Sukses

Jurus PLN Masuk Top Fortune Global 500

PT PLN Indonesia Power mempersiapkan transformasi 2.0 untuk mendukung akselerasi menjadi perusahaan bersekala global, dengan mengoptimalkan beragam asetnya dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).

Liputan6.com, Jakarta PT PLN Indonesia Power mempersiapkan transformasi 2.0 untuk mendukung akselerasi menjadi perusahaan berskala global, dengan mengoptimalkan beragam asetnya dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).

Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, Transformasi PLN merubah aksi korporasinya, salah satunya dengan membentuk Subholding Generation Company PLN Indonesia Power, dengan status yang disandangnya maka PLN Indonesia Power harus mengembangkan asetnya.

"Kami sekarang memiliki aset dan harus mengembangkan aset tersebut terutama pengembangan pembangkit-pembangkit," kata Edwin.

Edwin melajutkan, PLN telah mengubah visi yang sebelumnya menjadi perusahaan terbesar se-Asia Tenggara kini ditargetkan masuk dalam Top Fortune Global 500, sebagai bagian dari subholding PLN Indonesia Power harus berkontribusi dalam mencapai visi tersebut.

"PLN Indonesia Power akan mendukung visi PLN untuk mencapai Top Fortune Global 500, untuk menuju kesana bagaimana menambah revenue tetapi cost harus ditekan," tutur Edwin.

Menurut Edwin, PLN Indonesia Power telah pun menghadapai tantangan transisi energi dan mencapai Net Zero Emission pada 2026, dengan mengoptimalkan pembangkit berbasis energi baru terbarukan EBT.

Tranformasi

Untuk menjawab tantangan dan mencapai tujuan tersebut, PLN Indonesia Power melakukan tranformasi dengan melakukan mengoptimalkan peran anak usahanya dengan melakukan rebranding.

Ada tiga anak usaha yang dilakukan rebranding, yaitu Cogindo Daya Bersama menjadi PLN Indonesia Power Services, Putra Indo Tenaga menjadi PLN Indonesia Power Renewables, dan Indo Tenaga Hijau menjadi PLN Indonesia Geothermal.

"Rebranding tiga anak usaha ini menjadi langkah PLN Indonesia Power dalam menjawab tantangan kedepan, sehingga apa yang diharapkan PLN menuju perusahaan Top Fortune Global 500," tuturnya.

Edwin mengungkapkan, rebranding ini berbasis pada masa depan yang fokusnya Net Zerro Emission, sehingga pengembangan EBT sangat dikedepankan, baik dari pengoperasian hingga pemeliharaan pembangkit.

 

2 dari 4 halaman

Pengembangan Bisnis

Hal ini pun diterapkan pada anak usaha yang bergerak pada bisnis pemeliharan PLN Indonesia Power Services.Perusahaan tersebut berfokus pada pengembangan bisnis solusi bidang energi fosil dan EBT, meliputi jasa operasi, maintenance, suplai energi, repair dan overhaul untuk seluruh fasilitas energi baik pembangkit dan nonpembangkit serta ekspansi bisnis dengan agresif di global.

"Fokus Cognindo yang selama ini berorientasi pada pemeliharaan pembangkit berenergi fosil mulai mengembangkan bisnisnya pada pembangkit EBT," jelas Edwin.

Untuk rebranding Putra Indo Tenaga menjadi PLN Indonesia Power Renewables akan membuat PLN Indonesia Power lebih optimal dalam mencari potensi EBT yang dikembangkan, sedangkan rebranding Indo Tenaga Hijau menjadi PLN Indonesia Geothermal akan membuat PLN Indonesia Power lebih fokus pada pengembangan energi panas bumi.

"Inilah babak baru perjalanan PLN Indonesia Power, menjadi leading and sustainable power company dan mendukung pencapaian masuk dalam Top Fortune Global 500," tutupnya.

3 dari 4 halaman

Menteri ESDM Arifin Tasrif Minta PLN Investigasi Pemadaman Listrik di Sumatera

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan belum mendapatkan laporan mengenai penyebab pemadaman listrik serentak di Pulau Sumatera.

"Penyebab gangguan belum, belum masuk laporan," tutur dia saat acara Media Briefing di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, Jumat (7/6/2024).

Arifin menuturkan, telah meminta Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan untuk mengirimkan surat kepada PT PLN (Persero). Isi surat tersebut meminta PLN untuk investigasi secara menyeluruh terkait penyebab mati listrik secara serentak di Pulau Sumatera agar tak kembali terjadi di lain waktu.

"Kita sudah menyampaikan (Ditjen Gatrik) bikin surat kepada PLN," kata Arifin.

Sebelumnya, sebanyak 1,5 juta pelanggan PLN di Sumatera Barat terdampak pemadaman listrik akibat terjadinya gangguan transmisi SUTT 275 KV Lubuk Linggau-Lahat, Sumatera Selatan pada Selasa, 4 Juni 2024.

Pemadaman listrik bergilir ini sudah dirasakan besar masyarakat Sumbar sudah lebih 24 jam. Pada Rabu siang, 5 Juni 2024, pemadaman masih terjadi di sejumlah wilayah ini.

anager Komunikasi & TJSL Unit Induk Distribusi PLN Sumbar, Yenti Elfina mengatakan, hingga Rabu pukul 10.00 WIB, sebanyak 878.049 pelanggan telah kembali menyala.

"Iya ada 1,5 juta pelanggan terdampak, 60 persen sudah kembali menyala. Secara bertahap, penormalan kelistrikan terus dilakukan," ujar dia Rabu, 5 Juni 2024.

Ia menuturkan, PLN menerjunkan ratusan petugas yang terus bersiaga di lapangan dan juga di pusat kontrol untuk pemulihan seluruh sistem secepatnya.

"PLN menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan yang terdampak gangguan kelistrikan ini," ia menambahkan.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

4 dari 4 halaman

PLN Beri Diskon 10% ke Pelanggan Listrik Palembang, Jambi, dan Bengkulu Terdampak Blackout

PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat (Sumbar) memastikan memberikan diskon tarif listrik hingga 10 persen kepada pelanggan yang terdampak imbas pemadaman listrik total atau blackout.  Seperti diketahui, sejak 4 Juni 2024 kemarin listrik di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu sempat padam.

"Kompensasi diberikan saat listrik padam selama delapan jam. Jadi, kalau padamnya lebih dari delapan jam kita berikan kompensasi potongan 10 persen," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho dikutip dari Antara, Kamis (6/6/2024).

Dengan adanya kompensasi yang diberikan PLN, Eric berharap masyarakat terutama pelanggan dapat terbantu serta memahami kondisi yang terjadi. PLN memperkirakan listrik di wilayah Provinsi Sumbar kembali mulai pulih paling lama pada Rabu siang.

Namun, apabila masih harus dilakukan pemadaman dalam rangka proses pemulihan jaringan, maka PLN tidak akan memadamkan listrik kepada pelanggan yang sudah terdampak lebih dari delapan jam. Untuk menyiasatinya, PLN akan mengalihkan pemadaman kepada pelanggan lain.

"PLN memiliki data pelanggan yang sudah kita padamkan delapan jam. Jadi, jangan khawatir kalau sudah lebih dari delapan jam akan kita berikan kompensasi pengurangan biaya beban," ujarnya.

Eric mengatakan kompensasi pengurangan biaya beban tersebut akan diberlakukan pada bulan berikutnya. Harapan, masyarakat terutama pelanggan PLN khususnya di Ranah Minang dapat terbantu atau mengurangi kerugian yang dialami selama pemadaman listrik.