Sukses

Bapanas Putar Otak Jaga Pasokan Sapi Hidup Tak Kelebihan saat Idul Adha

Pada momen menjelang Idul Adha tahun lalu, kebutuhan sapi hidup di Pulau Jawa dipasok dari Nusa Tenggara. Namun, ternyata terlalu banyak yang menumpuk, meski pada akhirnya diupayakan tetap dijual di sekitar area DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah meramu solusi pasokan daging sapi ruminansia hingga sapi hidup selama Idul Adha. Mengingat, ada kondisi kelebihan pasokan pada tahun lalu.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya akan membahas secara detail mengenai pasokan sapi hidup hari ini, Selasa, 11 Juni 2024. Tujuannya mengidentifikasi jumlah sebarannya, sehingga upaya Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dapat dilakukan dengan baik.

"Khusus untuk menghadapi momentum hari raya di mana kebutuhan untuk kurban meningkat, ini akan dirapatkan pada Selasa oleh Deputi kami, tapi sebenarnya secara keseluruhan mengenai komoditas ruminansia daging sapi dan kerbau, kondisinya aman," ujar Arief dalam ketangannya, Selasa (11/6/2024).

Dia menjelaskan, pada momen menjelang Idul Adha tahun lalu, kebutuhan sapi hidup di Pulau Jawa dipasok dari Nusa Tenggara. Namun, ternyata terlalu banyak yang menumpuk, meski pada akhirnya diupayakan tetap dijual di sekitar area DKI Jakarta.

"Kalau pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya yang menjadi challenge kita adalah perpindahan antar wilayah. Jadi kalau Jakarta dan Bandung Raya biasanya kita suplai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur juga," kata dia.

"Nah challenge (tantangan) tahun sebelumnya adalah waktu kita mengambil dari Nusa Tenggara, itu terlalu banyak. Jadi isunya malah kebanyakan dan itu akhirnya akan 'direekspor' kembali. Tetapi pada waktu itu diupayakan untuk dijual di Jakarta dan sekitarnya," tambahnya.

Sementara itu, di sisi stok pangan, seperti beras disebut dalam kondisi yang aman. Ini terlihat dari posisi cadangan beras pemerintah (CBP) per 7 Juni 2024, Bulog sebesar 1,7 juta ton yang dikuasai Bulog. Demikian pula dengan ketersediaan daging ruminansia yang dipastikan cukup untuk masyarakat.

 

2 dari 4 halaman

Antisipasi Iduladha

Arief menegaskan kondisi tadi mengindikasikan cukupnya stok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurutnya, sudah menjadi tugas Bapanas untuk memastikan pasokan pangan tersedia di tengah tantangan produksi.

"Berdasarkan proyeksi neraca pangan yang menghitung ketersediaan dan kebutuhan pangan, secara umum stok pangan pokok strategis nasional, kami pastikan aman dan cukup, terutama mengantisipasi momentum Iduladha yang sebentar lagi tiba," ujar Arief.

"Ada El Nino, La Nina atau apapun itu, Badan Pangan Nasional harus memastikan bahwa stok pangan dalam kondisi yang aman dan cukup," tegasnya.

Sementara Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, menghadapi Iduladha mendatang, pihaknya menyediakan stok sapi sebanyak 1.300 ekor, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat jelang hari raya.

"Kami laporkan, saat ini juga memiliki stok 280 ton (daging sapi) dan kemudian livestock 1.300 ekor sapi. Jadi ini siap bila masyarakat membutuhkan," kata Sis Apik.

3 dari 4 halaman

Menengok Peruntungan Pedagang Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2024

Hari Raya Idul Adha semakin mendekat. Pada tahun ini, Hari Raya Idul Adha akan diperingati pada hari Senin 17 Juni 2024.  Menjelang perayaan ini semakin banyak umat muslim yang mencari berbagai hewan kurban. 

Pucuk dicinta ulam tiba. sejumlah pedagang hewan kurban musiman pun memenuhi pinggir jalan dengan kambing dan sapi. Salah satunya adalah Awang atau yang sering dikenal sebagai Acil. Pedagang berumur 30 tahun ini menjual hewan yang sering menjadi pilihan shohibul qurban atau orang yang berkurban, yaitu kambing, domba, dan sapi. 

Dalam kesehariannya, ia berdagang di rumahnya, namun ia berpindah ke tempat yang lebih lapang saat musim kurban. Tahun ini, ia mendirikan tenda untuk berdagang di sebuah lahan dekat Klinik Mekar Sari III, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Pasar Kemis, kabupaten Tangerang.

“Saya memang pedagang harian. Biasanya saya berdagang di rumah, tapi kalau musim kurban memang saya pindah ke sini karena memang lebih banyak yang memesan hewan kurbannya,” ujar Awang (30) saat kepada Liputan6.com, Senin (10/06/2024). 

Dalam menjual hewan kurban, Awang mematok harga domba dan kambing di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 9 juta, sementara sapi dipatok mulai dari harga Rp 18 juta hingga Rp 35 juta.

“Tergantung kondisinya,” ucap Awang. 

Menjual hewan kurban ini ditekuni Awang karena hasilnya cukup menguntungkan meskipun tidak menentu. Ia mengatakan bahwa keuntungan yang didapatkan per hewan yang mampu dijual biasanya mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

“Kalau setiap penjualan, biasanya untungnya nggak menentu. Kadang cuma dapat Rp 500 ribu, kadang bisa dapat Rp 1 juta” tutur Awang.  

4 dari 4 halaman

Perawatan Hewan Kurban yang Dilakukan

Dalam merawat hewannya yang dijual, Awang memberikan rumput sebagai makanan utamanya. Rumput yang didapat berasal dari ladang milik tetangga. Tidak hanya itu, ia juga terkadang memberikan ampas tahu dan singkong sebagai makanan tambahan. 

“Makannya rumput untuk yang pokoknya. Kalo rumput biasanya saya ambil dari ladang-ladang punya tetangga. Kalo makanan tambahan biasanya saya kasih ampas tahu atau singkong” ucap Awang. 

Untuk menjaga kesehatan hewannya, seorang mantri dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang datang setiap tiga hari sekali untuk memberikan hewan-hewan tersebut pil vitamin. 

“Biasanya, tiga hari sekali tuh ada mantri yang datang dari Balaraja buat kasih vitamin ke hewan-hewan yang dijual di sini. Lebih sering sih karena udah mau Lebaran juga,” tutur Awang.