 90.000 bibit Mangrove di area seluas 29 hektar.
Presiden Direktur Agincourt Resources Muliady Sutio, mengatakan, penanaman Mangrove di sekitar lokasi pertambangan merupakan wujud nyata komitmen Agincourt Resources dalam menjaga lingkungan hidup dan keberlanjutan ekosistem pesisir.
Hal ini pun sejurus dengan kewajiban pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dalam memenuhi pelaksanaan aspek pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, reklamasi, serta pascatambang dan pascaoperasi yang dimuat dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2018.
Advertisement
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
“Aksi Tanam Mangrove ini merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menjalankan praktik pertambangan yang berkelanjutan," jelas dia, pada Senin (3/6/2024).
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitar wilayah operasional dan secara aktif berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup,” tambah dia.
Sama seperti sebelumnya, kali ini, Agincourt Resources menggandeng Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari. Bibit Mangrove yang disiapkan kali ini adalah bibit lokal jenis rhizophora sp, Avicennia spp, Nypa fruticans, Bruguiera sp, siap tanam berusia 3 bulan di persemaian.
Sementara, bibit kelompok Crustacea atau kelompok kerang yang disebarkan berjenis lokus dan kepiting berjenis bakau dalam kondisi sehat dan segar.