Sukses

Menengok Peruntungan Pedagang Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2024

Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 17 Juni 2024, sejumlah pedagang hewan kurban sudah memenuhi pinggir jalan. Tradisi jualan hewan kurban dadakan ini selalu terjadi setiap tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Adha semakin mendekat. Pada tahun ini, Hari Raya Idul Adha akan diperingati pada hari Senin 17 Juni 2024.  Menjelang perayaan ini semakin banyak umat muslim yang mencari berbagai hewan kurban. 

Pucuk dicinta ulam tiba. sejumlah pedagang hewan kurban musiman pun memenuhi pinggir jalan dengan kambing dan sapi. Salah satunya adalah Awang atau yang sering dikenal sebagai Acil. Pedagang berumur 30 tahun ini menjual hewan yang sering menjadi pilihan shohibul qurban atau orang yang berkurban, yaitu kambing, domba, dan sapi. 

Dalam kesehariannya, ia berdagang di rumahnya, namun ia berpindah ke tempat yang lebih lapang saat musim kurban. Tahun ini, ia mendirikan tenda untuk berdagang di sebuah lahan dekat Klinik Mekar Sari III, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Pasar Kemis, kabupaten Tangerang.

“Saya memang pedagang harian. Biasanya saya berdagang di rumah, tapi kalau musim kurban memang saya pindah ke sini karena memang lebih banyak yang memesan hewan kurbannya,” ujar Awang (30) saat kepada Liputan6.com, Senin (10/06/2024). 

Dalam menjual hewan kurban, Awang mematok harga domba dan kambing di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 9 juta, sementara sapi dipatok mulai dari harga Rp 18 juta hingga Rp 35 juta.

“Tergantung kondisinya” ucap Awang. 

Menjual hewan kurban ini ditekuni Awang karena hasilnya cukup menguntungkan meskipun tidak menentu. Ia mengatakan bahwa keuntungan yang didapatkan per hewan yang mampu dijual biasanya mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

“Kalau setiap penjualan, biasanya untungnya nggak menentu. Kadang cuma dapat Rp 500 ribu, kadang bisa dapat Rp 1 juta” tutur Awang. 

2 dari 2 halaman

Perawatan Hewan Kurban yang Dilakukan

Dalam merawat hewannya yang dijual, Awang memberikan rumput sebagai makanan utamanya. Rumput yang didapat berasal dari ladang milik tetangga. Tidak hanya itu, ia juga terkadang memberikan ampas tahu dan singkong sebagai makanan tambahan. 

“Makannya rumput untuk yang pokoknya. Kalo rumput biasanya saya ambil dari ladang-ladang punya tetangga. Kalo makanan tambahan biasanya saya kasih ampas tahu atau singkong” ucap Awang. 

Untuk menjaga kesehatan hewannya, seorang mantri dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang datang setiap tiga hari sekali untuk memberikan hewan-hewan tersebut pil vitamin. 

“Biasanya, tiga hari sekali tuh ada mantri yang datang dari Balaraja buat kasih vitamin ke hewan-hewan yang dijual di sini. Lebih sering sih karena udah mau Lebaran juga,” tutur Awang.